Pakistan Tuduh India Lakukan Nuklirisasi di Samudra Hindia

Menteri Luar Negeri Qureshi mengatakan kebijakan agresif India menimbulkan ancaman

Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi pada Senin (15/2), menuduh India melakukan nuklirisasi di Samudera Hindia.
Red: Nur Aini

 

Baca Juga

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi pada Senin (15/2), menuduh India melakukan nuklirisasi di Samudra Hindia. Dia mengatakan pemerintah New Delhi, dalam mengejar desain hegemonik, memasukkan sistem senjata canggih dan platform pengiriman ke dalam persenjataan angkatan lautnya.

Berbicara pada Konferensi Maritim Internasional di Kota Karachi, Qureshi mengatakan negaranya akan terus mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan keamanannya dan untuk mempertahankan pencegahan minimum yang kredibel.

"Samudera Hindia menawarkan potensi yang menjanjikan untuk kerja sama dan kolaborasi. Tetapi persaingan geostrategis dan pengejaran dominasi militer oleh beberapa negara telah sangat membahayakan potensi itu," kata Qureshi.

Menteri luar negeri mengatakan bahwa kebijakan agresif India menimbulkan ancaman langsung dan meluas terhadap perdamaian dan keamanan internasional dan regional.

"Komunitas internasional perlu menyadari fakta bahwa konflik militer di Asia Selatan dapat membahayakan stabilitas di kawasan yang kritis bagi arus perdagangan dan keamanan global," ujar dia.

Konferensi tersebut merupakan bagian dari latihan angkatan laut multinasional selama seminggu yang diselenggarakan oleh Pakistan sejak Jumat lalu di Laut Arab.

Dengan partisipasi sekitar 45 negara, termasuk Amerika Serikat, Rusia, China, Turki dan Indonesia, ini merupakan kali pertama Moskow bergabung dengan latihan militer bersama anggota NATO dalam 10 tahun terakhir. Rusia terakhir kali berpartisipasi dalam latihan Brazen Monarch di lepas pantai Spanyol pada 2011.

Koridor Ekonomi China-Pakistan

Menteri luar negeri menyebut Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC) dan pengembangan Pelabuhan Gwadar sebagai proyek yang mengubah permainan yang semakin meningkatkan signifikansi geo-ekonomi Pakistan.

"Pelabuhan Gwadar, yang menempati lokasi strategis dan menghadap ke Selat Hormuz dan Laut Arab Utara, memiliki potensi untuk berkembang menjadi pusat regional yang lengkap dan pelabuhan pengiriman barang," kata Qureshi.

CPEC senilai USD64 miliar - berupa jaringan jalan, rel kereta api dan pipa - bertujuan untuk menghubungkan Provinsi Xinxiang di barat laut China, yang penting secara strategis, ke pelabuhan Gwadar di Balochistan.

Koridor itu akan memudahkan akses China ke Afrika dan Timur Tengah dan akan mendatangkan miliaran dolar bagi Pakistan serta memacu aktivitas bisnis di sepanjang jaringan jalan yang akan menggantikan Jalur Sutra.

“Pelabuhan Gwadar juga memberikan pemandangan baru bagi dunia usaha. Ekstraksi obat-obatan penyelamat jiwa, wisata pantai dan pengembangan perumahan di pesisir merupakan industri yang menarik investasi, baik lokal maupun asing,” tambah Qureshi.

 

 
Berita Terpopuler