Jamarat Terlalu Padat, Pemerintah Saudi Bunyikan Alarm Tanda Bahaya

Jamaah haji Indonesia diimbau untuk mengikuti jadwal lempar jumrah.

EPA-EFE
Jamaah haji melempar jumrah aqobah di Jamarat, Makkah, Arab Saudi, Ahad (16/6/2024). Lempar jumrah aqobah merupakan salah satu syarat yang wajib dilakukan pada ibadah haji sebagai simbol pengusiran setan yang pernah dilakukan Nabi Ibrahim AS.
Rep: Karta Raharja Ucu Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, MINA -- Jamarat tempat melempar jumroh di Mina, Kota Makkah, Arab Sudi dipadati jamaah haji dari seluruh dunia, Senin (17/6/2024). Saking padatnya, Pemerintah Arab Saudi membunyikan alarm sebagai tanda Jamarat sangat padat.

Pantauan Petugas Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH) Arab Saudi yang bertugas di Mina, jutaan jamaah haji memadati Jamarat. Alarm yang berbunyi menandakan jamaah haji yang berada di tenda-tenda Mina, diimbau tidak melempar jumrah di jam-jam Jamarat dipenuhi jamaah.

Staf Khusus bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo, di Mina, Arab Saudi, mengimbau jamaah haji Indonesia tidak melontar jumrah sebelum pukul 16.00 atau empat sore. "Merujuk pada imbauan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, kami meminta jemaah untuk tidak melontar jumrah sebelum pukul 16.00 waktu Arab Saudi," kata Wibowo, Senin.

Jamaah haji Indonesia diimbau mengikuti jadwal yang sudah ditetapkan PPIH agar tidak berdesak-desakan dengan jamaah dari negara lain. Jadwal jamaah haji Indonesia pada hari Tasyrik, 11, 12, dan 13 Dzulhijah rinciannya

11 Dzulhijjah 1445 H

1. Jam 05.00 - 11.00

Baca Juga

2. Jam 11.00 - 17.00

3. Jam 17.00 (11 Zulhijjah) – 00.00 (12 Zulhijjah)

12 Dzulhijjah 1445 H

1. Jam 00.00 - 05.00

2. Jam 05.00 - 10.30

3. Jam 14.00 - 18.00

4. Jam 18.00 (12 Zulhijjah) – 00.00 (13 Zulhijjah)

13 Zulhijjah 1445 H

1. Jam 00.00 - 05.00

2. Jam 05.00 - 17.00. 

Melontar pada waktu yang sejuk...

 

Setelah menyelesaikan lontar jumrah Aqabah lalu tahalul awal, jamaah haji Indonesia melakukan lontar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah pada hari kedua di Mina.

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah menetapkan waktu lontar jumrah jamaah haji Indonesia tanggal 11 Dzulhijah yaitu pukul 05.00 – 11.00 WAS, pukul 11.00 – 17.00 WAS, dan pukul 17.00 – 00.00 WAS.

Di antara waktu tersebut, jamaah bisa menyesuaikan waktu lontar pada saat sore hari atau malam dengan pertimbangan kondisi cuaca tidak panas atau lebih sejuk.

Seorang jamaah haji mengumpulkan batu di Musdalifah, Jumat malam, untuk melontar Jumrah selama haji tahunan, dekat kota suci Mekah, Arab Saudi, Jumat, 8 Juli 2022. - (AP/Amr Nabil)

 “PPIH mengingatkan jamaah agar mematuhi ketetapan waktu lontar jumrah yang telah ditentukan. Penetapan jadwal tersebut untuk meminimalisasi potensi risiko di tengah kepadatan jamaah di area lontar jumrah, serta semata untuk keselamatan jamaah,” terang Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda dalam keterangan resmi Kemenag di Jakarta, Senin (17/06/2024).

“PPIH telah menempatkan petugas di sekitar area lontar jumrah untuk membantu mengarahkan dan memastikan jamaah haji indonesia melaksanakan lontar jumrah dengan aman,” sambung dia.

Widi mengimbau jamaah agar selalu berada dalam rombongan regu ataupun kloternya ketika berangkat dari tenda Mina ke jamarat dan saat kembali. “Tidak perlu tergesa-gesa ketika berjalan menuju jamarat, selain untuk menghemat tenaga juga untuk mempertimbangkan jamaah lain dalam rombongannya, khususnya jamaah wanita, disabilitas dan lansia,” imbaunya.

Jangan paksakan diri.. 

 

 

PPIH Arab Saudi juga mengimbau jamaah haji yang dalam kondisi tidak memungkinkan melakukan perjalanan ke jamarat untuk tidak memaksakan diri. Lontar jumrah dinilai bisa dibadalkan.

“Jamaah haji dengan risiko tinggi (risti), lanjut usia, disabilitas, serta jamaah yang sedang kurang sehat dan mengalami kelelahan diimbau untuk mengurangi aktifitas di luar tenda Mina,” tegas Kepala Daerah Kerja  Makkah yang juga Ketua Satuan Tugas Mina, Khalilurrahman di Mina, Arab Saudi, Senin (17/6/2024) lewat keterangan tertulis kepada Republika.

Menurut Khalilurrahman, suhu di Mina juga sangat panas, yakni mencapai di atas 40 derajat Celsius. Sementara itu, perjalanan dari tenda Mina ke Jamarat juga lumayan jauh. Jaraknya mencapai sekitar 4 km untuk sekali jalan.“Jamaah dapat mewakilkan/membadalkan pelaksanaan lempar jumrah kepada jamaah lain atau petugas,” sambungnya.

Khalilurrahman meminta kepada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah KBIHU untuk mengkoordinasikan pelaksanaan badal lempar jumrah bagi seluruh jamaah binaan yang lansia, risti, disabilitas, sakit, kelelahan dan kurang sehat secara fisik.

 

Infografis jumroh - (Republika)

 

 

 

 
Berita Terpopuler