Pihak Keluarga Bantah Calon Pengantin Wanita Bunuh Diri Akibat Uang Jemputan Rp 500 Juta

Pihak keluarga meminta polisi mengungkap motif SIPS bunuh diri.

Max Pixel
Bunuh diri/ilustrasi
Rep: Febrian Fachri Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Seorang calon pengantin wanita berinisial SIPS (25 tahun) diduga bunuh diri di sebuah kamar penginapan di Padang. Kasus meninggalnya SIPS ini viral dan menggegerkan jagat media sosial. Dalam narasi yang viral di media sosial, SIPS datang ke Kota Padang untuk mengurus persiapan pernikahannya dengan seorang calon lulusan Akademi Kepolisian (Akpol).

Ia diduga nekat bunuh diri lantaran uang jemputan calon pengantin pria senilai Rp 500 juta. Namun hal itu dibantah pihak keluarga korban bernama Rizki.

Rizki menegaskan masalah uang jemputan pernikahan saudaranya sudah selesai jauh hari sebelum SIPS datang ke Padang. “Buktinya sudah sidang. Terkait keluarga kami membatalkan itu tidak benar. Buktinya sudah sidang. Sudah 85 persen persiapan pernikahan. Tidak ada kami dari pihak perempuan membatalkan, begitupun pihak laki-laki juga tidak,” kata Rizki, Sabtu (18/11/2023).
 
Rizki mewakili pihak keluarga berharap pihak kepolisian dapat kasus ini secara tuntas. Penyelidikan dilakukan itu untuk mencari tahu penyebab SIPS nekat melakukan bunuh diri.

“Jika benar gantung diri, apa motifnya. Jika bicara permasalahan, selama ini tidak ada masalah. Pasti wajar kami sebagai anggota keluarga (bertanya), pasti ada dorongan adik kami bisa (bunuh diri) seperti itu,” ucap Rizki.
 
Polisi diminta usut tuntas kasus ini...

Baca Juga

Pihak keluarga menurut Rizki belum menerima kesimpulan keterangan dari kepolisian. Bahkan mereka belum menerima hasil visum.
 
“Hasil visum belum bisa kami lihat. Walaupun kami tidak melakukan autopsi. Kami sudah mengikhlaskan, tapi tentu motif, penyidik yang tahu alasan kenapanya (bunuh diri) dan alasannya, bisa diterima akal sehat,” kata Rizki menambahkan.
 
Rizki mengatakan bila saudaranya benar-benar meninggal karena bunuh diri, ia meyakini ada faktor pendorong sehingga SIPS nekat mengakhiri hidupnya.

“Kalaupun ada tekanan, ucapan verbal, siapa orangnya? Kan bisa saja terjadi. Masalah di keluarga tidak ada. Uang jemput sudah selesai. Tahapan itu sudah lewat. Jadi apa masalahnya lagi sehingga bunuh diri? Siapa orang yang menjadi indikasi penyebab bunuh diri,” ucap Rizki.
 
Sementara itu, PS Kapolsek Padang Barat, AKP Yudarman Tanjung mengungkapkan, pihaknya sampai saat ini masih melakukan pendalaman dan penyelidikan terkait motif hingga korban melakukan bunuh diri.
 
“Kami lakukan pedalaman dan penyelidikan. Belum diketahui motifnya apa (sampai bunuh diri). Kami masih proses penyelidikan dan pedalaman,” kata Yudarman.

Cara Masyarakat Mencegah Aksi Bunuh Diri - (Republika.co.id)

 
Berita Terpopuler