Ingin Tahu Kapan akan Turun Hujan di Daerah Anda? Cek Prakiraannya di Laman Ini

Peneliti BRIN memberikan toturial mengecek prediksi hujan lewat kamajaya.brin.go.id.

Edi Yusuf/Republika
Sungai Citarum surut di daerah Cihampelas, Kabupaten Bandung, Jumat (6/10/2023). Musim kemarau panjang dan terik membuat dasar Sungai Citarum terelihat dan sebagian mulai mengering.
Rep: Ronggo Astungkoro Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Peneliti klimatologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, membagikan tips untuk mengecek waktu musim hujan akan terjadi di suatu lokasi lewat akun media sosialnya. Publik bisa mengecek hal tersebut melalui laman Kamajaya milik BRIN.

Baca Juga

“Kapan awal musim hujan di titik lokasi tempat tinggal Anda? Cek sendiri: kamajaya.brin.go.id,” tulis Erma lewat akun pribadinya di media sosial X, dikutip Selasa (10/10/2023). 

Erma pun mengunggah cara menggunakan laman tersebut. Di mana, publik dapat mengakses laman itu lewat aplikasi web browser atau penjelajah web di ponsel masing-masing. Setelah laman tersebut terbuka, terdapat pilihan ‘Tambah Lokasi’.

“Setelah terklik seperti ini, tambah lokasi langsung saja, ingin tahu musim hujan di daerah mana,” kata Erma.

Setelah memilih titik lokasi, akan terpampang data prediksi musim hujan di titik lokasi yang dipilih. Republika mencoba memilih titik lokasi di Jalan Pejaten Raya, Pasar Minggu, Pejaten Barat, Jakarta Selatan. Dari data yang tersedia, awal musim hujan di wilayah tersebut terjadi pada 10 hari kedua atau dasarian kedua Desember 2023. 

Pada data tersebut terlihat musim kemarau ditandai dengan area berwarna merah. Sementara awal musim hujan dimulai dari garis tebal berwarna biru. Lalu terdapat data perkiraan rain rate atau curah hujan yang terjadi pada setiap dasarian pada suatu bulan.

“Itu kira-kira. Dan disclaimer, ini bagian dari kajian, riset, dan data menggunakan input initial time itu di 30 September. Nanti akan di-update lagi,” jelas dia.

 

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, pada Senin (9/10/2023) mengungkapkan, pihaknya memprediksi kemarau panjang akan berakhir secara bertahap dimulai dari Oktober akhir. Secara bertahap, hujan akan mulai turun pada November dengan wilayah yang berada di khatulistiwa hingga Indonesia bagian Selatan akan relatif mengalami keterlambatan. 

“Prediksi kami kemarau panjang ini akan berakhir secara berangsur, bertahap, di bulan Oktober akhir. Dan mulai transisi hujan itu November,” ujar Dwikorita usai menghadiri Rapat Koordinasi Khusus TIngkat Menteri tentang Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta, Senin (9/10/2023).

Lebih lanjut Dwikorita menerangkan, transisi hujan pada November itu pun tidak secara serentak terjadi di seluruh Indonesia, melainkan secara bertahap. Wilayah Indonesia yang berada di garis khatulistiwa serta wilayah Indonesia bagian Selatan akan relatif lebih terlambat dengan wilayah-wilayah Indonesia pada bagian lain.

“Tidak serempak. Secara bertahap, terutama yang relatif terlambat Indonesia bagian Selatan. Sekarang (Indonesia bagian) Utara sudah mulai hujan, tapi (wilayah di sekitar) khatulistiwa ke Selatan belum. Diprediksi sekitar November mulai hujan. Jadi, kemarau panjang ini sebagian besar wilayah Indonesia sesuai prediksi November berakhir,” terang dia.

Cara melaksanakan sholat minta hujan (istisqa). - (Kurnia Fakhrini/Republika)

 

 

 
Berita Terpopuler