Jaga Mulut dari Perkataan Kotor

Wajib bagi Muslim untuk berkata yang baik dan benar.

Republika/Mardiah
Jaga Mulut dari Perkataan Kotor
Rep: Andrian Saputra Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang Muslim seyogianya menjaga ucapannya dari perkataan-perkataan kasar, buruk dan tidak bermanfaat. Dengan itu, seorang Muslim akan selamat menjalani hidup dunia dan akhirat.

Allah ta'ala memerintahkan setiap hambanya untuk senantiasa berkata yang baik dan benar. Serta menjauhi perkataan-perkataan yang dapat menimbulkan perselisihan, pertikaian di antara sesama. Sebab ketika seorang Muslim mengeluarkan kata-kata kotor kepada orang lain maka setan semakin mengobarkan kebencian hingga menimbulkan pertengkaran.

Baca Juga

Allah berfirman:

وَقُلْ لِّعِبَادِيْ يَقُوْلُوا الَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ كَانَ لِلْاِنْسَانِ عَدُوًّا مُّبِيْنًا

Artinya: Katakan kepada hamba-hamba-Ku supaya mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (dan benar). Sesungguhnya setan itu selalu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi manusia. (Alquran surat Al-Isra ayat 53)

Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa wajib bagi Muslim untuk berkata yang baik dan benar. Sebab Allah telah memerintahkan kepada Rasulullah agar mengatakan kepada semua hamba-Nya supaya mengucapkan perkataan yang lebih baik pada saat berbicara atau berdebat dengan orang-orang musyrik ataupun yang lainnya.

Agar mereka tidak menggunakan kata-kata yang kasar dan caci-maki yang akan menimbulkan kebencian, tetapi hendaklah menggunakan kata-kata yang benar dan mengandung pelajaran yang baik.

Lebih-lebih bagi seorang dai, maka hendaknya harus lebih menjaga perkataannya. Seorang dai harus dapat menyeru dengan hikmah dan teladan yang baik.

Allah SWT berfirman:

اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ

Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik. (an-Nahl ayat 125).

وَلَا تُجَادِلُوا أَهْلَ الْكِتَابِ إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِلَّا الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ ۖ وَقُولُوا آمَنَّا بِالَّذِي أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَأُنْزِلَ إِلَيْكُمْ وَإِلَٰهُنَا وَإِلَٰهُكُمْ وَاحِدٌ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ

Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka, dan katakanlah: "Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri". (Al Ankabut ayat 46).

Allah menjelaskan alasan larangan-Nya itu...

Allah menjelaskan alasan larangan-Nya itu, yaitu setan bisa merusak suasana dan menyebarkan bencana di antara kaum Mukminin dengan orang-orang musyrik ketika mereka berbicara kasar dan berselisih. Perselisihan di kalangan mereka bisa menimbulkan pertentangan, bahkan perkelahian.

Dalam hal ini, Rasulullah SAW pernah melarang seorang laki-laki Muslim menudingnya dengan menggunakan sepotong besi, karena khawatir kalau-kalau setan melepaskan senjata itu dari tangannya lalu meluncur mengenai Rasul. Hal ini akan menyebabkan orang itu berdosa dan dimasukkan ke dalam neraka.

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:

وَلَا يُشِيْرَنَّ أَحَدُكُمْ إِلَى أَخِيْهِ بِالسِّلَاحِ. فَإِنَّهُ لَا يَدْرِى لَعَلَّ الشَّيْطَانَ يَنْزَغُ فِى يَدِهِ فَيَقَعُ فِى حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ. (رواه أحمد عن أبي هريرة)

Janganlah seorang di antara kamu mengacung-acungkan senjata kepada saudaranya, karena sesungguhnya ia tidak mengetahui, boleh jadi setan melepaskan senjata dari tangannya, sehingga dia akan masuk ke lembah neraka. (Riwayat Imam Ahmad dari Abu Hurairah).

Dari hadits tersebut dapat dipahami tidak boleh bagi seorang Muslim mengancam orang lain dengan mengacung-acungkan senjata. Tidak boleh juga mengancam dengan perkataan, mengeluarkan kata kotor, mengumpat dan memakai.

Setan dapat dengan mudah menghasut orang yang membawa senjata dan mengancam orang lain. Saat emosinya meluap-luap, setan bisa dengan mudah membisikkannya agar menyerang orang lain hingga membunuhnya.

Kemudian, Allah menegaskan setan adalah musuh yang nyata bagi manusia. Permusuhan di antara keduanya sudah berlangsung lama. Dalam ayat lain Allah swt berfirman:

ثُمَّ لَاٰتِيَنَّهُمْ مِّنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ اَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَاۤىِٕلِهِمْۗ

Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. (al-A‘raf ayat 17).

Wallahu'alam

 
Berita Terpopuler