Bela Nasab Baalawi Keturunan Nabi, Bahar Smith Semprot Rhoma Irama, Immadudin Hingga Qori

Rhoma setuju tes DNA bagi para habib di Indonesia untuk mengetes keturunan Nabi.

REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Terdakwa kasus dugaan penyebaran berita bohong Bahar bin Smith menjalani sidang pembacaan tuntutan di Pengadilan Negeri Bandung Kelas IA Khusus, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Kamis (28/7/2022). Dalam sidang tersebut Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut terdakwa Bahar bin Smith dengan hukuman lima tahun penjara dikurangi masa tahanan. Foto: Republika/Abdan Syakura
Rep: Erick/Teguh Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bahar Bin Smith menyentil keras pihak-pihak yang selama ini mempersoalkan garis keturunan Nabi Muhammad dari nasab Baalawi. Ia menuding, para pembegal nasab itu tidak punya otak.

"Emang susah sama begal-begal nasab. Nantangin giliran didatangin keringet dingin," ujar Bahar dalam sebuah ceramah yang diunggah dikanal Youtube, Rabu (19/6/2024).

Dalam ceramahnya, Bahar menyentil sosok Rhoma Irama, Immaduddin (NU Banten), Sayyid Qori, sampai Gus Fuad Plered. Ia pun mengungkit kedatangannya ke Kresek beberapa waktu. Alih-alih bisa bertemu dengan orang yang menantangnya, ia malah mendapatkan cium tangan dari warga setempat.

"Jangan satu Imad, satu Plered, satu Qori, walaupun seluruh manusia adalah Imad, tetap nasab Baalawi tidak akan pernah runtuh," katanya menegaskan.

Menurut Bahar, nasab Baalawi dibangun dengan keimanan dan takwa. "Udah pakai kitab palsu. Nyesel saya dating kemarin itu," kata Bahar menyinggung orang yang menantangnnya.

Soal Rhoma, Bahar menyebut Raja Dangdut itu telah menyebarkan berita bohong bahwa habib tidak akan masuk neraka jika berbuat maksiat. Ia menegaskan, neraka terbuka bagi siapa pun yang berdosa, bahkan kaum quraisy sekalipun. "Meskpun ilmu tinggi setinggi langit, kalau berbuat dosa tempatnya negara," ujar Bahar.

Ia juga menyindir Rhoma sebagai 'pembegal' nasab. "Rhoma bilang doktrin para habaib, kalau buat dosa pasti masuk surga. Rhoma jaga kau punya mulut. jangan buat fitnah," seru Bahar.

Sebelumnya pedangdut Rhoma Irama tidak yakin dan menggugat nasab Ba'alawi di Indonesia yang selama ini dianggap sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW. Ia bahkan pernah mendengarkan ceramah bahwa semua habib masuk surga meski berbuat maksiat. Rhoma ragu dengan pernyataan tersebut.

Menurut Rhoma, persoalan nasab bukan hanya menjadi pembahasan tingkat nasional, tapi sudah dibicarakan masyarakat internasional.

"Jadi dunia ini membahas masalah nasab. Menurut para ahli nasab di dunia sampai saat ini, ya ternyata lebih katakanlan berpihak kepada bahwa Ba'alawi ini bukan dzuriah nabi, itu bukan urusan saya. Terserah para ahli sejarah dan nasab," kata Rhoma di podcast-nya.

Menurut dia, ternyata untuk bisa membuktikan Ba'alawi keturunan Rasulullah bisa dibuktikan dengan tes DNA. Hal itu karena hasil tes DNA bersifat final dan ilmiah.

Hanya saja, Rhoma mendapat kabar jika tes DNA hanya terbatas bisa melacak sampai lima dan tujuh generasi. Namun, ia mendapat kabar terbaru. Rhoma mengaku, ada peneliti BRIN bisa memastikan gen keturunan bisa diketahui dengan tes DNA sampai ke Nabi Nuh dan Ibrahim.

Karena itu, ia setuju dilakukan tes DNA bagi para habib di Indonesia. "Bisa terdeteksi, itu hasilnya presisi," kata Rhoma.

Penjelasan Kiai Immaduddin

Baca Juga

kabar soal nasab Baalawi yang dipertanyakan Rhoma Irama ini sebelumnya juga pernah disinggung oleh KH Imaduddin Utsman al-Bantani, ketua Komisi Fatwa MUI Banten, dan Pengurus LBM PBNU) pada 2023 lalu

Ia telah menerangkan seputar bantahannya terhadap nasab Bahar Smith keturunan Nabi dalam artikel di laman Nahdlatul Umum dengan judul "Menjawab Bantahan Nasab Bahar Smith", pada 2023 lalu.

 

Dalam tulisan yang sudah dikonfirmasi Republika itu disimpulkan, keluarga Habib Ba Alawi yang menjadi akar nasab Bahar bin Smith (Sumaith) tertolak secara ilmiah sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW karena keluarga ini bernisbah kepada Ahmad bin Isa setelah 651 tahun dari wafatnya Sayyid Ahmad bin Isa tanpa sanad.

Kitab-kitab yang ditulis terdekat dengan masa Sayyid Ahmad bin Isa tidak mengonfirmasi adanya Alawi dan Ubaidillah sebagai cucu dan anak dari Ahmad bin Isa.

Alawi dan Ubaidillah ditulis sebagai anak dan cucu Ahmad bin Isa dalam kitab-kitab nasab jauh setelah lebih dari 650 tahun. Tentunya aneh jika orang yang tidak ada dikenal sebagai keturunan Ahmad bin Isa lalu kemudian setelah 651 tahun disebut sebagai keturunannya tanpa sanad yang tersambung (muttasil).

Namun Bahar menilai, Kitab yang digunakan oleh Kiai Immaduddin bermasalah.

 
Berita Terpopuler