Seperempat Pasien Covid-19 Dewasa Alami Gejala Long Covid

Sebagian penyintas mengalami long Covid berbulan-bulan setelah sembuh.

Pixabay
Orang yang pernah terinfeksi SARS-CoV-2 ada yang mengalami long Covid. (Ilustrasi)
Rep: Zainur Mahsir Ramadhan Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH — Sebuah penelitian di Swiss menemukan, seperempat dari orang dewasa yang pernah tertular Covid-19 masih memiliki sisa gejala penyakit. Studi itu menguak gejala yang dialami penyintas beragam, mulai dari kelelahan, sesak napas, hingga depresi enam hingga delapan bulan setelah sembuh dari infeksi SARS-CoV-2.

"Studi kohort ini berdasarkan sampel berbasis populasi yang representatif dari individu yang terinfeksi SARS-CoV-2," kata penulis studi, dikutip dari Fox News, Kamis (15/7).

Studi yang terbit di jurnal Plos One itu menemukan, sekitar 26 persen orang dewasa tidak sepenuhnya pulih setelah menerima diagnosis Covid-19. Bahkan, sekitar 40 persen dari dewasa yang terdampak itu memiliki setidaknya satu kontak perawatan kesehatan lebih lanjut terkait Covid-19.

Lebih jauh, di antara 26 persen yang melaporkan gejala long Covid, sekitar 55 persen menyatakan kelelahan. Sementara itu, 25 persen mengalami sesak napas dan 26 persen lainnya mengalami gejala depresi.

Baca Juga

"Temuan ini menggarisbawahi perlunya perencanaan sumber daya dan layanan perawatan kesehatan yang tepat waktu, dan disesuaikan dengan kebutuhan individu yang menderita sindrom pasca-Covid-19," kata peneliti.

Sebanyak 431 peserta dengan usia rata-rata 47 tahun terlibat dalam penelitian tersebut. Mereka dinyatakan positif Covid-19 sejak Februari hingga Agustus 2020.

Berdasarkan data, dari total itu, sekitar 89 persen merupakan orang yang bergejala saat didiagnosis, sementara 19 persen memerlukan rawat inap. Hingga kini, berbagai studi yang meneliti dampak long Covid masih terus berlangsung di seluruh dunia.

Para peneliti sedang mencari upaya dalam mengidentifikasi penyebab, faktor risiko, hingga kebutuhan pasien dengan gejala long Covid. Peneliti menyebut, fenomena ini juga bisa terjadi pada anak-anak.

 
Berita Terpopuler