Mungkinkah Vaksin Bulanan Bisa Bantu Sembuhkan Long Covid?

Pasien Long Covid Inggris akan menjalani uji coba pemberian vaksin bulanan.

Edi Yusuf/Republika
Vaksin Covid-19 (ilustrasi). Sebanyak 40 pasien long Covid akan ditawari setidaknya dua dosis vaksin tambahan dalam uji coba yang berlangsung di Inggris pada akhir tahun ini.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Para ilmuwan di Inggris akan mengeksplorasi khasiat pemberian vaksin bulanan untuk pasien long Covid. Istilah long Covid merujuk pada seseorang yang dinyatakan tidak lagi mengidap Covid-19, tapi masih merasakan sejumlah gejalanya dalam jangka panjang.

Saat ini, ada sekitar satu juta orang di Inggris yang mengalami sindrom tersebut. Setelah mendapat persetujuan pemerintah pada Jumat (9/7), sebanyak 40 pasien long Covid akan ditawari setidaknya dua dosis vaksin tambahan dalam uji coba yang berlangsung pada akhir tahun ini.

Beberapa pengembang vaksin besar mendukung penelitian tersebut. Jika uji coba berhasil, para ilmuwan merekrut ribuan pasien tambahan. Dosen klinis senior di University of Exeter Medical School, David Strain, yang memimpin uji coba menyampaikan alasan ketertarikan para produsen.

Baca Juga

Mereka tertarik mendukung uji coba setelah penelitian awal menunjukkan bahwa gejala long Covid berkurang secara signifikan setelah pasien divaksinasi. Banyak pasien yang mengalami peningkatan kondisi secara drastis hanya dalam beberapa hari setelah suntikan.

"Kelelahan mereka hilang, mereka bisa berjalan lebih jauh tanpa merasa sesak. Beberapa mengatakan itu adalah kondisi paling dekat dengan normal yang mereka rasakan sejak pertama kali tertular Covid-19," ujar Strain, dikutip dari laman The Sun, Senin (12/7).

Gejala Long Covid dipicu juga oleh kondisi psikologis pasien - (Republika)



Uji coba itu menumbuhkan harapan kesembuhan bagi para pasien, di mana satu di antara 10 orang mengidap gejala kronis. Sejumlah gejala long Covid antara lain kelelahan, suhu tubuh tinggi, diare, rambut rontok, nyeri dada, insomnia, halusinasi, dan mengalami disorientasi.

Sebagian pasien juga melaporkan gejala gangguan kognitif, masalah pernapasan, nyeri otot, nyeri tubuh, dan muntah. Ada pula yang bermasalah dengan irama jantung atau detak jantungnya terhitung lebih dari 100 detak per menit. Menurut para peneliti, long Covid merupakan fenomena baru yang belum sepenuhnya dipahami.

 
Berita Terpopuler