Studi: Senyawa yang Lindungi Sel Paru Dapat Blokir Covid-19

Senyawa yang lindungi sel paru tersebut ialah elovanoid (ELV).

Nova Wahyudi
Pasien Covid-19 menunjukkan hasil rontgen parunya. Peneliti di AS menemukan bahwa elovanoid (ELV) ternyata dapat memblokir virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) yang menyebabkan Covid-19 sebelum memasuki sel.
Rep: Puti Almas Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi yang dilakukan oleh tim dari Lousiana State University Health New Orleans Neuroscience Center of Excellence, Amerika Serikat, menemukan bahwa elovanoid (ELV) ternyata dapat memblokir virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) yang menyebabkan Covid-19 sebelum memasuki sel. Pada akhirnya, senyawa tersebut membuat sel udara atau alveoli paru-paru terlindungi.

"Mengingat senyawa tersebut bersifat protektif terhadap kerusakan di otak dan retina mata serta Covid-19 yang jelas merusak paru-paru, eksperimen menguji apakah senyawa tersebut juga akan melindungi paru-paru," ujar Nicolas Bazan dari LSU Health New Orleans Neuroscience Center sekaligus penulis senior studi, dilansir Times Now News, dikutip Jumat (25/6).

Baca Juga

Elovanoid merupakan senyawa kimia yang terbuat dari asam lemak tak jenuh ganda rantai panjang omega-3 yang sangat panjang. Tim peneliti menguji ELV pada jaringan paru yang terinfeksi dari seorang pria berusia 78 tahun.

Mereka menemukan bahwa ELV tidak hanya mengurangi kemampuan protein lonjakan SARS-CoV-2 untuk mengikat reseptor dan memasuki sel, tetapi juga memicu produksi protein pelindung dan antiinflamasi yang melawan kerusakan paru-paru. Para ilmuwan melaporkan bahwa ELV menurunkan produksi ACE2, yang merupakan protein pada permukaan banyak jenis sel.

Reseptor ACE2 bertindak seperti kunci pada sel. Sementara itu, protein lonjakan SARS-CoV-2 bertindak seperti kunci yang membuka kunci membiarkan virus memasuki sel untuk berkembang biak dengan cepat.

Dalam penelitian, untuk pertama kalinya terlihat bahwa sel-sel alveolar memiliki jalur untuk biosintesis ELV. Karena SARS-CoV-2 memengaruhi mukosa hidung, saluran pencernaan, mata, dan sistem saraf, penelitian mengungkap potensi perlindungan ELV.

"Hasil penelitian kami memberikan dasar untuk intervensi dalam mengubah risiko penyakit, perkembangan, dan perlindungan paru-paru dari Covid-19 atau patologi lain, termasuk beberapa jenis pneumonia," ujar Bazan menjelaskan.

 
Berita Terpopuler