Peneliti Uji Coba Vaksin Covid Berbentuk Semprotan Hidung

Uji coba vaksin bernama COVI-VAC ini melibatkan 48 relawan yang sehat.

Vaksin flu babi H1N1 diberikan melalui semprotan hidung. Obat semprot hidung yang dikembangkan peneliti Inggris diklaim mampu hambat infeksi Covid-19.

Vaksin flu babi H1N1 diberikan melalui semprotan hidung. Obat semprot hidung yang dikembangkan peneliti Inggris diklaim mampu hambat infeksi Covid-19.

Rep: Adysha Citra Ramadhani Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilmuwan Inggris akan mulai melakukan pengetesan vaksin Covid-19 yang bisa disemprotkan ke hidung. Bila berhasil, vaskin yang dikembangkan oleh Codagenix ini dapat menjadi alternatif bagi orang-orang yang takut akan jarum suntik.

Uji coba vaksin bernama COVI-VAC ini melibatkan 48 relawan yang sehat. Setelah divaksinasi, mereka akan menjalani karantina di ruangan terpisah selama dua minggu di klinik swasta FluCamp.

Para relawan peru menjalani karantina karena vaksin ini berbeda dengan vaksin Covid-19 yang disuntikkan. COVI-VAC mengandung virus SARS-CoV-2 yang sudah dimodifikasi secara genetik atau dilemahkan.

Virus SARS-CoV-2 dalam vaksin ini masih menular namun sudah dalam keadaan yang lebih lemah. Oleh karena itu, virus dalam vaksin ini tidak akan menyebabkan penyakit Covid-19 pada penerimanya.

Penggunaan virus yang dilemahkan dalam vaksin bukanlah hal bar. Vaksin MMR untuk mencegah campak, gondongan, dan rubella merupakan salah stu contoh vaksin dengan virus yang dilemahkan atau live attenuated vaccine.

Baca Juga

Baca juga : Persamaan Ambroncius Projamin, Koster, dan Raffi Ahmad

Peneliti meyakini bahwa vaksin Covid-19 dengan virus yang dilemahkan akan bekerja lebih efektif. Vaksin dengan virus yang dilemahkan bekerja dengan cara mengerahkan semua pasukan pelawan infeksi, termasuk sel T dan sel B yang dapat memburu virus yang menyerang tubuh. Hal ini berlaku baik untuk pemberian melalui suntikan maupun melalui semprotan hidung.

"(Vaksin) akan memicu berbagai macam reaksi dari sistem imun, sama seperti yang Anda dapatkan dari infeksi virus sesungguhnya. Dia akan memberikan respons imun yang lebih luas, yang dapat berpotensi memberikan imunitas lebih lama," tutur ahli virologi Profesor Andrew Easton dari University of Warwick, dilansir dari Mail Online.


Peneliti juga menilai pemberian vaksin dengan virus dilemahkan melalui hidung dapat meningkatkan efektivitas vaksin itu. Ketika disuntikkan ke tangan, vaksin akan memimpin respons sistem imun dengan cara menstimulasi sel-sel di sumsum tulang untuk memproduksi antibodi.

Vaksin yang diberikan melalui hidung juga akan melakukan hal serupa. Namun sebagai tambahan, sel-sel utama pada mukosa saluran pernapasan juga akan menjadi lebih awas terhadap virus sehingga meningkatkan kemungkinan bagi virus yang masuk ke saluran pernapasan kemungkinan besar untuk dihancurkan terlebih dahulu sebelum mencapai paru-paru.

"Semprotan hidung mengirimkan vaksin langsung ke saluran pernapasan, itu area di mana (vaksin) paling dibutuhkan karena di situ lah tempat di mana sebagian besar virus Covid-19 mereplikasi diri," tutur Profesor Easton.

Saat ini, Public Health England telah memperbolehkan pemberian vaksin flu melalui semprotan hidung untuk orang-orang yang takut akan jarum suntik. Oleh karena itu, ada peluang bagi pemberian vaskin Covid-19 untuk mendapatkan izin yang sama.

Namun yang menjadi perhatian, pemberian vaksin flu melalui semprotan hidung tidak diperbolehkan untuk beberapa kelompok. Kelompok tersebut meliputi anak atau orang dewasa yang memiliki sistem imun lemah akibat penyakit kronis, anak-anak di bawah usia dua tahun, individu yang sistem imunnya belum cukup berkembang, dan lansia di atas 65 tahun.

Profesor Easton menilai larangan yang sama mungkin juga akan berlaku untuk pemberian vaksin Covid-19 melalui semprotan hidung. Hal ini cukup dimengerti karena di dalam vaksin tersebut ada virus yang dilemahkan.

"Anda perlu mengingat bahwa Anda memasukkan sebuah virus hidup dan sistem imun tubuh melemah seiring bertambahnya usia kita," seru Profesor Easton.

 
Berita Terpopuler