Kronologi Kisah Arteria Dahlan Ditangkap Polisi Saudi Usai Miqat di Tan'im

Arteria mengaku ditangkap bersama Ketua Komisi VIII Ashabul Kahfi

Republika/Febryan A
Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Arteria Dahlan ketika diwawancarai awak media di Gedung MK, Jakarta, Kamis (15/6/2023).
Rep: Muhyiddin Red: A.Syalaby Ichsan

Laporan Jurnalis Republika Muhyiddin dari Makkah, Arab Saudi

Baca Juga

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH — Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas menghadiri rapat dengan Tim Pengawas (Timwas) DPR RI di wilayah Jarwal, Makkah. Bersama menag, ikut mendampingi Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani, Irjen Kemenag Faisal, dan Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief.

Rapat diawali dengan pemaparan menag tentang masalah penyelenggaraan haji. Rapat tersebut membahas sejumlah hal, antara lain tentang progress persiapan layanan pada puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, serta evaluasi atas penyelenggaraan ibadah haji pada fase keberangkatan hingga menjelang puncak haji.

Setelah pemaparan menag, anggota tim pengawasa haji dan anggota DPR RI pun memberikan suaranya satu per satu. Di antaranya yakni politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Arteria Dahlan. Bahkan, Arteria menceritakan pengalamannya saat ditangkap polisi Arab karena dianggap sebagai jamaah ilegal.

Polisi Saudi periksa identitas pengguna jalan. - (Saudi Gazette)

Arteria mengaku ditangkap Polisi Arab setelah mengambil miqat di Tan'im, Makkah. Setelah selesai sholat di Masjid Aisyah, Arteria pun ditangkap. Bahkan, menurut dia, muthawifnya saat ini masih ditahan oleh polisi Arab."Gak laku dokumen kita sebagai member of parlemen," ujar Arteria di hadapan Menag, Rabu (12/6/2024).

Seperti diketahui, penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M ini memang terasa berbeda seiring pengawasan yang demikian ketat oleh pemerintah Arab Saudi untuk jamaah yang akan masuk ke Makkah.

Jauh hari, otoritas Arab Saudi telah menerbitkan aturan yang melarang haji tanpa tasreh atau visa resmi haji. Akibatnya, pemeriksaan visa dilakukan secara ketat. Pendatang dengan visa ziarah dan beragam jenisnya, sejak 15 Dzulqaidah sampai 15 Dzulhijjah dilarang masuk Makkah.

Banyak warga dari berbagai negara yang terkena razia dan dikeluarkan dari Makkah. Pemeriksaan yang demikian ketat dirasakan juga oleh Arteria Dahlan dan Ketua Komisi VIII Ashabul Kahfi. Mereka sempat ditangkap polisi karena dianggap jamaah haji ilegal.

Dimasukkan ke dalam ruangan hingga 10 menit...

Arteria bercerita kalau dia sempat dimasukkan ke dalam ruangan kurang lebih sekitar 10 menit. Setelah dilakukan proses komunikasi dan koordinasi, akhirnya mereka berdua dibebaskan.

Peraturan yang demikian ketat yang terjadi di Arab Saudi dan pengalaman yang dirasakan oleh Arteria Dahlan dan Ashabul Kahfi bisa menjadi pelajaran bersama bagi seluruh warga bangsa. Karena, pemerintah Arab Saudi saat ini sedang menerapkan aturan secara lebih ketat terkait penggunaan visa haji dan itu harus dipatuhi.

Selain dihadiri Menteri Agama, rapat tersebut juga dihadidi Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah, para pejabat Eselon II Ditjen PHU, Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam, dan delegasi Amirul Haj.

Sementara dari Timwas DPR, hadir pimpinan DPR Lodewijk Freidrich Paulus, Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi, serta Wakil Ketua Komisi VIII DPR, yakni Marwan Dasopang, Abdul Wahid, Diah Pitaloka, dan Ace Hasan Syadzily.

Sementara Ketua Timwas DPR Abdullah Muhaimin Iskandar tidak hadir dalam rapat yang berlangsung dari sekitar pukul 10.30 Waktu Arab Saudi hingga pukul 15.30 WAS. Rapat sempat diskors selama 40 menit untuk istirahat, sholat Dzuhur, dan makan siang.

Polisi Saudi tangkap jamaah haji ilegal - (Republika)

 
Berita Terpopuler