25 Senator Desak Biden Maksimalkan Upaya Diplomatik Gencatan Senjata di Gaza

Belum ada kesepakatan antara Hamas dan Israel soal genjatan senjata

AP Photo/Hatem Ali
Sisa reruntuhan di Rafah Gaza akibat bombardir Zionis Israel (ilustrasi). Belum ada kesepakatan antara Hamas dan Israel soal genjatan senjata
Rep: Kamran Dikarma Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Sebanyak 25 senator Amerika Serikat (AS) telah menulis surat kepada Presiden Joe Biden pada Rabu (15/2/2024).

Baca Juga

Dalam surat itu, mereka mendesak Biden agar mengerahkan upaya diplomatik terbaik agar kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza dapat tercapai.

“Kami menyadari bahwa pencapaian diplomatik seperti itu memerlukan persetujuan dari pihak-pihak yang bertikai, dan persyaratannya masih dalam tahap negosiasi,” kata 25 senator Amerika Serikat dalam suratnya yang dipimpin oleh Senator Jon Ossoff dan Raphael Warnock, dilaporkan Anadolu Agency.

“Menurut penilaian kami, ini adalah demi kepentingan nasional kita yang mendesak – dan kepentingan kemanusiaan yang mendesak dari jutaan warga sipil tak berdosa – agar perundingan ini berhasil,” tambah para senator Amerika Serikat dalam suratnya kepada Biden.

Para senator Amerika Serikat mengungkapkan, mereka mendukung upaya Israel menyingkirkan kelompok Hamas dari Gaza.

Kendati demikian, mereka khawatir, jika pertempuran tak dihentikan, hal itu bakal menciptakan krisis kemanusiaan yang lebih buruk dan harus dipikul oleh warga sipil tak berdosa.

“Tanpa ruang yang diciptakan untuk diplomasi regional melalui pemulihan gencatan senjata, kondisi politik untuk perdamaian dan keamanan yang langgeng tidak akan tercapai, dan meningkatnya konflik regional akan terus mengancam keamanan nasional Amerika Serikat,” kata ke-25 senator Amerika Serikat dalam suratnya.

Saat ini, negosiasi gencatan senjata untuk Gaza masih berlangsung di Kairo, Mesir. Kelompok Hamas telah mengutus delegasi ke Kairo pada Rabu kemarin.

Qatar dan Mesir yang bertindak sebagai mediator dilaporkan sudah mengadakan perundingan dengan perwakilan Israel pada Selasa (13/2/2024).

Direktur CIA William Burns dan Kepala Mossad David Barnea terlibat dalam pembicaraan di Kairo pada Selasa kemarin.

“(Negosiasi) berjalan konstruktif dan bergerak ke arah yang benar,” ungkap Juru Bicara Keamanan Nasional Amerika Serikat John Kirby menggambarkan pembicaraan di Kairo. 

Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah meminta Hamas segera menyetujui proposal gencatan senjata dengan Israel, termasuk di dalamnya pertukaran antara sandera Israel dan tahanan Palestina. 

Abbas berpendapat...

 

 

Abbas berpendapat, hal itu penting guna menghindari konsekuensi fatal yang harus ditanggung warga Palestina di Jalur Gaza, termasuk mereka yang mengungsi di kota perbatasan Rafah

“Kami menyerukan gerakan Hamas untuk segera menyelesaikan kesepakatan tahanan, untuk menyelamatkan rakyat Palestina dari bencana bencana lainnya dengan konsekuensi yang mengerikan, yang tidak kalah berbahayanya dengan Nakba pada 1948, serta menghindari serangan pendudukan terhadap kota Rafah yang akan menimbulkan ribuan korban, penderitaan dan pengungsian bagi rakyat kita,” kata Abbas, Rabu lalu, dikutip laman kantor berita Palestina, WAFA

Abbas kemudian meminta pemerintah Amerika Serikat dan negara-negara Arab bekerja secara serius guna menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas. 

Baca juga: 4 Perkara yang Bisa Menghambat Rezeki Keluarga Menurut Alquran

Dia mengingatkan bahwa ratusan warga Gaza terbunuh setiap hari jika tak ada tindakan yang diambil untuk menghentikan perang.

“Kami menganggap semua orang bertanggung jawab atas hambatan apa pun dari pihak mana pun yang dapat mengganggu kesepakatan itu, karena hal-hal tersebut tidak lagi dapat ditoleransi, dan sudah waktunya bagi semua orang untuk memikul tanggung jawab,” ucap Abbas.

"Sekali lagi, kami menyerukan kepada semua orang, terutama gerakan Hamas, untuk segera menyelesaikan kesepakatan sehingga kita dapat melindungi rakyat kita dan menghilangkan semua hambatan,” kata Abbas menambahkan. 

 

BUKTI GENOSIDA ISRAEL - (Republika)

 
Berita Terpopuler