Videotron Anies Diturunkan, Syaugi: Masyarakat yang Menilai Bawaslu

Menurut Syaugi Alaydrus, pemasang videotron Anies bukan terafiliasi Timnas Amin.

Republika/Eva Rianti
Kapten Timnas Amin, Marsdya (Purn) Muhammad Syaugi saat memberi tanggapan mengenai kasus penurunan videotron Anies di Rumah Pemenangan Amin, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (16/1/2024).
Rep: Bayu Adji Prihanmmanda Red: Erik Purnama Putra

,REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Pemenangan Nasional Pemenangan, Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar (Timnas Amin), angkat bicara mengenai videotron Anies yang berhenti tayang di Grand Metropolitan Bekasi, Jalan KH Noer Ali, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Selain itu, insiden penurunan videotron juga terjadi di Graha Mandiri, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu,

Baca Juga

Timnas Amin berpendapat masyarakat dapat menilai peristiwa tersebut. Kapten Timnas Amin, Marsdya (Purn) Muhammad Syaugi Alaydrus mengatakan, berhentinnya penayangan videotron Anies merupakan urusan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). Menurut dia, Timnas Amin tak memiliki kaitan dengan masalah tersebut. 

"Itu tidak ada kaitan sama kita, kan mereka bukan terafiliasi di Timnas. Jadi biarkan saja," kata Syaugi saat dikonfirmasi Republika.co.id di Jakarta, Ahad (21/1/2024).

Syaugi pun tak banyak memberi tanggapan mengenai masalah tersebut. Menurut dia, masyarakat saat ini sudah bisa menilai kebenaran peristiwa penurunan videotron bergambar capres Anies Baswedan. "Itu kan nanti masyarakat yang menilai Bawaslu yang urus sama yang bersangkutan," kata Syaugi.

Sebelumnya, Bawaslu Kota Bekasi menemukan jawaban atas kisruh videotron yang memajang foto capres nomor urut 1, Anies di-take down beberapa waktu lalu. Bawaslu sudah memanggil vendor videotron di Grand Metropolitan Bekasi, Jalan KH Noer Ali, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi tersebut.

Ketua Bawaslu Kota Bekasi, Vidya Nurrul Fathia mengaku, sudah melakukan penelusuran awal ke manajemen Metland selaku pemilik mal. Dari hasil penelusuran, sambung dia, awalnya memang videotron tersebut berdiri di lahan milik Metland.

"Tetapi disewakan ke pihak ketiga ke vendor. Nah, mengapa? Dari penelusuran awalnya nanti kami tindaklanjuti lagi yaitu ke vendor, nanti akan kami lakukan klarifikasi juga penelusuran," ucap Vidya kepada wartawan di Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (20/1/2024).

Dari pengumpulan keterangan di lapangan, kata dia, didapat informasi jika metode kampanye capres Anies di videotron itu menyalahi kontrak awal. Hal itu yang membuat vendor akhirnya tidak melanjutkan penayangan Anies di videotron tersebut.

"Kalau untuk yang awal ini memang ini kenapa diturunkan videotron tersebut, yaitu karena tidak sesuai dengan isi dari perjanjian kontrak, karena memang di awal dari pihak manajemen Metland itu mengakui tidak diperuntukkan kampanye maupun berbau unsur politik, hanya untuk iklan komersial videotron tersebut," kata Vidya.

Adapun videotron capres dipasang oleh relawan dari @aniesbubble dan @olpproject, berupa tayangan bergaya ala K-popers di Kota Bekasi dan Jakarta. Namun, baru tayang beberapa jam, tayangan videotron tersebut dikabarkan tidak berlanjut, padahal dijadwalkan penanyangan selama sepekan ke depan.  

Terpantau di media sosial X akun @aniesbubble pada Senin (15/1/2024) pukul 10.41 WIB mengunggah postingan di X dengan melampirkan video yang menunjukkan tayangan videotron Anies dengan desain ala K-popers di Kota Bekasi, Jawa Barat, lengkap dengan tagar dukungan untuk anies.  

"Anies's ads by @olpproject x @aniesbubble. Check it out in front of Grand Metropolitan Bekasi! Use #SpotAbahAnies if you spot it! #PahitManiesAlwaysWithAnies," bunyi caption akun tersebut.

Tak hanya di Bekasi, videotron yang menayangkan Anies juga ada di wilayah Jakarta, tepatnya di Graha Mandiri, Jakarta Pusat. @aniesbubble pun mengunggah video kedua. Baru sehari tayang, videotron itu diturunkan hingga membuat gaduh lini masa X hingga capres Anies dan cawapres Muhaimin Iskandar ikut berkomentar.

 
Berita Terpopuler