Polisi Israel Bongkar Kebohongan Negaranya Sendiri

Hamas tidak berencana menargetkan acara festival musik di Israel.

EPA-EFE/ATEF SAFADI
Pejuang Hamas tidak berniat untuk menyerang festival musik yang digelar di dekat perbatasan Gaza ketika mereka melancarkan serangan mengejutkan pada 7 Oktober 2023.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Media Israel yang mengutip keterangan polisi dan sumber keamanan mengatakan, pejuang Hamas tidak berniat untuk menyerang festival musik yang digelar di dekat perbatasan Gaza ketika mereka melancarkan serangan mengejutkan pada 7 Oktober 2023. Hal ini bertolak belakang dengan pernyataan Israel di awal perang yang menegaskan Hamas menyerang orang-orang dalam festival tersebut.

Menurut salinan laporan pertama polisi Israel mengenai serangan tersebut, yang didapatkan oleh Channel 12, para pejuang Palestina awalnya bermaksud menyerang Kibbutz Re’im serta desa-desa lain di dekat perbatasan Gaza.

Baca Juga

Para pejuang Hamas mengetahui ada festival musik ketika menerbangkan drone dan melihat dari udara saat mereka terjun payung ke Israel. Sekitar 4.400 orang dilaporkan menghadiri acara festival musik itu, ketika Hamas menerobos penghalang keamanan tinggi Israel, yang mencakup sistem radar dan sensor bawah tanah, serta menyerang pos militer dan desa-desa di Israel selatan.

Pada Sabtu (18/11/2023), surat kabar Israel, Haaretz melaporkan bahwa penilaian yang berkembang di lembaga keamanan Israel berdasarkan penyelidikan polisi dan interogasi terhadap anggota Hamas yang ditangkap, kelompok pejuang tersebut tidak berencana untuk menargetkan acara festival musik. Polisi menemukan peta lokasi target pada jenazah anggota Hamas yang terbunuh. Namun tidak ada satu pun yang menunjukkan lokasi festival musik tersebut.

Menurut laporan Haaretz, temuan tambahan yang mendukung penilaian itu adalah bahwa militan Hamas tidak mendekati festival tersebut dari arah perbatasan, tetapi dari jalan raya terdekat. Selain itu, festival musik semula dijadwalkan berlangsung pada Kamis dan Jumat, sementara penyelenggaraan pada Sabtu adalah program tambahan. Laporan tersebut juga menemukan bahwa sebagian besar pengunjung festival musik telah meninggalkan acara tersebut pada saat Hamas menyerang.

“Sebagian besar (orang-orang yang berada di acara tersebut) berhasil melarikan diri setelah keputusan untuk membubarkan acara tersebut dibuat empat menit setelah serangan roket,” menurut sumber senior polisi yang dikutip oleh Haaretz.

Helikopter militer Israel yang membunuh warga...

Investigasi polisi juga menemukan bahwa sebuah helikopter militer Israel menembaki para penyerang. Tembakan itu juga mengenai beberapa orang yang menghadiri festival musik tersebut.

“Penyelidikan atas insiden tersebut mengungkapkan bahwa sebuah helikopter tempur (militer Israel) yang tiba di lokasi kejadian dari pangkalan Ramat David menembaki para pejuag dan tampaknya juga mengenai beberapa orang yang bersuka ria di sana,” ujar laporan Haaretz mengutip seorang pejabat polisi yang tidak disebutkan namanya.

Laporan polisi juga merevisi jumlah korban tewas akibat serangan itu menjadi 364, termasuk 17 petugas polisi. Jumlah ini bertambah dari laporan sebelumnya yaitu 270 orang. Laporan tersebut menyebutkan jumlah pengunjung festival yang diculik menjadi 40 orang.

Menanggapi serangan Hamas, Israel melancarkan serangan darat dan udara di Jalur Gaza yang telah membunuh lebih dari 12 ribu warga Palestina, termasuk 5.000 anak-anak. Sebagian besar Jalur Gaza berada dalam reruntuhan dan blokade total yang diberlakukan Israel. Hal ini membuat penduduk Gaza tidak bisa mendapatkan makanan, air, bahan bakar dan pasokan medis

 
Berita Terpopuler