Sering Dikira Ambeien, Keluhan Ini Rupanya Gejala Cacar Monyet

Gejala cacar monyet tidak hanya terlihat di kulit.

AP Photo/Martin Mejia
Pasien cacar monyet dirawat di rumah sakit Arzobispo Loayza di Lima, Peru, Selasa (16 Agustus 2022). Penderita cacar monyet juga dapat mengalami nyeri rektum. Gejala ini kerap dikira wasir.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar dari Kelompok Staf Medis Dermatologi dan Venerologi RS Dr. Cipto Mangunkusumo dr Hanny Nilasari, Sp.D.V.E., Subsp. Ven., FINSDV, FAADV mengatakan penderita cacar monyet terkadang mengeluhkan kemerahan di perianus disertai nyeri rektum. Biasanya, gejala itu disangka wasir alias ambeien.

"Laporan terkait proktitis Mpox ini berupa eritema perianus disertai nyeri rektum hebat dan demam, ini umumnya dilaporkan sebagai komplikasi," kata dia dalam webinar yang digelar RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), beberapa waktu lalu.

Proktitis Mpox merupakan peradangan pada lapisan rektum yang bisa bersifat jangka pendek atau jangka panjang. Ini terjadi akibat Mpox atau cacar monyet.

Baca Juga

Beda cacar monyet dan cacar air. - (Republika)


Hanny menjelaskan, cacar monyet tak hanya terdapat pada kulit, tetapi juga area anus dan perianus atau area sekitar masuknya lubang anus sampai di alam anus. Terkadang, area ini bisa luput dari pemeriksaan.

Gejala Mpox biasanya diawali nyeri kepala kemudian diikuti demam dan nyeri tenggorokan dan pembesaran kelenjar getah bening. Demam ini umumnya lebih dari 38 derajat Celsius diikuti munculnya ruam setelah satu atau tiga hari.

Penampakan ruam berupa ruam merah yang jumlahnya sedikit, tersebar secara regional artinya misalnya di area lengan, kemudian ada di area genital, tungkai, dan lainnya.

"Distribusi ruamnya mulai dari area kepala, lebih padat di area wajah dan anggota badan, juga bisa muncul di area telapak tangan dan telapak kaki," kata Hanny.

Ruam ini kemudian diikuti lenting dan bintil dengan nanah di atasnya kemudian muncul keropeng. Pada saat peralihan dari ruam ke lesi bernanah, pasien umumnya mengalami gejala subjektif berupa nyeri atau gatal, kemudian saat ada keropeng umumnya rasa gatal yang terasa.

Selain pada anus dan perianus, kelainan juga bisa muncul pada area oral dan perioral. Lalu, lesi juga bisa muncul di area genital.

Ssenada dengan Hanny, dalam webinar yang sama, dokter spesialis penyakit dalam dari RSCM dr Robert Sinto, Sp.PD, K-PTI juga mengatakan cacar monyet bisa ditemukan pada organ tubuh , lain seperti saluran napas dan sistem saraf pusat.

"Jadi ini penyakit infeksi yang sifatnya sistemik, yang bukan hanya terlokalisir di kulit saja. Makanya pendekatannya harus multidisiplin, melibatkan berbagai keilmuan," kata dia.

Robert merujuk data menyatakan pada kasus terkonfirmasi, virus penyebab Mpox atau Monkeypox juga bisa ditemukan pada paru.  Penyakit ini dikatakan dapat bersifat sistemik, terutama pada mereka yang mengalami imunodefisiensi.

 
Berita Terpopuler