Mayoritas Penderita Cacar Monyet Lelaki Penyuka Sesama, Tertular dari Kontak Seksual

Tenaga kesehatan perlu menanyakan riwayat seksual pasien yang dicurigai cacar monyet.

Antara/Sulthony Hasanuddin
Petugas kesehatan menyosialisasikan penyakit cacar monyet kepada masyarakat di Puskesmas Kedaung, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (1/11/2023).
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus cacar monyet di Indonesia mayoritas (25 dari 36 orang) ada di DKI Jakarta. Sekitar 84,3 persen pasien cacar monyet ialah lelaki yang melakukan kontak seksual dengan sesamanya dan 6,5 persen teridentifikasi sebagai biseksual, menurut pakar dermatologi dr Hanny Nilasari, Sp.D.V.E., Subsp. Ven., FINSDV, FAADV.

"Usianya sangat muda, yakni 31 hingga 40 tahun dan diseminasinya melalui kontak seksual dan melakukan kontak seksual berisiko tanpa kondom," kata dia dalam sebuah webinar kesehatan, dikutip Senin (6/11/2023).

Oleh karena itu, Hanny melanjutkan, tenaga kesehatan perlu menanyakan terkait riwayat seksual kepada pasien apabila mereka menduga ada kasus-kasus yang dicurigai sebagai cacar monyet atau monkeypox (mpox). Gejala cacar monyet biasanya diawali nyeri kepala kemudian diikuti demam lebih dari 38 derajat Celsius dan nyeri tenggorokan dan pembesaran kelenjar getah bening.

Baca Juga

Gejala tersebut diikuti munculnya ruam setelah satu atau tiga hari. Penampakan ruam berupa ruam merah yang jumlahnya sedikit, tersebar secara regional artinya misalnya di area lengan, kemudian ada di area genital, tungkai, dan lainnya.

"Distribusi ruamnya mulai dari area kepala, lebih padat di area wajah dan anggota badan, juga bisa muncul di area telapak tangan dan telapak kaki," ujar Hanny.

Beda Gejala Cacar Monyet dan Cacar Air

Ruam ini kemudian diikuti lenting dan bintil dengan nanah di atasnya kemudian muncul keropeng. Pada saat peralihan dari ruam ke lesi bernanah, penderita umumnya mengalami gejala subjektif berupa nyeri atau gatal, kemudian saat ada keropeng umumnya rasa gatal yang terasa.

Beda cacar monyet dan cacar air. - (Republika)


Hanny menjelaskan gejala ini berbeda dengan cacar air yang biasanya ditandai demam hingga 39 derajat Celcius. Setelahnya muncul ruam yang dalam satu waktu bisa bermanifestasi banyak sekali, yaitu bisa berupa kemerahan, bintil, lenting, dan ini ada di berbagai fase.

"Perkembangan ruamnya cukup cepat untuk Varicella (cacar air) dan akan cepat berkembang menjadi keropeng dalam beberapa hari. Distribusi ruamnya lebih padat di area tubuh kemudian menyebar ke area lengan dan tungkai bawah," jelas dia.

Hanny menyebut ruam pada cacar air umumnya diikuti oleh rasa subjektif gatal. Angka kematian akibat penyakit ini sangat jarang terutama pada anak-anak.

 
Berita Terpopuler