Majelis Tarjih PP Muhammadiyah Respons Fatwa IUMS Soal Perang Fisik Lawan Israel  

Perlawanan fisik di Gaza Palestina dinilai perlu persiapan matang

EPA-EFE/HAITHAM IMAD
Warga Palestina mencari jenazah dan korban selamat di reruntuhan bangunan tempat tinggal yang rata akibat serangan udara Israel, di kamp pengungsi Khan Younis di Jalur Gaza selatan, (3/11/2023).
Rep: Muhyiddin Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah merespons fatwa Persatuan Ulama Muslim Internasional (IUMS) yang menyerukan intervensi militer negara-negara Arab dan Muslim terhadap Israel dan Gaza.

Baca Juga

Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Assoc Prof H Wawan Gunawan Abdul Wahid berpendapat seruan perang fisik tersebut justru bukan sebuah solusi.  

"Jadi kalau berperang secara fisik itu bukan suatu solusi, walaupun memang secara harfiah hadits nabi riwayat Muslim dari Abu Hurairah menyebutkan begitu," ujar Wawan saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (3/11/2023). Redaksi hadits yang disebutkan Wawan adalah sebagai berikut: 

أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: لا تقوم الساعة حتى يقاتل المسلمون اليهود فيقتلهم المسلمون حتى يختبئ اليهودي من وراء الحجر والشجر، فيقول الحجر أو الشجر يا مسلم يا عبد الله هذا يهودي خلفي فتعال فاقتله، إلا الغرقد، فإنه من شجر اليهود  

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak akan terjadi kiamat sampai kaum Muslimin memerangi Yahudi. Maka orang-orang Muslim membunuh mereka sampai orang-orang Yahudi itu bersembunyi di balik batu dan pohon. Lalu pohon dan batu berkata, 'Wahai orang Muslim, wahai hamba Allah, ini Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuhlah'. (Pohon-pohon berbicara), kecuali pohon gharqad, karena ia pohon Yahudi." (HR Bukhari dan Muslim) 

Dalam hadits tersebut disebutkan bahwa jika seluruh umat Islam berperang melawan Yahudi, maka  kiamat pun akan terjadi. Namun, menurut Wawan, perang fisik saat ini bukanlah sebuah solusi.  

Baca juga: Anggota Tubuh Dimulai dari Huruf Alif dan Ba yang Disebutkan dalam Hadits Nabi SAW 

Dia mengatakan, justru cara pandang yang paling holistik komprehensif adalah seperti yang dilakukan oleh Rasulullah, bahkan diajarkan oleh Alquran. 

Menurut Wawan, sebelum menghadapi musuh, Rasulullah SAW akan melakukan persiapan dulu. "Menghadapi musuh itu harus ada persiapan, kecerdasan, dan kekuatannya itu betul-betul disiapkan,” kata dia.  

Di satu sisi, menurut dia, apa yang dilakukan Hamas bagus, tapi caranya kurang menyeluruh dan seperti "iklan" yang selalu membawa nama Palestina. 

Sementara, kata dia, umat Islam ingin mendengar bahwa Palestina itu jaya.  "Dan Rasulullah tidak begitu caranya. Rasulullah siapkan dulu, ada para sahabat yang siap berperang, ada senjata yang akan digunakan. Kalau bahasa Alquran, bahkan mereka itu adalah orang-orang yang berwibawa," kata dia.  

"Kekuatannya berwibawa. Nah sekarang itu kan tidak begitu, yang terjadi kemudian karena tidak menyiapkan sekali kan banyak korban," jelas Wawan.  

Jadi, lanjut dia,...

 

 

 

 

 

 

 

Jadi, lanjut dia, kalau itu bagian dari pertempuran bisa saja. Tapi, kalau itu disebut perang menurut Wawan bukanlah sebuah solusi. 

"Itu bukan berarti tidak boleh melawan Israel, harus dilawan, karena berdasarkan hadits yang tadi secara tersirat menggambarkan ada perlawanan bahkan kalau dibaca dalam bahasa ushul fiqih, kalimat itu berita, tapi isinya perintah," kata Wawan. 

Lalu bagaimana masyarakat Muslim Indonesia menyikapi fatwa IUMS tersebut? Wawan menjelaskan, masyarakat Indonesia Muslim juga harus mempersiapkan diri untuk jangka panjang, sehingga kelak bisa menumbangkan Israel. 

"Jadi jangan gregetan gitu ya. Harus mempersiapkan sarana yang bisa menuju pada kemenangan itu, jangan sebaliknya," ujar Wawan.  

Meskipun tidak sepakat dengan fatwa perang fisik, ada satu poin yang Wawan sepakati dari fatwa yang disampaikan IUMS tersebut, yaitu fatwa yang menyerukan persatuan bagi faksi-faksi Islam. 

Tiga Front Perlawanan Palestina - (Republika)

"Satu yang saya setujui dari fatwa yang disampaikan oleh ulama internasional itu yaitu menyatunya faksi-faksi Islam itu dan itu tidak mudah," ucap Wawan.  

Dia menambahkan, semua faksi-faksi Islam harus diajak bersama untuk melawan Israel, termasuk dari Muhammadiyah dan NU di Indonesia. 

"Harus diajak bersama, tidak geregetan seperti yang disampaikan oleh ulama Internasional itu menurut saya. Jadi kesannya itu tidak akademis yang tiba-tiba ngajak perang," kata Wawan.  

Sebelumnya, IUMS mengeluarkan fatwa yang menyerukan intervensi militer oleh negara-negara Arab dan Muslim terhadap Israel dan Gaza. 

Baca juga: Semangka yang Jadi Simbol Perlawanan Rakyat Palestina Disebutkan dalam Alquran?

Persatuan Ulama Muslim Internasional itu menyatakan dukungannya yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk Hamas.  

Pada 31 Oktober 2023, IUMS mengeluarkan fatwa yang menyerukan persatuan bagi faksi-faksi perlawanan Palestina di Tepi Barat. Termasuk negara-negara yang berbatasan dengan Israel, seperti Mesir, Yordania, Suriah, dan Lebanon serta seluruh negara Arab dan Muslim lainnya.  

 

"Untuk melakukan intervensi militer guna membantu Hamas melawan Israel. Jihad dan mempertahankan Palestina adalah kewajiban agama," demikian pernyataan tersebut.

 
Berita Terpopuler