Mengapa Boikot Produk Pro Israel Penting? Begini Penjelasan Dubes Palestina  

Boikot produk yang pro Israel membantu perjuangan Palestina

Republika/Prayogi
Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun mengajak umat Islam turut boikot produk pro Israel.
Rep: Umar Mukhtar, Mabruroh Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun menyerukan untuk melakukan boikot terhadap produk-produk pendukung Israel. 

Baca Juga

Seruan ini disampaikan seusai memberikan pernyataan pers terkait konflik Palestina-Israel, di kantor Kedubes Palestina, Jakarta, Kamis (2/11/2023) lalu. 

"Jangan menyentuhnya, jangan membelinya. Jangan mentoleransi keberadaan produk-produk itu, baik yang ada di tanah Indonesia maupun di luar Indonesia," kata Dubes Al Shun saat ditanya apakah langkah boikot terhadap produk pendukung Israel diperlukan. 

Al Shun kemudian menyinggung sebagian warga Eropa yang menunjukkan sikap menentang Israel dan mendukung Palestina dengan memboikot produk-produk pendukung Israel. 

Sebab ada sebagian orang Eropa yang ketika membeli suatu produk lalu sadar bahwa produk tersebut mendukung Israel, maka mereka kembalikan sehingga tidak jadi dibeli. 

"Sebagian warga Eropa ketika mereka dapati produk ini dari Israel, mereka kembalikan barang itu dan meminta uang mereka kembali," tuturnya. 

Dubes Al Shun menekankan bahwa boikot produk pendukung Israel ini sejatinya adalah prinsip dasar. Karena itu, dia mendukung langkah boikot terhadap produk-produk pendukung Israel. 

"Saya meminta kalian untuk mendukung boikot produk Israel ini. Boikot adalah prinsip dasar," katanya. 

Al Shun dalam kesempatan itu juga mempertanyakan negara-negara Barat yang selama ini selalu menyuarakan Hak Asasi Manusia (HAM). Dia menyebut sejumlah negara Eropa, yang selalu bicara soal HAM, kini diam saja ketika rakyat Palestina di Gaza terus menerus digempur oleh agresi militer Israel. 

Dia mempertanyakan mengapa hukum internasional diabaiakan, dan juga mengapa sejumlah negara Barat tidak peduli pada perlindungan HAM di Palestina. 

Baca juga:  Semangka yang Jadi Simbol Perlawanan Rakyat Palestina Disebutkan dalam Alquran?

"Sekarang ini sudah 75 tahun sejak Deklarasi Balfour dilakukan, yang dilancarkan Inggris sehingga membuat orang-orang Yahudi berdatangan dan orang-orang Palestina terusir dari Tanah Air mereka sendiri," katanya. Al Shun mengatakan, sejak Deklarasi Balfour ada, rakyat Palestina menderita bahkan sampai sekarang pun Israel terus-menerus melancarkan serangannya kepada rakyat Palestina. 

"Tapi kami terus-menerus berjuang untuk mendapatkan tanah kami dan kami akan berusaha sampai titik darah penghabisan. Kami terus menerus melalui jalur diplomasi dan internasional. Presiden Mahmoud Abbas juga telah mengatakan perjuangan ini adalah sampai Yerusalem timur menjadi milik kami, tentu dengan dukungan masyarakat dunia," ujarnya. 

Al Shun juga menekankan, rakyat Palestina kuat dan akan terus berjuang mempertahankan tanah air mereka, sekalipun Israel telah melakukan berbagai cara yang kotor, bahkan hingga melakukan genosida terhadap rakyat Palestina saat ini. 

Sekretaris Komisi Fatwa... 

Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Miftahul Huda menjelaskan, secara bahasa, boikot adalah bersekongkol menolak untuk bekerja sama, menolak berurusan dagang, menolak berbicara, menolak ikut serta, dan lain sebagainya. Sedangkan pemboikotan adalah proses, cara atau perbuatan memboikot. 

Kiai Huda mengatakan, secara hukum memboikot itu sah dan dibolehkan, selama belum ada perjanjian kerja sama. Karena membeli sebuah produk adalah hak dan bukan kewajiban.  "Maka sebagai konsumen, kita berhak menentukan pilihan, apakah membeli atau tidak," kata Kiai Huda kepada Republika.co.id, Ahad (15/10/2023). 

Peta Blokade Gaza - (Republika)

Kiai Huda mengatakan, jika dikaitkan dengan penyerangan Israel terhadap Palestina, maka seruan pemboikotan terhadap produk-produk Israel dapat dijadikan sebagai upaya perlawanan terhadap kekuatan zionis Internasional yang cengkraman kukunya telah menguasai dunia Islam. 

Baca juga: 6 Anggota Tubuh Dimulai dari Huruf Alif dan Ba yang Disebutkan dalam Hadits Nabi SAW  

Kiai Huda menegaskan, dalam peperangan, upaya untuk menyerang tidak hanya dengan tembakan rudal dan senapan, tetapi dengan semua sisi, di antaranya perang narasi di media digital dan perang ekonomi. 

Pada hakikatnya, ketika produk suatu negara berhasil menguasai pasar suatu negara lain, maka secara ekonomi, ini adalah serangan ekonomi yang berhasil.  

 

"Untuk itu, upaya untuk menahan serangan itu dengan memboikot atau menahan import dari negara tertentu, apalagi negara tersebut sedang memusuhi salah satu negara Islam," ujar Kiai Huda. (Umar Mukhtar, Mabruroh)

 
Berita Terpopuler