Putin: Hanya Orang Berhati Batu yang tak Simpati Terhadap Pembantaian Gaza 

Putin peringatkan perang Gaza yang bisa meluas ke kawasan

EPA-EFE/MIKHAIL METZEL/SPUTNIK/KREMLIN POOL M
Presiden Rusia Vladimir Putin peringatkan perang Gaza yang bisa meluas ke kawasan
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Jumat (3/11/2023) mengatakan, hanya orang-orang yang berhati keras yang tidak punya simpati dan empati terhadap pembantaian yang sedang terjadi di Gaza.  

Baca Juga

Berbicara pada pertemuan di Moskow, Putin memperingatkan peristiwa tragis tersebut dapat dimanfaatkan untuk memicu kekerasan yang meluas.

"Saat Anda melihat anak-anak yang menderita dan berlumuran darah, tangan Anda terkepal dan air mata mengalir di mata Anda.  Ini adalah reaksi orang normal mana pun.  Jika tidak ada reaksi seperti itu, maka seseorang tidak memiliki hati, ia terbuat dari batu," ujar Putin, dilaporkan Middle East Monitor.

Kelompok perlawanan Palestina, Hamas menyerang kota-kota Israel pada 7 Oktober 2023. Serangan ini menyebabkan Israel kewalahan dan mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh dunia.

Israel kemudian membalas serangan Hamas dengan membombardir Gaza, termasuk memutus pasokan listrik, air, bahan bakar, dan makanan. Israel telah membunuh lebih dari 9000 warga Gaza, termasuk anak-anak dan perempuan.

Putin pada Senin (30/10/2023) menyalahkan Barat atas krisis di Timur Tengah. Dalam pernyataan yang disiarkan televisi, Putin mengatakan elit penguasa Amerika Serikat (AS) dan "satelit" mereka berada di balik pembunuhan warga Palestina di Gaza, termasuk  konflik di Ukraina, Afghanistan, Irak, dan Suriah.

“Mereka membutuhkan kekacauan terus-menerus di Timur Tengah. Oleh karena itu (Amerika Serikat) melakukan yang terbaik untuk mendiskreditkan negara-negara yang menuntut gencatan senjata di Jalur Gaza, menghentikan pertumpahan darah, dan siap memberikan kontribusi nyata untuk menyelesaikan krisis tersebut, dan tidak menjadi parasit di dalamnya," ujar Putin.

Baca juga: Semangka yang Jadi Simbol Perlawanan Rakyat Palestina Disebutkan dalam Alquran?

Rusia mendukung gencatan senjata di Gaza dan solusi dua negara. Rusia juga menerima delegasi Hamas di Moskow, yang membuat Israel geram.

Selama setahun terakhir, Putin menyebut operasi militer khusus di Ukraina sebagai perjuangan untuk kelangsungan hidup Rusia melawan pasukan pimpinan Amerika Serikat. 

Sementara  Barat bertekad menggunakan Ukraina untuk menghancurkan dan membongkar Rusia. Putin mengatakan, Rusia sedang memerangi pasukan bayangan Amerika atas krisis Timur Tengah di medan perang Ukraina.

“Palestina hanya bisa tertolong dengan memerangi mereka yang berada di balik tragedi ini. Kami adalah Rusia dan kami memerangi mereka dalam konteks ‘operasi militer khusus’. Baik untuk diri kami sendiri maupun bagi mereka yang memperjuangkan kebebasan sejati yang sesungguhnya,” ujar Putin.

Putin mengatakan...

Putin mengatakan, kunci untuk meyelesaikan konflik di Timur Tengah adalah dengan terbentuknya negara Palestina yang merdeka. Namun hal ini tidak menjadi tujuan Washington.

“Kunci untuk menyelesaikan konflik ini adalah terciptanya negara Palestina yang berdaulat dan merdeka,” kata Putin, sembari menyiratkan bahwa hal ini bukanlah tujuan yang dinyatakan Washington.

Putin juga menyalahkan negara-negara Barat dan Ukraina, yang seperlimanya telah direbut oleh pasukan Rusia, atas penyerbuan bandara di Dagestan oleh massa pro-Palestina. 

Pada Ahad (29/10/2023) malam, kerumunan massa berusaha memburu penumpang dari Israel yang baru saja mendarat di bandara Makhachkala.

“Peristiwa di Makhachkala tadi malam diilhami, termasuk melalui jejaring sosial, tidak terkecuali dari wilayah Ukraina, oleh tangan agen intelijen Barat,” kata Putin.

Sebelumnya, Putin mengatakan meningkatnya kekerasan antara Israel dan Palestina menunjukkan kegagalan kebijakan Amerika Serikat di Timur Tengah. 

Baca juga: 6 Anggota Tubuh Dimulai dari Huruf Alif dan Ba yang Disebutkan dalam Hadits Nabi SAW  

Putin mengatakan, Amerika Serikat berupaya memonopoli negosiasi dengan negara Arab dan mengabaikan kepentingan Palestina.

"Saya pikir banyak orang akan setuju dengan saya bahwa ini adalah contoh nyata kegagalan kebijakan Amerika Serikat di Timur Tengah," kata Putin.

Peta Blokade Gaza - (Republika)

Putin mengatakan, Amerika Serikat berusaha untuk memonopoli upaya internasional dalam menciptakan perdamaian di kawasan. 

Putin menuduh Washington mengabaikan upaya kompromi yang dapat diterima masing-masing pihak.

"Amerika Serikat telah mengabaikan kepentingan Palestina, termasuk kebutuhan akan negara Palestina yang merdeka," kata Putin.

 

Palestina menginginkan sebuah negara merdeka di Tepi Barat dan Jalur Gaza dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Seluruh wilayah yang diinginkan Palestina itu direbut oleh Israel dalam perang tahun 1967. 

 
Berita Terpopuler