Sekjen PBB tidak Setuju Wacana Ganjar Jadi Cawapres Prabowo

PBB tawarkan Yusril Ihza Mahendra atau Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres.

Republika/Febrian Fachri
Wakil Menteri Tenaga Kerja sekaligus Sekjen DPP PBB, Afriansyah Noor di Sabtu (9/9/2023).
Rep: Wahyu Suryana Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Bulan Bintang (PBB) turut mengomentari wacana duet Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo yang kembali mengemuka. Sekjen DPP PBB, Afriansyah Noor, mengatakan, partainya memberi masukan dua nama untuk menjadi cawapres Prabowo.

Pertama, Ketua Umum PB Yusril Ihza Mahendra, yang belakangan memang banyak pula dibicarakan publik dalam bursa cawapres Prabowo. Sayangnya, Ganjar bukan nama kedua yang jadi usulan PBB untuk cawapres Prabowo.

Afriansyah mengungkapkan, nama berikutnya yang PBB sarankan tidak lain Wali Kota Solo atau putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka. Tentu, ia menekankan, jika Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan judicial review usia minimal cawapres menjadi 35 tahun.

"Alternatif kedua adalah jika konstitusi memungkinkan, Pak Wali Kota Solo, Mas Gibran untuk jadi pendamping Pak Prabowo," kata wakil menteri ketenagakerjaan (wamenaker) tersebut kepada Republika.co.id di Jakarta, Jumat (22/9).

Meski begitu, Afriansyah menegakan, jika dua orang nama yang diusulkan PBB ini tidak bisa pilihan sepenuhnya diserahkan kepada Prabowo. PBB memberi kewenangan Prabowo sebagai capres yang didukung untuk memilih.

Apalagi, sosok cawapres, jika terpilih nanti merupakan orang yang akan mendampingi Prabowo. Karena itu, PBB menyerahkan sepenuhnya Prabowo untuk memilih pendampingnya jika Yusril maupun Gibran tidak jadi dipilih. "Jadi, kita serahkan semua kepada Pak Prabowo," ujar Afriansyah.

Menurut Afriansyah, siapa pun sosok yang dipilih sebagai pendamping Prabowo maka hal itu merupakan hak pribadi capres Partai Gerindra tersebut. Atas dasar itu, PBB tetap memberikan dukungan 100 persen kepada Prabowo.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler