Kali Bekasi Tercemar, Pelanggan PDAM Tirta Patriot Terserang Gatal-Gatal

Untuk memastikan saya ke dokter, kata dokter umum saya tidak boleh mandi air PAM.

Republika/Febryan A
Kondisi Kali Bekasi yang tercemar dengan airnya yang tampak berwarna hitam di Jembatan Cipendawa, Rawalumbu, Kota Bekasi, Jumat (26/7).
Rep: Ali Yusuf Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Nur Hidayati (47 tahun), warga Bulak Perwira, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, kini merasakan gatal-gatal. Hal itu karena air pasokan dari PDAM Tirta Patriot yang mengalir ke rumahnya kotor. Nur Hidayati sudah memeriksakan diri ke dokter bahwa gatal-gatal akibat air yang digunakannya tidak steril.

"Saya pikir karena udara kotor gatal-gatal ini. Untuk memastikan saya ke dokter, kata dokter umum saya tidak boleh mandi air PAM," kata Nur Hidayati saat menyampaikan keluhannya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (19/9/2023).

Menurut dia, dokter menyarankan untuk tidak memakai air dari PDAM Tirta Patriot. Apalagi, setelah bahan air baku yang digunakan berasal dari Kali Bekasi, yang tercemar limbah industri. Alhasil, air yang mengalir ke rumah pelanggan tercium bau tak sedap.

Baca Juga

Untuk sementara, Nur Hidayati terpaksa membeli air isi ulang untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. "Akhirnya saya tidak pakai PAM, sekarang pakai air isi ulang, memang air PAM-nya juga bau," katanya.

Nur Hidayati mengaku, setelah diperiksakan ke dokter, rasa gatal-gatal di badannya sudah merasa lebih baik. Namun, sampai saat ini rasa gatalnya belum hilang semua. "Setelah ke dokter kulit sudah rada mendingan tetapi belum sembuh 100 persen begini lah keadaannya."

Nur Hidayati bercerita,ia  mulai tidak nyaman menggunakan air PAM, sejak Kali Bekasi diberitakan tercemar limbah industri sejak 12 Agustus 2023. Gara-gara itu, aliran air bersih ke pelanggan menjadi terganggu.

"Ini semenjak air PAM kotor saja itu, gatal, dua pekan lebih ya dari yang pertama kena limbah sudah mulai gatal-gatal," ujarnya.

Menurut Nur Hidayati, berdasarkan keterangan dokter, pasien yang datang berkonsultasi tidak hanya dirinya. Beberapa orang mengalami gejala yang sama. Hal itu menandakan penggunaan air di semua rumah memang terganggu.

"Kata dokter tidak hanya saya. Sudah banyak dari kemarin kasusnya banyak pesien kena penyakit kulit," ucap Nur Hidayati.

Ditagih warganet...

Pada akhir masa jabatannya, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono mendapatkan keluhan dari warganya yang kekurangan pasokan air bersih. Keluhan warganet yang tinggal Kota Bekasi mereka sampai di akun Instragram, Tri Adhianto.

Karena banyak komentar yang menyakitkan, Tri mengaku, sampai tak mau membuka apa lagi meresponnya. Namun, keluhan itu dianggapnya sebagai hal biasa saja.

"Saya hari ini agak rawan juga ketika buka yang namanya Instagram, komentarnya banyak banget," kata Tri kepada wartawan saat peresmian intake SPAM Teluk Buyung PDAM Tirta Patriot, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa.

Menurut dia, ada sekitar 200 komentar dari penggunaan media sosial di akun Instagram. Mereka semua bertanya masalah pasokan air bersih di rumah yang mampet. Hal itu imbas Kali Bekasi yang menjadi bahan baku PDAM Tirta Patriot tercemar limbah industri.

"Naik komentarnya di atas 200 netizen, isinya tentang air mana, air mana," kata Tri yang harus meletakkan jabatan pada Rabu (20/9/2023). Pertanyaan dari warga itu, kata Tri, seakan Pemkot Bekasi tidak mampu mengatasi masalah air.

Padahal, Pemkot Bekasi sedang bekerja keras menyelesaikan Kali Bekasi yang tercemar. "Seakan-akan pemerintah kemudian tidak berupaya," ujarnya.

Tri memastikan pemerintah serius mengatasi persoalan ini. Pemkot Bekasi sudah menyediakan anggaran sebesar Rp 50 miliar untuk melakukan pemisahan intake air baku dari Kali Bekasi ke Kalimalang. Dengan begitu, nantinya pasokan air ke pelanggan bisa lebih lancar.

 
Berita Terpopuler