Seorang Pembunuh Berantai di AS Didakwa Tuduhan Baru

Pembunuh berantai ini terkenal dengan panggilan BTK.

pixabay
Pembunuhan (Ilustrasi)
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Seorang pembunuh berantai, Dennis Rader yang terkenal dengan panggilan BTK yaitu singkatan dari Bind, Torture, Kill, kembali menjadi sorotan. Dia ditetapkan sebagai tersangka utama atas hilangnya seorang remaja di Oklahoma pada 1976 dan pembunuhan seorang wanita di Missouri pada 1990.

Baca Juga

Rader telah menjalani satu hukuman seumur hidup atas tuduhan pembunuhan berantai. Kasus serial killer ini telah menggemparkan Amerika dan membuat publik ketakutan.

Penyelidikan apakah Rader (78 tahun) bertanggung jawab atas kejahatan tambahan, dimulai dengan pemeriksaan ulang atas hilangnya Cynthia Kinney. Kinney adalah seorang pemandu sorak berusia 16 tahun yang terakhir terlihat di binatu di Pawhuska, Oklahoma.

Pada saat itu, Rader bekerja untuk Sistem Keamanan ADT dan bank di seberang jalan tersebut mendapatkan sistem keamanan baru.  Namun penegak hukum belum dapat menentukan apakah Rader yang memasang sistem keamana itu.

Sheriff Osage County, Eddie Virden mengatakan kepada KAKE-TV bahwa dia memutuskan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan antara hilangnya Rader dan Kinney, ketika dia mengetahui bahwa Rader memasukkan frasa “hari cucian yang buruk” dalam tulisannya. Wakil Sheriff Gary Upton mengatakan, penyelidikan berkembang dari sana ke kasus-kasus pembunuhan dan orang hilang lainnya yang belum terpecahkan.

Salah satunya termasuk kematian Shawna Beth Garber yang berusia 22 tahun. Jasad Garber kemudian ditemukan pada Desember 1990 di McDonald County, Missouri.  Otopsi mengungkapkan, Garber telah diperkosa, dicekik dan ditahan dengan ikatan berbeda sekitar dua bulan sebelum jasadnya ditemukan.

Sebagai bagian dari penyelidikan, pihak berwenang melakukan penggalian di dekat bekas properti Rader di Kansas di Park City pekan ini. Pengacara Rader, Rob Ridenour tidak mau berkomentar atas tuduhan baru kliennya. 

BTK pertama kali menyerang pada 1974 dan memicu ketakutan sepanjang tahun 1970an di wilayah Wichita. Kejahatan paling awal yang diketahui terkait dengan BTK terjadi pada 15 Januari 1974, ketika Joseph Otero (38 tahun), istrinya, Julie (34 tahun), dan anak-anak mereka yang berusia 11 dan 9 tahun ditemukan tewas di rumah mereka. Setelah mencekik tiga wanita lain pada dekade itu, BTK mulai mencari perhatian.

“Bagaimana dengan beberapa nama untuk saya, waktunya: 7 turun dan masih banyak lagi yang harus dilakukan,” tulis BTK dalam surat kepada sebuah stasiun televisi.

 

 

BTK kembali melakukan pembunuhan pada 1985, 1986 dan 1991, meskipun beberapa kejahatan pada awalnya tidak terkait dengannya.  Lalu tiba-tiba, tanpa penjelasan apa pun, dia hilang dari radar dan pembunuhan pun berhenti.

BTK muncul kembali pada Maret 2014, bertepatan dengan peringatan 30 tahun kejahatan pertamnya. Dia mengirim surat kepada The Wichita Eagle dengan  menyertakan foto pencekikan Vicki Wegerle pada 1986 dan fotokopi SIM-nya yang hilang. Kasusnya belum dikaitkan dengan BTK sampai saat itu.

Di antara materi yang dikirim oleh BTK ke media adalah teka-teki kata samar yang dikirimkan ke KAKE-TV yang berisi lusinan kata tersembunyi, termasuk pengelompokan huruf yang dieja 'D Rader', nomor jalan alamatnya, 6220, dan jenis pekerjaan yang dapat digunakan untuk masuk ke dalam rumah. Kasus ini terungkap setelah disk komputer yang dikirim dilacak ke gereja Rader.

Pada saat penangkapan, Rader adalah ayah dua anak dan sudah menikah. Dia merupakan pemimpin Pramuka dan anggota aktif gereja Lutheran. Mantan sersan Angkatan Udara itu telah tinggal di daerah Wichita hampir sepanjang hidupnya, dan mendapatkan gelar peradilan pidana di universitas setempat.

Rader tidak pernah menjadi petugas polisi, melainkan terjun ke dunia penegakan kode.  Pekerjaannya memungkinkan dia mengeluarkan tuntutan untuk pelanggaran kecil seperti halaman rumput yang tidak terawat.

Rader mengaku bersalah. Di pengadilan  dia mengaku akan mencari korban di waktu senggangnya, lalu menguntit dan membunuh mereka.

Rader menyebut aksi pembunuhannya sebagai proyek. Dia mengatakan kepada pengadilan bahwa fantasi seksual mendorongnya untuk membunuh. 

Ia tidak dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap korbannya, namun ia mengakui bahwa ia pernah melakukan masturbasi terhadap beberapa korbannya.Rader kemudian mengatakan kepada KAKE-TV bahwa, setan masuk ke dalam dirinya ketika dia masih muda.

“Saya sangat menyesal. Saya sangat kasihan pada mereka. Itu adalah sesuatu yang saya tidak ingin terjadi pada keluarga saya,” kata Rader.

Kansas tidak menerapkan hukuman mati pada saat pembunuhan terjadi. Jadi 10 hukuman seumur hidup yang dijalani Rader adalah hukuman yang paling berat.

 
Berita Terpopuler