Manfaat Diet Mediterania yang Sudah Terbukti Secara Ilmiah

Diet Mediterania memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.

www.freepik.com
Berat badan tidak turun meski sudah diet (ilustrasi). Sains mendukung penerapan pola makan Mediterania yang sarat konsumsi buah-buahan, sayuran segar, dan lemak sehat.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pola makan Mediterania telah lama diketahui memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk efek baik terhadap mikrobioma usus. Meskipun itu bukan hal baru, yang menarik adalah beberapa manfaat diet Mediterania terbukti secara ilmiah.

Sains mendukung penerapan pola makan Mediterania yang sarat konsumsi buah-buahan, sayuran segar, dan lemak sehat. Berikut enam manfaat diet Mediterania yang sudah dibuktikan oleh riset ilmiah, dikutip dari laman IFL Science, Rabu (23/8/2023).

- Menurunkan risiko kematian akibat kanker
Tim peneliti dari Ramon y Cajal di La Universidad dan Harvard TH Chan School of Public Health meninjau dampak diet Mediterania dalam menurunkan risiko kematian akibat kanker. Terutama, bagi orang yang sebelumnya tidak menerapkan pola makan itu.

Pelaku diet Mediterania disinyalir berisiko 29 persen lebih rendah mengalami kematian dini akibat semua penyebab, dan 28 persen berisiko lebih rendah akibat kanker. Itu apabila dibandingkan dengan orang yang tidak mengadopsi diet Mediterania.

- Menjaga kesehatan kandungan
Riset terbitan 2022 menemukan bahwa diet Mediterania yang kaya akan sayuran, polong-polongan, dan ikan dikaitkan dengan penurunan risiko preeklampsia dan diabetes gestasional selama kehamilan. Terutama, pada ibu hamil berusia 35 tahun ke atas.

- Mengendalikan tekanan darah
Sebuah studi tahun 2020 meneliti hubungan antara pola makan Mediterania dan tekanan darah. Para peneliti menyimpulkan bahwa menerapkan pola makan itu secara rutin dapat membuat tekanan darah terkendali. Tepatnya, mengurangi risiko hipertensi sebesar 36 persen.

- Mengatasi disfungsi ereksi
Aliran darah adalah hambatan umum pada orang dengan disfungsi ereksi, dan pengidap hipertensi dua kali lebih mungkin mengalaminya. Sebuah penelitian pada 2021 menyelidiki dampak pola makan Mediterania terhadap disfungsi ereksi.

Hasilnya, para pria yang menerapkan diet Mediterania memiliki arteri dan aliran darah yang lebih sehat. Kadar testosteron pun terpantau lebih tinggi, sehingga mereka punya kinerja ereksi yang lebih baik, mengatasi terjadinya disfungsi ereksi.

Baca Juga

- Menurunkan risiko multiple sclerosis
Multiple sclerosis adalah salah satu kondisi autoimun, terjadi akibat sistem kekebalan tubuh yang menyerang sistem saraf tubuh sendiri. Pemicunya masih belum jelas, tapi pola makan yang salah disinyalir merupakan pencetus utama.

Berdasarkan temuan studi pada 2022, disimpulkan bahwa virus Epstein-Barr adalah penyebab yang paling mungkin dalam timbulnya sklerosis ganda. Riset lain pada 2023 menemukan bahwa pola makan yang baik dapat melindungi seseorang dari penyakit ini.

- Mengurangi risiko demensia
Dengan menggunakan data dari lebih dari 60 ribu peserta, salah satu studi menunjukkan bahwa orang yang melakukan diet Mediterania berisiko lebih rendah mengidap demensia. Penurunan risikonya terdata 23 persen lebih rendah dibandingkan yang tidak menerapkan pola makan tersebut.

 
Berita Terpopuler