Harga Tiket Laga Timnas Indonesia di GBK yang Naik Dua Kali Lipat dan Permintaan Maaf PSSI

Timnas Indonesia melakoni dua laga kualifikasi Piala Dunia 2026 di GBK pada Juni.

Republika/Edwin Putranto
Pemain timnas Indonesia pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Vietnam di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (21/3/2024). Pada Juni, timnas akan melakoni dua laga kandang di GBK.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sejak (Rabu (15/5/2024) mulai menjual tiket pertandingan tim nasional Indonesia di babak Kualifikasi Piala Dunia 2026. Skuad Garuda dijadwalkan melakoni dua pertandingan kandang menghadapi Irak pada 6 Juni dan Filipina pada 11 Juni di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Dilansir dari laman resmi timnas Indonesia, Kamis (16/5/2024), harga tiket terusan dua pertandingan tersebut di harga Rp 2.250.000 untuk tribun premium, lalu untuk kategori tribun garuda timur dan barat di harga Rp 1.500.000. Adapun, untuk kategori tribun garuda utara dan selatan di harga Rp 1.000.000 dan terakhir tribun atas garuda di harga Rp 450.000.

Sedangkan untuk harga tiket satu pertandingan dijual di harga Rp 1.250.000 untuk tribun premium, lalu Rp 850.000 untuk kategori tribun garuda timur dan barat, sementara di kategori tribun utara dan selatan di harga Rp 550.000 dan tribun atas garuda di harga Rp 250.000.

Harga-harga di atas masih di luar pajak dan biaya-biaya lainnya seperti admin fee, booking fee, dll. Transaksi pembelian tiket resmi hanya melalui laman kitagaruda.id dan id.bookmyshow.com. 

Pada dua pertandingan ini terjadi kenaikan harga yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan laga kandang yang dilakoni Indonesia saat menghadapi Vietnam di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Maret lalu. Jika dibandingkan dengan laga kontra Vietnam, kenaikan harga tiket mencapai 100 persen.

Di pertandingan tersebut harga tiket untuk kategori tribun premium dijual di harga Rp 750.000, sedangkan tribun garuda timur dan barat dijual di harga Rp 400.000, lalu di tribun garuda utara dan selatan dijual di harga Rp 200.000 dan tribun atas garuda dijual pada harga Rp 100.000. Kenaikan harga ini juga menjadi perbincangan hangat para warga internet (warganet) yang mengeluh di kolom komentar pada unggahan akun Instagram timnas.indonesia.

Mayoritas warganet menyayangkan kenaikan harga signifikan tiket karena dua pertandingan ini juga masih satu ajang dengan pertandingan sebelumnya saat bersua Vietnam pada Maret lalu.

Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga mengakui, berat bagi PSSI untuk menetapkan harga laga Timnas Indonesia seperti sekarang ini. Namun, kenaikan harga tiket harus dilakukan lantaran kebutuhan pendanaan timnas yang semakin besar.

"Karena kalau memang timnasnya makin kuat itu, butuh pendanaan makin besar," ujar Arya, Kamis.

Arya mengilustrasikan bagaimana Timnas U-23 Indonesia yang belum lama ini berlaga di turnamen Piala Asia U-23. Lantaran Rizky Ridho dkk berhasil menembus babak delapan besar dan juga berlanjut ke babak semifinal dan perebutan peringkat ketiga, skuad Garuda Muda pun harus memperpanjang keberadaan mereka di Qatar.

Arya melanjutkan, setelah gagal meraih peringkat ketiga, Timnas U-23 Indonesia kemudian harus terbang ke Prancis untuk melakoni laga play-off Olimpiade Paris 2024 melawan Guinea. "Karena kita mengejar (tiket) olimpiade kita ke play-off itu ke Paris, butuh lagi pendaanaan naik pesawat kemudian akomodasi, dan sebagainya," kata Arya.

Untuk timnas senior, Arya melanjutkan, semua mengharapkan skuad Garuda saat ini bisa lolos ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026. Menurut Arya, di putaran ketiga nanti, Indonesia sudah dinanti 10 pertandingan kandang dan tandang yang juga membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit.

"Jadi memang timnas makin kuat, pendanaan makin kuat. Maka dibutuhkanlah dana yang banyak, jadi nggak ada kita cari untung. Ini semua untuk membiayai timnas," kata Arya.

Arya mengakui, PSSI memang punya sumber pendanaan lain misalnya dari hak siar televisi, namun menurutnya, jumlahnya tetap tidak mencukupi. Oleh karena itu, penjualan tiket laga kandang timnas Indonesia diharapkan bisa menutupi kebutuhan biaya operasional skuad asuhan Shin Tae-yong. 

"Jadi minta maaf banget terpaksa kita lakukan hanya untuk supaya timnas kita bertanding tanpa memikirkan uang, tapi (yang) mereka tahu hanya bertanding. Sekali lagi minta maaf."

 

Terkait komposisi timnas Indonesia yang akan berlaga di kualifikasi Piala Dunia 2026, Ketua Umum PSSI Erick Thohir sebelumnya menilai, pemain Timnas U-23 yang baru saja berlaga di Piala Asia U-23 dan nantinya bergabung di tim senior memiliki tiga bekal utama. Tiga bekal itu yakni kesiapan fisik, mental, dan inteligensia (IQ) sepak bola.

“Siapa pernah terpikir Tim U-23 sampai di empat terbaik di Asia, tidak pernah kan? Buktinya bisa,” ujar Erick belum lama ini.

Erick menginginkan tiga bekal yang dikantongi tim Garuda Muda itu perlu ditingkatkan di antaranya melalui pemusatan latihan, hingga uji coba dengan tim nasional negara lain sebagai ajang uji nyali dan menggali pengalaman. Nantinya bekal mental, fisik dan keahlian tersebut, lanjut dia, juga diharapkan tidak membuat Timnas U-23 jemawa namun tetap meningkatkan kinerja di tim.

“Kalau tidak begitu (uji coba) mereka tidak akan pernah siap,” ujar Erick.

Erick menambahkan, Juni 2024 menjadi bulan padat bagi para pemain yang bergabung di tim senior untuk melawan Irak dan Filipina untuk bisa tembus kualifikasi Piala Dunia putaran ketiga dalam laga kandang.

“Jangan anggap remeh Filipina, mereka sudah ambil pelatih dari Belgia. Mereka juga rekrut pemain Filipina di luar negeri. Kita juga jangan jemawa harus siapkan tim terbaik,” katanya.

Ada pun putaran ketiga itu diikuti 18 negara yang dibagi dalam tiga grup. “Ranking satu dan dua itu langsung ke Piala Dunia, aamiin. Ranking tiga dan empat diadu lagi,” imbuhnya.

 

Caketum PSSI, Erick Thohir, menjadi kandidat kuat di KLB PSSI 2023 di Hotel Shangri La, Jakarta, pada Kamis (16/2/2023). - (Republika.co.id)

 
Berita Terpopuler