Varian Baru Covid-19 Eris Masuk Indonesia Sejak 2 Bulan Lalu, Menkes: Tak Usah Panik

Varian eris masih dimasukkan ke level yang paling bawah untuk Covid-19.

Pixabay
Varian baru Covid-19 yang bernama Omicron EG 5.1 atau Eris telah masuk ke Indonesia sejak 2 bulan lalu. Meski begitu, Menteri Kesehatan Indonesia meminta warga tidak panik.
Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat tidak khawatir adanya varian baru Covid-19, omikron EG 5.1 atau eris. Varian ini telah terdeteksi masuk Indonesia sejak sekitar dua bulan lalu.

Baca Juga

"Varian ini masih dimasukkan ke level paling bawah untuk varian, bukan varian tinggi seperti delta, tapi ini jika diamati belum dikhawatirkan. Jadi, untuk masyarakat tidak usah panik," kata Budi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Rawamangun, Pulogadung Jakarta Timur, Kamis (10/8/2023).

Kendati demikian, dia mengingatkan masyarakat agar tidak lengah dalam menjaga kebersihan dan kesehatan. Khususnya, melakukan vaksinasi Covid-19 dan vaksin penguat (booster). "Bagi yang belum divaksin harus divaksin karena jumlah dosis vaksin banyak dan gratis hingga akhir tahun ini. Masyarakat harus cepat-cepat booster dan rajin cuci tangan," ujarnya.

Dia mengatakan, masyarakat yang tengah sakit juga harus menggunakan masker agar tidak menulari masyarakat lain. Berdasarkan informasinya yang diperolehnya, varian Eris pertama kali masuk ke Indonesia sekitar dua bulan lalu. Indonesia telah melakukan pengawasan yang ketat terkait hal tersebut sehingga tidak terdampak dominan walaupun telah masuk ke Indonesia.

"Laporan itu pertama kali dilaporkan di Indonesia sekitar bulan Juni atau Juli lalu. Saya sendiri sudah terima pesan bahwa pengawasannya di Indonesia bagus," kata Budi.

 

 
Berita Terpopuler