Sutradara Titanic Mengeklaim Sudah 33 Kali Naik Kapal Selam Lihat Bangkai Kapal Titanic

James Cameron merasa bertanggung jawab mengisahkan tragedi Titanic kepada publik.

Bangkai kapal Titanic. Sutradara Titanic James Cameron mengatakan sudah 33 kali melihat bangkai kapal Titanic.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara film Titanic, James Cameron, mengeklaim dirinya telah melakukan penyelaman ke area bangkai kapal Titanic sebanyak 33 kali. Bila dikalkulasikan, waktu yang Cameron habiskan di Titanic lebih lama dibandingkan waktu yang dihabiskan kapten kapal selama Titanic berlayar pada tahun 1912.

Baca Juga

Cameron bercerita mengenai perjalanannya ke area bangkai kapal Titanic saat sedang berdiskusi tentang tragedi kapal selam Titan dari Oceangate. Dalam kesempatan tersebut, Cameron mengatakan, dirinya sudah 33 kali mengeksplorasi area bangkai kapal Titanic.

"Saya sebenarnya sudah menghitung bahwa saya menghabiskan lebih banyak waktu di kapal tersebut dibandingkan sang kapten pada masa lalu," ujar Cameron kepada ABC News, seperti dilansir Screenrant, Jumat (23/6/2023).

Sutradara film Titanic tersebut juga mengungkapkan, dirinya merupakan seorang desainer kapal selam submersibleSubmersible adalah jenis kapal selam yang lebih kecil dibandingkan kapal selam biasa.

"Saya mendesain dan membuat sebuah sub untuk menyelami tempat terdalam di lautan, tiga kali lebih dalam dibandingkan Titanic," kata Cameron.

Oleh karena itu, Cameron mengatakan dia sangat memahami masalah engineering yang mungkin ditemukan dalam proses pembuatan submersible. Cameron juga sangat mengerti soal protokol keamanan yang harus dipenuhi dalam membuat sebuah submersible.

"Penyelaman laut dalam adalah sebuah seni yang matang," ujar Cameron.

Ketertarikan Cameron terhadap penyelaman di laut dalam dan bangkai kapal mulai muncul saat dia masih berusia remaja. Kala itu, Cameron sempat menulis sebuah cerita pendek berjudul The Abyss yang berkisah mengenai misi penyelaman di laut dalam.

Cerita pendek tersebut lalu diadaptasi menjadi sebuah film oleh Cameron pada 1989. Proses syuting film The Abyss banyak dilakukan di bawah laut. Dari proses inilah, Cameron mulai bersinggungan dan banyak belajar mengenai rumitnya proses penyelaman.

Pada 1992, sutradara Stephen Low merilis film dokumenter mengenai kapal Titanic. Dokumenter berjudul Titanica ini menampilkan cuplikan-cuplikan asli bangkai Titanic. Film dokumenter inilah yang memunculkan kembali ketertarikan Cameron terhadap bangkai kapal Titanic.

Sejak saat itu, Cameron mulai mencari pendanaan dari Hollywood untuk membiayai ekspedisinya ke area bangkai kapal Titanic. Selama menyelam, Cameron juga mengambil sejumlah gambar dan video untuk keperluan produksi film Titanic.

Didorong rasa penasaran...lanjutkan membaca>>

 

Cameron mengaku bahwa pada awalnya, dia melakukan eksplorasi ke bangkai kapal Titanic karena didorong oleh rasa penasaran. Namun setelah berulang kali menyelam ke area bangkai kapal Titanic, Cameron merasa bertanggung jawab untuk mengisahkan tragedi Titanic kepada khalayak umum.

Dengan kerja keras, akurasi, dan tangan dinginnya, Cameron berhasil menjadikan Titanic sebagai film yang luar biasa dan dikenang sepanjang masa. Film ini tak hanya mendapatkan respons positif dari penonton dan kritikus, tetapi juga berhasil memenangkan 11 piala Oscar dan meraup keuntungan sebesar 1,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp 27 triliun pada masanya.

Cameron mengatakan, pengalamannya memproduksi film Titanic semakin memperkuat obsesinya terhadap penyelaman di laut dalam. Sejak Titanic dirilis pada 1997, Cameron terlibat dalam sejumlah proyek film dan dokumenter yang berkaitan dengan penyelaman di laut dalam.

Pada 2012, Cameron mengemudikan kapal Deepsea Challenger untuk menyelam ke titik terdalam di bumi yaitu Challenger Deep. Dari eksplorasi ini, Cameron memproduksi sebuah dokumenter berjudul Deepsea Challenge 3D pada 2014.

 
Berita Terpopuler