Para Pembocor Dokumen Rahasia AS yang Diperlakukan Sebagai Pahlawan dan Pengkhianat

Salah satu dokumen yang pernah bocor adalah dokumen mengenai perang AS di Vietnam.

Reuters
Bocornya Dokumen Rahasia AS
Rep: Lintar Satria Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, Keputusan Daniel Ellsberg membocorkan penelitian rahasia Departemen Pertahanan mengenai perang AS di Vietnam yang kini dikenal sebagai Pentagon Papers membuatnya menjadi pengkhianat di mata Gedung Putih. Tapi pendukungnnya menganggapnya sebagai pahlawan.

Baca Juga

Nasib itu juga berlaku bagi para pembocor rahasia pemerintah AS lainnya. Sementara Ellsberg yang meninggal Jumat (16/7/2023) kemarin dikenang secara positif, reputasi para pembocor rahasia yang lebih baru akan masih diperdebatkan.

Berikut beberapa orang yang membocorkan rahasia-rahasia pemerintah AS:

W Mark Felt

Sebagai direksi di FBI, Felt dikenal sebagai Deep Throat, sumber surat kabar The Washington Post dalam skandal Watergate tahun 1970-an. Pentagon Papers yang dirilis Ellsberg secara tidak langsung mengarah pada Watergate.

Presiden Richard Nixon dari Partai Republik marah dengan bocornya rahasia tersebut. Ia memerintahkan operasi menyusup ke kantor psikiater Ellsberg. Beberapa bulan kemudian lima orang agen yang terlibat dalam operasi itu tertangkap menyusup ke kantor Partai Demokrat di Watergate.

Sebagai pejabat tinggi FBI, Felt memberi petunjuk pada jurnalis Bob Woodward dan Carl Bernstein saat mereka menyelidiki kasus yang ditutupi sebagai perampokan. Investasi jurnalis dan penyelidikan resmi Kongres akhirnya memicu pemakzulan Nixon yang mendorongnya mengundurkan diri.

Tokoh Deep Throat menjadi karakter dalam film klasik All President's Men yang terinspirasi investigasi Woodward dan Bernstein. Felt mengungkapkan dirinya pada tahun 2005, sebelum ia meninggal dunia tahun 2008.

Edward Snowden

Snowden yang berusia 39 tahun mengungkapkan lembaga-lembaga intelijen AS diam-diam mengumpulkan panggilan telepon, email dan data-data lain warga Amerika. Keputusan Snowden mengungkapkan hal ini memicu debat mengenai privasi dan keamanan nasional.

Snowden merupakan kontraktor dan teknisi sistem di Badan Keamanan Nasional (NSA) AS. Ia mengungkapkan NSA dapat mengambil data dari perusahaan-perusahaan telekomunikasi AS dan bagaimana NSA memata-matai pemimpin negara lain yang bersekutu dengan Washington.

Tak lama setelah membocorkan rahasia ini pada 2013 lalu, Snowden meninggalkan Hong Kong ke Moskow dengan rencana pergi ke Ekuador. Tapi AS membatalkan paspornya dan ia tinggal di bandara di Moskow selama beberapa pekan.

Ia akhirnya menetapkan di Moskow dan berbicara mengenai kebebasan sipil dan privasi di seluruh dunia dari kota itu. Departemen Kehakiman AS selama pemerintah Presiden Barack Obama mendakwanya dengan pasal spionase dan kasusnya masih aktif hingga hari ini.

Satu dekade kemudian, Snowden...

 

Satu dekade kemudian, Snowden masih berada di Rusia dan mengambil kewarganegaraan Rusia tahun lalu. Kritikusnya mengatakan keputusan ini menunjukkan Snowden membahayakan keamanan nasional dan seharusnya tidak dianggap sebagai pahlawan.

Di Twitter, Jumat kemarin, Snowden mengatakan Ellsberg berharap mendedikasi jam-jam terakhir dalam hidupnya untuk mengurangi resiko perang nuklir. Ia menyebutnya sebagai 'pahlawan sampai akhir.'

Chelsea Manning

Manning yang berusia 35 tahun memberi lebih dari 700 ribu dokumen ke situs WikiLeaks saat ia bekerja sebagai analis intelijen di Irak pada tahun 2010. Dokumen-dokumen tersebut antara lain berisi kabel-kabel rahasia Departemen Luar Negeri dan video helikopter pasukan AS menembaki sekelompok orang Iran, termasuk dua jurnalis Reuters.

Pengadilan militer memvonis Manning bersalah melanggar Undang-undang Spionase dan menghukumnya 35 tahun penjara. Sebelum Obama turun presiden itu meringankan hukumannya pada 2017 lalu.

Ia kemudian dipenjara selama lebih dari satu tahun karena menolak bersaksi dihadapan juri dalam penyelidikan WikiLeaks.

Reality Winner

Winner yang berusia 31 tahun membocorkan laporan rahasia upaya pemerintah Rusia menembus perangkat lunak pemilihan umum sebelum pemilihan Presiden 2016. Ia mencetak salinan laporan di kantor NSA di Georgia dan mengirimnya ke media-media.

Pihak berwenang tidak pernah resmi mengidentifikasinya, Departemen Kehakiman mengumumkan penangkapannya pada Juni 2017 di hari yang sama The Intercept melaporkan dokumen sangat rahasia NSA mengenai peretasan Rusia.

Pada tahun 2018 ia mengaku bersalah atas satu tuduhan mengirim informasi keamanan nasional. Ia diberi hukuman lima tahun penjara, dan akhirnya dibebaskan pada awal Juni 2021.

 
Berita Terpopuler