Drone Ukraina Serang Rusia, Moskow: Ini yang Terburuk Sejak Perang Dunia II

Pada Selasa (30/5/2023) dini hari serangan terjadi di beberapa daerah kaya di Moskow.

AP Photo/Alexander Zemlianichenko
Tanda Zona larangan terbang terlihat di Lapangan Merah di sebelah Kremlin Moskow, di Moskow, Rusia, Rabu, 3 Mei 2023. Pada Selasa (30/5/2023) dini hari serangan drone Ukraina terjadi di beberapa daerah kaya di Moskow
Rep: Lintar Satria Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemerintah Rusia mengatakan drone Ukraina yang menghantam Moskow sebagai serangan terburuk ke ibu kota sejak Perang Dunia II. Sementara Kiev juga dihantam serangan udara ketiga dalam 24 jam.

Baca Juga

Sejak Rusia mengirim tentaranya ke Ukraina pada Februari tahun lalu, sebagian besar pertempuran terjadi di Ukraina. Meski beberapa kali Moskow melaporkan serangan di daerah perbatasan dan satu percobaan pembunuhan terhadap Presiden Vladimir Putin.

Pada Selasa (30/5/2023) dini hari serangan terjadi di beberapa daerah kaya di Moskow termasuk di zona barat di mana Putin dan elite-elite Rusia tinggal. Seorang juru bicara mengatakan Putin sedang berada di Kremlin dan sudah menerima pengarahan mengenai serangan tersebut.

Melalu saluran Telegram, Baza yang berhubungan dengan badan keamanan Rusia, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan delapan drone yang ditembakan Kiev berhasil ditembak jatuh atau dialihkan. Kementerian mengatakan serangan itu melibatkan 25 drone.

Wali kota Moskow mengatakan dua orang terluka sementara beberapa blok apartemen sempat dievakuasi. Sejumlah warga mengatakan mendengar suara ledakan yang diikuti bau bensin. Beberapa merekam sebuah drone yang ditembak jatuh dan menghasilkan asap.

Anggota Parlemen Rusia Maxim Ivanov menyebut serangan ini sebagai serangan paling serius terhadap Moskow sejak Nazi Jerman. Ia mengatakan kini tidak ada warga yang dapat menghindari "realitas baru."

"Anda telah mengalahkan musuh dengan satu pukulan tanah air kita atau malu yang tidak dapat dihapuskan atas kepengecutan, kolaborasi dan pengkhianatan yang akan menelan keluarga anda," katanya.

Pada awal bulan ini Rusia juga menyalahkan Ukraina atas ledakan dua drone di atas Kremlin. Moskow yakin drone merupakan percobaan pembunuhan terhadap Putin.

"Serangan teroris dan sabotase Ukraina hanya akan bertambah," kata anggota parlemen Rusia lainnya, Alexander Khinshtein. Ia mendorong militer memperkuat pertahanan secara radikal.

Staf Kepresidenan Ukraina Mykhailo Podolyak membantah Kiev terlibat dalam serangan langsung ke Moskow. Walaupun ia mengatakan "kami sangat sedang melihatnya" dan memprediksi akan semakin banyak serangan ke Rusia.

Dalam perang yang berlangsung selama 15 bulan Rusia menduduki sejumlah wilayah Ukraina. Konflik juga telah menewaskan puluhan ribu orang, memaksa jutaan lainnya mengungsi, menghancurkan kota-kota dan mengguncang perekonomian dunia. 

Tak mendukung

Amerika Serikat masih mengumpulkan informasi terkait laporan-laporan mengenai pesawat tak berawak yang menyerang Moskow pada Selasa (30/5/2023). Gedung Putih menyatakan dan menegaskan Washington tidak mendukung serangan di dalam wilayah di Rusia, khususnya di ibu kota Moskow, dan fokus untuk membantu Ukraina merebut kembali wilayahnya.

"Kami telah melihat berita tersebut dan masih mengumpulkan informasi mengenai apa yang terjadi. Secara umum, kami tidak mendukung serangan di dalam wilayah Rusia," kata seorang juru bicara Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

Juru bicara tersebut mengatakan Washington fokus untuk menyediakan Ukraina dengan peralatan dan pelatihan yang mereka butuhkan untuk merebut kembali wilayah kedaulatan mereka sendiri. Ia justru merujuk pada serangan Rusia di ibu kota Kiev, telah dihantam oleh pesawat tak berawak atau rudal, sebanyak 17 kali pada Mei ini.

Rusia mengatakan, pesawat tak berawak Ukraina menghantam distrik-distrik kaya di wilayah Moskow pada Selasa. Drone itu menargetkan area-area di mana Presiden Vladimir Putin dan para elit Rusia lainnya bertempat tinggal. Dua orang terluka dalam insiden tersebut, menurut wali kota Moskow.

Putin mengatakan, serangan hari Selasa adalah upaya untuk menakuti dan memprovokasi Rusia. Namun ia menegaskan pertahanan udara di sekitar ibu kota Moskow akan semakin diperkuat.

 
Berita Terpopuler