Republika Ajukan Wawancara ke Syekh Panji Gumilang Al Zaytun, Dibalas Tuduhan?

TIM MUI masih melakukan kajian terhadap Al Zaytun dan Syekh Panji Gumilang.

Antara/Sigid Kurniawan
Pimpinan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Al-Zaytun, Panji Gumilang. TIM MUI masih melakukan kajian terhadap Al Zaytun dan Syekh Panji Gumilang
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Redaksi Republika.co.id mengajukan surat permohonan wawancara kepada pendiri sekaligus pengasuh Pesantren Al Zaytun Indramayu Jawa Barat, Syekh Panji Gumilang. 

Baca Juga

Surat tertanggal 2 Mei 2023 tersebut, ditujukan ke alamat email resmi Pesantren Al Zaytun ypi@al-zaytun.ac.id dan diterima pada pukul 16.20 WIB. 

Republika.co.id dalam surat tersebut mengajukan permohonan wawancara seputar profil Pesantren Al Zaytun dan pemberitaan yang hangat seputar pesantren yang didirikan Syekh Panji Gumilang. 

Namun, balasannya justru tidak kooperatif dan menuduh Republika.co.id mengadu domba. Surat permohonan wawancara tersebut dijawab secara singkat: 

“Assalamu’alaykum wr, wb,

Yth Sdr Syalaby Ichsan/ Hamidah

Maaf Mas, Kami tdk mau Terjebak adu domba.

Demikian.” 

Pesantren Al Zaytun membuat hebot jagat Indonesia. Ini setelah sholat Idul Fitri di pesantren yang didapuk terbesar di Asia Tenggara tersebut, menyelenggarakan sholat Idul Fitri dengan shaf bercampur dengan wanita dan jarak renggang. 

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh menyatakan siap untuk menindaklanjuti permintaan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin untuk membahas pendiri Ma'had Al-Zaytun, Panji Gumilang, yang melakukan salam ala Yahudi dan menyanyikan 'havenu shalom aleichem'.

"MUI menyambut baik (permintaan wapres), dan segera menindaklanjutinya," ujar Niam kepada Republika.co.id, Jumat (12/5/2023).

MUI telah membentuk tim gabungan untuk meneliti dan menggali informasi tentang Pondok Pesantren Al Zaytun di Indramayu. Tim ini dibentuk sebagai respons atas kontroversi yang ditimbulkan pesantren yang dipimpin oleh Panji Gumilang tersebut.

"MUI membentuk tim gabungan antara Komisi Fatwa dan Komisi Pengkajian untuk mendalami kasus ini dan beberapa kasus kegamaan lainnya. Tim ini juga sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian 2002 lalu," ucap Niam.

Baca juga: 7 Daftar Kontroversi Panji Gumilang Pimpinan Al Zaytun yang tak Pernah Tersentuh

Sebelumnya, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin merespons viralnya di media sosial video pendiri Ma'had Al-Zaytun, Panji Gumilang yang melakukan salam ala Yahudi dan menyanyikan 'havenu shalom aleichem'.

Kiai Ma'ruf meminta Kementerian Agama dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) melakukan pembahasan untuk mengantisipasi keresahan masyarakat yang dapat berlanjut pada ketegangan-ketegangan.

"Jangan ada ketegangan yang diakibatkan isu-isu agama yang tidak lazim selama ini. Karena itu, saya meminta Kementerian Agama dan Majelis Ulama Indonesia membahas masalah ini, supaya jangan sampai isu ini ya merebak kemudian menjadi kemarahan dari masyarakat," ujar Kiai Ma'ruf dalam keterangan persnya kepada wartawan di sela kunjungan kerja ke Maluku Utara, Jumat (12/5/2023).

Untuk diketahui, video yang viral di media sosial menunjukkan pendiri Ma'had Al-Zaytun, Panji Gumilang mengajak hadirin menyanyikan salam ala Yahudi, "havenu shalom aleichem".

Video viral itu diunggah oleh akun Instagram @say.kocak, Ahad (7/5/2023). Dalam unggahan video tersebut, Panji Gumilang mengajak santri dan tamu undangan mengucapkan salam yang identik untuk umat Yahudi, selain ucapan salam umat Islam.

"Saya mengajak saudara-saudara mengucapkan salam yang tidak Assalamualaikum saja, sambil kita bernyanyi, saya kira yang hadir walaupun tidak pandai, tapi bisa bernyanyi. Kita ucapkan kepada sahabat kita 'havenu shalom aleichem' dalam bentuk bernyanyi. Silakan berdiri, karena ini satu Suro," ujar Panji seperti dikutip Republika.co.id di Jakarta pada Selasa (9/5/2023).

Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Miftahul Huda, juga menyampaikan, langkah pertama tim peneliti MUI akan konsolidasikan dengan tim gabungan antara Komisi Fatwa serta Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI untuk mendalami kasus ini dan beberapa kasus keagamaan lainnya.

"Jika diperlukan, tim akan melakukan penelitian ke lapangan. Tim juga akan menindaklanjuti rekomendasi dari hasil penelitian tim MUI pada 2002," kata Kiai Huda menjelaskan.

Sementara itu, MUI melalui bentukan tim peneliti khusus sudah mengungkap sederet fakta dan temuan pada 2002 terkait pesantren ini. 

Tim melakukan kerja keras selama empat bulan. Kajian pustaka dan dokumentasi dilakukan dengan mengambil semua sumber yang dapat memberikan informasi komprehensif tentang sejarah, latar belakang berdirinya MAZ, serta sistem pendidikan MAZ. 

Baca juga: Shaf Sholat Campur Pria Wanita di Al Zaytun, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Hukumnya

Kontroversi MAZ itu ternyata bersangkut erat dengan doktrin ajaran, afiliasi kelembagaan, dan konsep keagamaan yang dipahaminya. Bahkan, beberapa pihak menilai pesantren ini sesat dan berbahaya. Berikut temuan MUI pada 2002 lalu: 

1. Ditemukan indikasi kuat adanya relasi dan afiliasi antara MAZ dengan organisasi NII KW IX, baik hubungan yang bersifat historis, finansial, maupun kepemimpinan.

2. Terdapat penyimpangan paham dan ajaran Islam yang dipraktikkan organisasi NII KW IX. Seperti mobilisasi dana yang mengatasnamanakan ajaran Islam yang diselewengkan, penafsiran ayat-ayat Alquran yang menyimpang dan mengafirkan kelompok di luar organisasi mereka.

3. Ditemukan adanya indikasi penyimpangan paham keagamaan dalam masalah zakat fitrah dan kurban yang diterapkan pimpinan MAZ, sebagaimana dimuat dalam majalah Al-Zaytun

- Persoalan Al-Zaytun terletak pada aspek kepemimpinan yang kontroversial (AS Panji Gumilang dan sejumlah pengurus yayasan) yang memiliki kedekatan dengan organisasi NII KW IX 

- Ada indikasi keterkaitan sebagian koordinator wilayah yang bertugas sebagai tempat rekrutmen santri MAZ dengan organisasi NII KW IX.    

 
Berita Terpopuler