Makanan Ini Bisa Bantu Tidur Pulas Sekaligus Turunkan Berat Badan
Ada empat makanan yang bisa membantu meningkatkan kualitas tidur.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengonsumsi jenis makanan yang tepat dan melakukan perubahan gaya hidup sederhana dapat membuat perbedaan besar untuk lebih sehat. Pakar diet Michael Mosley yang memperkenalkan diet 5:2 dan Fast 800 mengungkapkan cara untuk mewujudkannya.
Mosley mengidentifikasi empat makanan yang menurutnya dapat meningkatkan kualitas tidur sekaligus memiliki efek samping menurunkan berat badan. Dengan tidur nyenyak, seseorang dapat membuat pilihan makanan yang lebih sehat di hari berikutnya.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan penambahan berat badan karena seseorang lebih cenderung membuat pilihan makanan yang buruk saat lelah. Kurang tidur juga mengintensifkan hormon ghrelin yang memicu rasa lapar.
"Makanan dan kebiasaan makan dapat memengaruhi pola dan perilaku tidur. Mekanan yang cenderung membantu orang tidur lebih nyenyak: ikan berminyak, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran hijau," ungkap Mosley, dikutip dari laman Chronicle Live, Rabu (3/5/2023).
Dia menjelaskan, ikan berminyak berdampak baik pada kualitas tidur karena tinggi asam lemak omega-3 dan vitamin D. Kedua nutrisi tersebut telah diakui meningkatkan kadar neurotransmitter serotonin. Serotonin kemudian diubah menjadi melatonin, hormon tidur.
Sementara itu, kacang-kacangan dan biji-bijian amat kaya magnesium. Nutrisi yang juga disebut sebagai mineral tidur itu membantu mengurangi kadar adrenalin dan menenangkan otak. Sayuran hijau yang direkomendasikan Mosley pun membantu produksi melatonin.
Melatonin secara alami terkandung pada brokoli, asparagus, dan mentimun. Merujuk sebuah studi yang diterbitkan pada 2019, Mosley sepakat bahwa orang yang menerapkan diet Mediterania yang mencakup jenis makanan tersebut, punya kualitas tidur lebih baik.
Untuk mulai menerapkan pola makan sehat, Mosley membagikan perubahan sederhana yang bisa dilakukan. Misalnya, mengganti kentang dengan sayuran non-tepung seperti brokoli, bayam, kembang kol, dan mentimun.
"Bisa juga beranjak ke "protein tanpa lemak" seperti ikan, kalkun, dada ayam, dan tahu," ujar Mosley.