Survei Poltracking: Elektabilitas Erick Thohir Tertinggi Sebagai Cawapres

Setelah Erick Thohir, ada nama Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil.

Republika
Menteri BUMN Erick Thohir. Berdasarkan survei terbaru Poltracking, elektabilitas Erick Thohir tertinggi sebagai bakal cawapres. (ilustrasi)
Rep: Wahyu Suryana, Fauziah Mursid Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Poltracking kembali melakukan survei atas dinamika politik di Indonesia. Dari survei yang dilakukan Februari, Maret, dan April 2023, Erick Thohir memiliki elektabilitas paling tinggi sebagai cawapres.

Baca Juga

Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda AR mengatakan, dalam simulasi 20 nama, Erick Thohir ke luar sebagai yang tertinggi dengan 16,3 persen. Disusul Sandiaga Uno 14,8 persen, Ridwan kamil 12,2, dan AHY 7,2 persen.

Ada pula nama-nama lain, seperti Mahfud MD dengan 6,5 persen dan Khofifah Indar Parawansa dengan 6,1 persen. Hasil yang hampir mirip keluar saat dilakukan simulasi dengan 10 nama terhadap cawapres-cawapres potensial.

Erick Thohir meraih elektabilitas paling tinggi dengan 17,1 persen. Disusul Sandiaga Uno 15,5 persen, Ridwan Kamil 13,5 persen, Mahfud MD 7,8 persen, AHY 7,7 persen, dan Khofifah Indar Parawansa 6,8 persen.

"Pak Erick Thohir selain menteri BUMN merupakan ketua umum PSSI menjadi variabel sosialisasi yang beririsan dengan isu-isu politik," kata Hanta, Jumat (28/4/2023).

Hanta menuturkan, elektabilitas cawapres banyak pula dipengaruhi karena kerap disebut partai-partai politik. Misalnya, Erick Thohir oleh PAN, Sandi Uno oleh PPP, dan Ridwan Kamil yang sering disebut seusai masuk Golkar.

Jika melihat tren, dia menerangkan, elektabilitas Erick Thohir terbilang cukup stabil, cenderung mengalami kenaikan walaupun tipis. Sejak Oktober 2021-April 2023, elektabilitas Erick Thohir terbilang cukup stabil.

"Pernah naik, turun tipis, naik kembali, kemudian stabil," ujar Hanta.

Ia berpendapat, untuk capres memang semakin mengerucut kepada tiga nama yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Hanta merasa, kondisi itu akan membuat peran sosok cawapres menjadi semakin penting.

"Dengan elektabilitas capres yang begitu tipis, tanpa petahana, variabel cawapres menjadi penting," kata Hanta. 

 

 

Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya mengatakan, Koalisi Perubahan yang digawangi Nasdem bersama PKS dan Partai Demokrat saat ini masih terus mencari sosok calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan. Willy tidak menyebut pihaknya saat ini juga masih dilihat dinamika bursa nama-nama cawapres yang sedang ramai seusai Ganjar Pranowo diusung sebagai calon presiden.

"Kita dalam proses mencari wakilnya Mas Anies dan siapa (cawapres) dari Mas Anies. Tentu kita lihat saja kegaduhan-kegaduhan yang sekarang terjadi mungkin. Nanti akan mendapatkan rezeki anak saleh aja Anis nih," ujar Willy dalam Survei Nasional Poltracking Indonesia, Jumat (28/4/2023).

Willy pun tidak menutup kemungkinan pendamping Anies bisa saja didapat dari dinamika bursa cawapres saat ini. Meski demikian, Willy enggan memastikan kriteria dari sosok cawapres tersebut.

"Anies kan anak saleh memang, nanti (cawapres) dapat rezeki anak saleh kita terima sebagai sebuah kehendak zaman," ujar Willy.

Koalisi perubahan, kata Willy, juga menyambut baik banyaknya kandidat capres yang akan maju di Pilpres 2023. Koalisi perubahan dengan capres Anies Baswedan siap bersaing secara sehat dengan kandidat lainnya.

Karena itu, Willy pun mengajak semua pihak berkontestasi secara fair dan terbuka. "Semakin banyak kandidat akan menguntungkan kita semua. Rakyat memiliki pilihan yang cukup banyak, kemudian dalam proses ini kita sama-sama berkontestasi secara fair," ujar Willy. 

Kemudian, Willy mengingatkan, dalam memastikan proses demokrasi berjalan juga tidak diwarnai dengan intimidasi-intimidasi maupun penyalahgunaan wewenang (abuse of power).

"Jangan demokrasi ini kita diikuti intimidasi-intimidasi dengan pelibatan aparat penegak hukum, dengan melibatkan kaki tangan negara, jangan. Kita harus bersama-sama menjaga itu," ujarnya.

 

elektabilitas bakal cawapres menurut survei. - (infografis Republika)

 

 
Berita Terpopuler