Kurang Asupan Protein, Imunitas Bisa Terdampak

Dua dari lima orang Indonesia mengalami kekurangan protein.

Republika/Musiron
Tempe (ilustrasi). Tempe termasuk sumber protein nabati.
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Masyarakat Indonesia dinilai masih kekurangan asupan protein. Padahal, asupan protein yang cukup dan tepat dapat membantu meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh.

"Protein penting untuk penyembuhan luka, sakit cepet sembuh, jadi untuk imunitas, dan kalau asupannya turun, gampang timbul penyakit," kata dokter ahli gizi klinis Fiastuti Witjaksono, dalam peluncuran Taro Tempe di Jakarta, Senin (27/2/2023).

Menurut dr Fiastuti, sebanyak dua dari lima orang Indonesia mengalami kekurangan protein. Sementara itu, pada anak sampai dengan lima tahun, ada 18-20 persen yang mengalami kekurangan asupan protein.

Kebutuhan protein harian seseorang secara ilmiah berkisar antara 0,8-1,2 gram per kilogram berat badan ideal. Dalam porsi 40 gram, biasanya mengandung protein enam gram hingga delapan gram.

Baca Juga

Menurut dr Fiastuti, hal itu tentu saja harus dipenuhi tanpa ada alasan. Protein nabati juga bisa menjadi alternatif murah kendati lebih  baik jika dikombinasikan dengan protein hewani dalam makanan sehari-hari.

"Kita tetap butuh variasi, makanya saya selalu bilang kombinasi hewani dan nabati. Jadi kalau pagi sampai malam nabati semua, pasti ada yang kurang karena tidak ada satu makanan sempurna," ujar dia.

Untuk protein nabati, konsumsi produk berbahan kedelai di Indonesia cukup tinggi, yakni, 50 persen. Tempe termasuk kedelai yang paling banyak dikonsumsi disusul tahu dan sisanya produksi kedelai yang lain.

Tempe disebut sebagai alternatif yang mudah didapat, terjangkau, dan khas Indonesia. Menurut dr Fiastuti, orang Indonesia sepatutnya bangga memiliki makanan khas yang ekonomis namun ternyata kaya manfaat.

"Kalau nggak ada tempe, anak stunting bahkan bisa jadi lebih banyak," kata dokter dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, tersebut.

 
Berita Terpopuler