Survei: Sebagian Orang yang Susah Jaga Pola Makan Mulai Beralih ke Katering Sehat

Sebagian masyarakat masih kesulitan menjaga pola makan sehat.

Republika
Sebagian orang masih kesulitan menerapkan pola makan sehat (Ilustrasi).
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah survei terbaru mengungkap bahwa sebagian masyarakat Indonesia masih kesulitan menjaga konsistensi penerapan pola makan sehat. Hal itu terungkap dari laporan survei "Unveiling Indonesian Beauty & Dietary Lifestyle" yang digagas Populix.

Survei mengulas pola konsumsi dan perilaku diet masyarakat Indonesia. Pengambilan data dilakukan secara daring melalui aplikasi Populix selama 4-14 Juli 2022, melibatkan 1.000 responden laki-laki dan perempuan berusia 18-55 tahun di Indonesia.

Hasilnya, enam dari 10 responden kini lebih memperhatikan kesehatan mereka melalui makanan yang dikonsumsi dan gaya hidup sehari-hari. Mayoritas orang menjaga pola hidup sehat dengan memperhatikan asupan kalori dan berolahraga.

Temuan survei mengungkap bahwa 46 persen orang Indonesia, terutama laki-laki berusia 36 tahun ke atas, kini lebih memperhatikan asupan kalori yang dikonsumsi. Sebanyak 11 persen responden, terutama perempuan, mengatakan lebih memilih untuk mengikuti program diet untuk menjaga dan menurunkan berat badan.

Dalam memastikan asupan yang sehat, 55 persen responden mengonsumsi serat dan vitamin secara teratur. Empat dari 10 responden juga meningkatkan konsumsi protein, memastikan nutrisi seimbang pada makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap harinya, dan mengonsumsi minuman sehat.

Masyarakat Indonesia yang terlibat studi juga memilih menghindari makanan yang mengandung bahan pengawet dan perisa buatan, serta lebih mengonsumsi makanan berkalori rendah. Untuk mendukung pola diet, 53 persen responden memilih berolahraga.

Sebanyak 45 persen responden melakoninya dengan memilih makanan yang mengandung serat seperti buah-buahan dan sayuran. Lainnya mengurangi konsumsi gula (44 persen), serta membatasi konsumsi gorengan (39 persen). Sebagian kecil responden memilih melakukan diet karbo, intermittent fasting, dan diet keto untuk menjaga tubuh dan pola makan mereka.

Meskipun tingkat kesadaran dalam menjaga kebiasaan makan sehat sudah cukup tinggi, masih terdapat 43 persen responden yang belum memiliki kesadaran dalam menjaga pola konsumsi mereka sehari-hari. Sebagian lagi sering menemui tantangan dalam menjaga pola makan.

Baca Juga

Ada 54 persen yang sulit menjaga konsistensi pola makan sehat dan 46 persen lain yang sukar menahan diri untuk tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang kurang sehat. Sekitar 39 persen responden mengaku kesulitan dalam menghitung kalori makanan dan minuman yang dikonsumsi.

Sekitar tiga dari 10 orang mengungkap beberapa tantangan lain yang dihadapi dalam menjaga pola makan. Sebagian memiliki jam makan yang selalu terlambat, memiliki penyakit maag atau GERD, serta tidak memiliki waktu untuk memasak makanan sehat di rumah.

"Salah satu cara yang diambil oleh orang Indonesia untuk menyikapi hal tersebut adalah dengan berlangganan katering atau membeli makanan dan minuman dari brand-brand penyedia asupan sehat yang sesuai dengan kebutuhan diet mereka," ujar Co-Founder dan COO Populix, Eileen Kamtawijoyo, lewat pernyataan resminya, dikutip Selasa (13/9/2022).

Sebanyak 64 persen peserta survei yang kesulitan menjaga pola makan sehat akhirnya memilih menggunakan jasa katering sehat. Mereka memilih brand yang fokus pada makanan dan minuman dengan standar asupan gizi sesuai kebutuhan tubuh serta menawarkan menu yang cocok bagi pengidap kondisi kesehatan tertentu, seperti maag atau GERD.

Adapun lima brand terpopuler di kalangan responden meliputi SaladStop!, Yellow Fit Kitchen, Health’s Kitchen, Re.juve, dan The Good Habit. Namun, di tengah maraknya produk katering sehat, sebanyak 36 persen responden tetap memilih untuk memasak dan menyiapkan makanannya sendiri.

 
Berita Terpopuler