Kenali Bentuk-Bentuk Cedera Akibat Langsung Ngegas Setelah Lama tak Olahraga

Kenali bentuk-bentuk cedera olahraga berikut pencegahannya.

www.freepik.com.
Cedera saat berolahraga (ilustrasi). Orang yang hanya seminggu sekali berolahraga kemudian langsung melakukannya dalam waktu berjam-jam berisiko mengalami cedera olahraga.
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Olahraga menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk memulai gaya hidup yang lebih sehat. Kendati demikian, baik penggemar olahraga maupun atlet profesional memiliki risiko untuk mengalami berbagai cedera ketika olahraga.

"Seseorang memiliki risiko mengalami cedera olahraga apabila dia tidak rutin berolahraga, misalnya olahraga hanya dilakukan seminggu sekali dalam jangka waktu yang lama bahkan hingga empat jam," kata pakar kedokteran olahraga Grace Joselini Corlesa dalam konferensi pers Sport Medicine, Injury & Recovery Center (SMIRC) di RS Pondok Indah–Bintaro Jaya, Selasa (16/8/2022).

Baca Juga

Selain itu, orang yang tidak melakukan pemanasan yang adekuat sebelum berolahraga juga rentan mengalami cedera olahraga. Risiko lainnya adalah melakukan olahraga yang banyak melakukan kontak fisik antarpemain, misalnya sepak bola atau bola basket.

Cedera olahraga juga dipengaruhi beberapa faktor risiko lain. Contohnya, usia yang memengaruhi kekuatan dan elastisitas jaringan tubuh, durasi olahraga yang berlebihan tanpa diselingi istirahat, serta adanya akumulasi cedera sebelumnya yang belum tertangani dengan baik.

Mengingat ada banyak faktor penyebab terjadinya cedera saat berolahraga, saat pasien berkonsultasi pertama kali, dokter akan menanyakan riwayat keluhan cedera secara lengkap. Lronologi kejadian, ada tidaknya riwayat pengobatan atau perawatan sebelumnya, hingga riwayat cedera terdahulu termasuk bagian dari pertanyaan dokter.

"Itu penting agar kami dapat menegakkan diagnosis dan menentukan metode penanganan atau rencana terapi dan latihan yang sesuai dengan kondisi pasien," kata Grace.

Bentuk cedera

Cedera olahraga dapat dibedakan berdasarkan mekanisme cedera dan onset atau waktu muncul gejalanya. Berikut bentuk-bentuknya:

Cedera akut

Cedera akut terjadi secara mendadak dan memiliki onset yang jelas. Gejalanya nyeri muncul tiba-tiba, ada bengkak, kekuatan otot berkurang, atau tampak kelainan bentuk atau ukuran tulang.

Cedera akibat overuse

Cedera akibat overuse yang terjadi secara perlahan. Gejalanya nyeri muncul saat beraktivitas, terkadang muncul nyeri tumpul kadang disertai bengkak.

Masalah pada anterior cruciate ligament (ACL)

ACL merupakan jaringan kuat yang menghubungkan tulang paha ke tulang kering dan membantu menstabilkan lutut. Pendaratan yang kurang sempurna ketika melompat atau berubah arah secara tiba-tiba dapat memberikan tekanan kepada ACL dan menyebabkan ligamen robek atau pecah.

Masalah pada hamstring

Cedera ini merupakan kondisi ketika otot paha bagian belakang mengalami tarikan atau robekan.

Golfer's elbow atau medical epicondylitis

Ini merupakan peradangan pada ujung siku bagian dalam. Ada pula tennis elbow atau lateral epicondylitis, yaitu peradangan pada ujung siku bagian luar.

 

Cedera pada meniskus

Biasanya, cedera meniskus disebabkan oleh putaran yang kuat sehingga menyebabkan jaringan tertentu dibagian lutut robek.

Cedera ankle

Cedera kaki dan pergelangan kaki dapat berupa cedera tendon, keseleo, hingga patah tulang.

Pencegahan cedera olahraga

Untuk mencegah cedera, berolahraga dengan teknik yang tepat, menggunakan pakaian yang sesuai, dan memakai peralatan olahraga yang layak harus diutamakan. Selain itu, hindari berlebihan dalam berolahraga.

Jangan lupa lakukan pemanasan sebelum berolahraga serta melakukan pendinginan setelahnya. Lanjutkan aktivitas dengan perlahan, istirahat dan tidur yang cukup, serta tangani cedera olahraga sebelumnya dengan tuntas.

 
Berita Terpopuler