Benarkah Dominasi Manchester City Buat Liga Primer Inggris Membosankan?

Gelar keenam dalam tujuh musim menggarisbawahi keunggulan City di Liga Primer Inggris

AP Photo/Dave Thompson
Para pemaim Manchester City merayakan gelar juara Liga Primer Inggris musim 2023/2024.
Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Gelar Liga Primer Inggris keempat berturut-turut untuk Manchester City menandai periode dominasi satu tim yang belum pernah terjadi sebelumnya di sepak bola Inggris. Gelar keenam dalam tujuh musim menggarisbawahi keunggulan City di liga yang secara luas dianggap sebagai liga paling kompetitif – dan tentu saja paling populer – dalam olahraga ini.

Baca Juga

Namun apakah keunggulan City berarti kompetisi kasta tertinggi Inggris berada dalam bahaya menjadi liga yang membosankan bagi miliaran penggemarnya di seluruh dunia? Pep Guardiola tidak berpikir demikian.

"Membosankan? Tidak. Ini sangat sulit," kata Guardiola pekan lalu menjelang timnya mengamankan gelar juara.

Kesuksesan City tidak bisa dibandingkan dengan Bayern Munchen di Jerman. Bayern telah mengubah Bundesliga menjadi kompetisi satu tim hingga kemenangan beruntun selama 11 tahun diakhiri oleh Bayer Leverkusen pada musim ini. 

Paris Saint-Germain telah memenangkan 10 dari 12 gelar liga terakhir di Prancis. Celtic telah memenangkan semuanya kecuali satu dari 13 musim terakhir di Skotlandia.

Tak satu pun dari liga-liga tersebut sepopuler liga papan atas Inggris. Kurang serunya persaingan bisa menjadi salah satu alasannya.

Itu bukan masalah City. Namun jika empat kali berturut-turut bertambah menjadi lima, enam, tujuh, hal ini bisa menjadi masalah bagi semua klub papan atas Inggris jika berdampak pada pendapatan yang dihasilkan dari penjualan hak siar global.

Sebab, persaingan inilah yang membuat Liga Primer menjadi hiburan box office, selain tentunya aksi para pesepak bola papan atas dunia yang berkumpul di sana. Untuk saat ini, persaingan tersebut masih terlihat jelas.

City perlu memenangkan pertandingan terakhirnya musim ini melawan West Ham untuk akhirnya menahan tantangan Arsenal dan merebut gelar dengan selisih dua poin. Ini ketiga kalinya tim asuhan Guardiola melakoni hari terakhir musim ini sebelum dinobatkan sebagai juara, setelah dua kali sebelumnya bersaing dengan Liverpool.

Persaingan ketat

Walaupun berita utama menceritakan kisah kekuasaan City yang hampir tak terputus selama tujuh musim terakhir, detailnya menunjukkan betapa ketatnya persaingan mereka, dengan Liverpool hanya kehilangan satu poin pada tahun 2019 dan 2022.

 

Liverpool...

Liverpool mengumpulkan total 97 dan 92 poin dalam musim tersebut - lebih banyak dari tim mana pun yang belum pernah memenangkan gelar. Total 97 poin biasanya sudah cukup untuk memenangkan gelar di semua musim kecuali pada 2018 ketika City mencetak rekor baru 100 poin dan pada 2022 ketika Liverpool mengakhiri penantian 30 tahun mereka untuk menjadi juara dengan 99 poin.

Ini adalah ukuran pencapaian yang harus digapai City agar tetap menjadi yang terdepan. Bahkan musim lalu mereka harus mengalahkan tim Arsenal yang menghabiskan 248 hari di puncak klasemen — terbanyak untuk tim mana pun yang belum pernah meraih gelar juara.

Musim ini, Arsenal mencetak rekor klub baru untuk kemenangan (28) dan gol (91) di Liga Primer. Catatan ini bahkan melampaui tim Arsenal yang meraih gelar juara terakhir tanpa terkalahkan pada 2004.

“Sebelumnya Liverpool yang mendorong batas kami dan sekarang Arsenal,” kata Guardiola. “Kami mendapat pesan dari Mikel (Arteta) dan para pemainnya. Kami harus mengambil keputusan yang tepat di tahun-tahun mendatang karena mereka akan tetap di sini.”

Dukungan uang

Dominasi City tentunya didukung oleh kekayaan luar biasa dari pemiliknya, yang dibeli oleh keluarga penguasa Abu Dhabi pada tahun 2008.

Sejak itu beberapa pemain terbaik dunia telah dibujuk ke Stadion Etihad dengan biaya sekitar 2 miliar dolar AS bersama dengan manajer terhebat di generasinya, Guardiola.

Namun City bukan satu-satunya yang mampu mengeluarkan dana besar dan para rival mereka di Liga Primer juga jor-joran dalam berbelanja pemain.

“Mereka menghabiskan lebih banyak uang dalam lima tahun terakhir dibandingkan kami. Mereka seharusnya berada di sana, tapi kenyataannya tidak,” kata Guardiola.

Manchester United secara konsisten berusaha mengimbangi City – menghabiskan sekitar 1,5 miliar dolar AS sejak kedatangan Guardiola di Inggris pada 2016.

Dalam kurun waktu tersebut Liverpool telah mencetak rekor transfer baru untuk bek Virgil van Dijk dan penjaga gawang Alisson.

Chelsea telah menghabiskan sekitar 1 miliar dolar AS selama dua musim terakhir sejak dibeli oleh investor AS Todd Boehly dan Clearlake Capital. Sebelumnya, perusahaan ini dibiayai oleh oligarki Rusia Roman Abramovich.

 

Arsenal...

Arsenal mampu mengontrak Declan Rice dengan biaya transfer Inggris sebesar 138 juta dolar AS pada musim panas lalu untuk memperkuat tim mereka sebagai penantan gelar.

United dan Chelsea adalah contoh dari apa yang bisa terjadi jika uang tidak dibelanjakan dengan baik. Kedua tim ini mengumpulkan skuad mahal yang berkinerja sangat buruk.

Kini sudah 11 tahun sejak United terakhir kali memenangkan gelar pada tahun 2013. Pada saat itu, mereka telah berulang kali gagal lolos ke kualifikasi Liga Champions – termasuk musim ini – dan tidak pernah terpaut lebih dari 12 poin dari sang juara.

Chelsea, sementara itu, mengalami kemerosotan dramatis sejak menjuarai Liga Champions pada 2021 dan gagal lolos dalam dua musim terakhir.

City sudah memenangi dua gelar liga saat Guardiola mengambil alih, namun ia telah mengubahnya menjadi tim super.

Meskipun City adalah tim Inggris pertama yang memenangi empat gelar liga papan atas, mereka tentu saja bukan tim pertama yang menikmati periode kesuksesan yang berkepanjangan.

Liverpool mendominasi dari 1973-90 — memenangkan 11 gelar, empat Piala Eropa dan sejumlah trofi lainnya.

United menguasai era Liga Primer di bawah Ferguson, dengan 13 gelar dari 1993-2013. Ia juga membawa klub meraih dua trofi Liga Champions dan United menjadi klub pertama yang meraih treble yaitu Liga Inggris, Liga Champions, dan Piala FA. Terserah kepada rival untuk maju dan mengakhiri laju City.

Dengan mundurnya Klopp dari Anfield dan akan digantikan oleh Arne Slot, tidak diketahui bagaimana tim Liverpool yang dibangun kembali akan berkembang tanpa pelatih Jerman itu.

Slot sangat diharapkan untuk segera menjadi penantang gelar bersama Liverpool pada musim pertamanya bertugas setelah meninggalkan Feyenoord di Belanda.

United nampaknya akan kembali mengalami periode pergolakan menyusul kedatangan salah satu pemilik baru Jim Ratcliffe yang merombak operasional klub sepak bola.

Posisi Erik ten Hag dipertanyakan hampir sepanjang musim. Bahkan memenangi final Piala FA pekan depan melawan City mungkin tidak cukup untuk menyelamatkannya setelah United mencatatkan finis terendah di Liga Primer, yakni peringkat delapan.

Arsenal sepertinya menjadi pesaing utama untuk tahun ketiga berturut-turut. Jika Arteta dapat memperkuat skuadnya dengan striker yang produktif, itu bisa menjadi pembeda pada masa depan.

 
Berita Terpopuler