Aktivitas Fisik Seperti Ini Bagus untuk Orang yang Rentan Masalah Kejiwaan

Aktivitas sederhana sehari-hari pun bermanfaat untuk kesehatan mental.

www.piqsels.com
Jalan kaki (ilustrasi). Penelitian membuktikan, orang yang rentan terhadap masalah kejiwaan tampaknya mendapat manfaat lebih dari aktivitas sederhana, seperti berjalan dan naik turun tangga.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Merasa waspada dan penuh energi setelah melakukan aktivitas fisik sederhana memberikan dorongan yang cukup besar untuk kesehatan mental. Artinya, kegiatan harian turut berperan dalam meningkatkan kesehatan mental serta menangkal masalah kesehatan mental.

Baca Juga

Penelitian membuktikan, orang yang rentan terhadap masalah kejiwaan tampaknya mendapat manfaat lebih dari aktivitas sederhana, seperti berjalan dan naik turun tangga. Prof Heike Tost, salah satu penulis studi, menyoroti pentingnya hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal Science Advances pada 2020 itu.

Kegiatan harian tersebut juga bisa dilakukan di dalam ruangan selama pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya berakhir. Terlebih, di sejumlah wilayah yang masih menerapkan protokol kesehatan ketat.

"Pembatasan ketat dalam kehidupan publik dan kontak sosial dapat berdampak buruk pada kesejahteraan. Agar merasa lebih baik, mungkin akan membantu kalau Anda lebih sering menaiki tangga," kata Tost, dikutip dari laman Spring, Ahad (15/5).
 
Kesimpulan diambil setelah peneliti mengamati 67 orang yang aktivitas sehari-harinya dilacak bersama keadaan emosional mereka dari waktu ke waktu. Peserta studi diketahui merasa lebih waspada dan penuh energi setelah melakukan aktivitas sederhana, seperti berjalan menaiki tangga atau berjalan santai.

Pemindaian otak juga dilakukan pada kelompok terpisah yang terdiri dari 83 orang untuk memeriksa proses yang terlibat. Ini menunjukkan bahwa area otak yang disebut korteks cingulate subgenual.
 
Tost menjelaskan, orang dengan volume materi otak abu-abu yang lebih kecil di wilayah itu dan punya risiko gangguan kejiwaan yang lebih tinggi merasa kurang berenergi ketika mereka tidak aktif secara fisik. Namun, setelah aktivitas sehari-hari, orang-orang ini merasa lebih dipenuhi energi daripada orang dengan volume otak yang lebih besar.
 
Prof Andreas Meyer-Lindenberg, penulis studi lain dalam tim, menyimpulkan bahwa hasil studi menunjukkan bahwa aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari bermanfaat bagi kesejahteraan mental, khususnya pada orang yang rentan terhadap gangguan kejiwaan. Meski demikian, para periset menyampaikan perlunya studi lanjutan.
 
"Masih harus dipelajari apakah aktivitas sehari-hari dapat mengubah kesejahteraan dan volume otak dan bagaimana hasil ini dapat membantu mencegah dan mengobati gangguan kejiwaan," ungkap salah satu peneliti, Urs Braun.

 

 
Berita Terpopuler