Dukungan Arsenal untuk Ukraina Justru Timbulkan Polemik

Arsenal pernah mengeklaim tidak mau terlibat dalam isu-isu politik.

www.arsenal.com
Logo Arsenal.
Rep: Reja Irfa Widodo Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah unggahan Arsenal di akun media sosial (medsos) mendapatkan sorotan tajam di dunia maya. Dalam unggahan tersebut, Arsenal terlihat menunjukkan dukungan terhadap Ukraina, yang tengah diinvasi oleh Rusia dalam dua pekan terakhir.

Unggahan di akun Twitter resmi Arsenal tersebut berupa potongan kain yang biasa digunakan di lengan pemain. Potogangan kain itu menunjukkan warna bendera Ukraina, biru-kuning dan diletakkan di atas jersey the Gunners.

"Sepak Bola berdiri bersama," tulis keterangan dalam unggahan Arsenal tersebut.

Baca Juga



Namun, unggahan ini justru menimbulkan polemik tersendiri. Pasalnya, klub asal London Utara itu menerapkan standar ganda terkait isu-isu politik internasional.

Sikap yang ditunjukkan Arsenal soal invasi Rusia ke Ukraina berbeda saat salah satu mantan pemain Arsenal, Mesut Oezil, menyuarakan dukungan terhadap Muslim Uighur pada 2019 silam.

Saat itu, Oezil, yang akhirnya dibekukan dari skuad the Gunners dan meninggalkan Arsenal, sempat mengunggah keresahannya soal ketidakadilan yang dialami Muslim Uighur oleh Pemerintah Cina.

Arsenal pun merespons unggahan Oezil tersebut via pernyataan di laman resmi klub. The Gunners menegaskan, apa yang disampaikan Oezil di akun media sosialnya soal Muslim Uighur merupakan pendapat personal dari pemain keturunan Turki tersebut.

Arsenal pun menyebut, tidak mau terlibat dalam isu-isu politik. ''Konten yang diunggah Oezil merupakan opini pribadi. Sebagai klub sepak bola, Arsenal berupaya untuk tidak terlibat dalam isu-isu politik,'' tulis pernyataan Arsenal seperti dikutip The Guardian.

Sikap ini jauh berbeda saat Arsenal menyuarakan dukungan buat Ukraina. Perbedaan sikap the Gunners ini yang akhirnya menjadi sorotan.

Jurnalis sepak bola New York Times, Tareq Panja, sempat mengomentari unggahan Arsenal tersebut. ''Ingat saat Mesut Oezil dibekukan dari tim Arsenal karena menyuarakan genosida terhadap Muslim Uighur,'' tulis Panja dalam kolom komentar di unggahan Arsenal tersebut.

Pun dengan komentar salah satu jurnalis sepak bola, Rob Harris, yang mengingatkan kembali soal pernyataan Arsenal pada 2019 silam. Setidaknya hingga Senin (7/3/2022) siang WIB, unggahan Arsenal tersebut telah diteruskan 1,505 kali dan mendapatkan komentar sebanyak 2,720 komentar.

 
Berita Terpopuler