Sesak Napas Saat Isoman Covid-19, Empat Latihan Ini Bisa Membantu Melegakan

Sesak napas merupakan gejala umum yang dialami penderita Covid-19 saat isoman.

Republika
Teknik pernapasan pelega sesak. Saat kena Covid-19, orang bisa melakukan beberapa cara untuk memperlancar pernapasan saat isoman.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelelahan, batuk persisten, dan sesak napas merupakan gejala yang umum dialami oleh penderita Covid-19. Sebagian besar penderita Covid-19 biasanya harus mengelola gejala-gejala ini di rumah saat isolasi mandiri (isoman).

Fisioterapis kardiorespirasi sekaligus dosen fisioterapi senior dari Western Sydney University di Australia, Clarice Tang, mengatakan, ada beberapa kelompok yang lebih rentan untuk mengalami gejala bila terkena Covid-19. Kelompok tersebut adalah lansia, orang gemuk, dan penderita penyakit kronis seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, dan masalah pernapasan.

Salah satu hal yang dapat meringankan gejala, khususnya gejala pernapasan, pada pasien Covid-19 adalah latihan atau gerakan fisik. Anjuran ini mungkin sedikit berlawanan dengan anggapan bahwa orang yang sedang sakit harus beristirahat.

"Tetapi, melakukan gerakan fisik yang sederhana dan ringan saat bergelut denagn Covid-19 bisa membantu memperbaiki gejala Anda," ungkap Tang, seperti dilansir Indian Express, Senin (14/2/2022).

Ada empat latihan sederhana yang menurut Tang dapat meringankan dan memperlancar pernapasan pasien Covid-19 saat isoman. Berikut ini adalah keempat latihan tersebut.

Bernapas santai
Untuk melakukan latihan ini, coba untuk berdiam dalam posisi yang nyaman dan stabil. Sebagai contoh, duduk di bangku atau berbaring miring ke salah satu sisi bila tak bisa duduk.

Baca Juga

Setelah itu, turunkan bahu dan hirup napas secara perlahan. Berikutnya, posisikan bibir maju seperti hendak meniup sedotan, lalu embuskan napas pelan-pelan dan stabil melalui mulut. Ulangi latihan ini selama satu menit.

"Latihan ini khususnya bermanfaat bila Anda merasa sesak," jelas Tang.

Rangkaian latihan ini bisa dilakukan sesering mungkin. Akan lebih baik bila latihan dilakukan di ruangan dengan jendela yang terbuka. Akan tetapi, latihan sebaiknya dihentikan bila pasien Covid-19 mulai merasa pusing karena bernapas terlalu banyak dalam satu waktu.

Bernapas dalam
Latihan bernapas dalam bermanfaat untuk meningkatkan oksigen yang masuk ke dalam saluran pernapasan. Latihan ini juga turut membantu dalam meredakan kegelisahan.

Bila ingin melakukan latihan ini, atur tubuh dalam posisi duduk yang tegak dan rilekskan bagian bahu. Ambil napas dalam-dalam melalui hidung selama dua atau tiga detik, kemudian tahan napas selama tiga detik bila memungkinkan.

Embuskan napas melalui hidung atau mulut, tergantung mana yang lebih terasa nyaman. Ulangi latihan ini selama satu menit.

"Berhenti bila Anda merasa pusing," ujar Tang.

Saat melakukan latihan ini, pasien Covid-19 mungkin bisa mengalami batuk dan mengeluarkan dahak. Jangan lupa untuk menutup mulut dengan tisu saat batuk dan cuci tangan setelahnya.

Tengkurap
Penulis Harry Potter, JK Rowling, sempat memopulerkan posisi tengkurap atau proning untuk penderita Covid-19. Rowling mengungkapkan bahwa gerakan ini sanagt membantunya untuk meningkatkan oksigenasi saat terkena Covid-19.

Proning cukup umum dilakukan di lingkungan rumah sakit bagi pasien yang membutuhkan tambahan oksigen. Namun, belum ada bukti yang jelas terkait manafaat proning bila dilakukan di rumah. Proning juga merupakan gerakan yang tidak semua orang cocok melakukannya.

Proning perlu dilakukan adalah diam dalam posisi tengkurap setidaknya 30 menit. Bagi sebagian orang, posisi ini akan terasa sangat tidak nyaman, terlebih bila orang tersebut memiliki masalah nyeri punggung dan leher.

Teknik pernapasan pelega sesak. - (Republika)

Orang dengan masalah nyeri punggung dan leher sebaiknya melakukan alternatif latihan lain. Misalnya, latihan bernapas dalam posisi duduk tegak atau berbaring miring di satu sisi.

Langkah pertama untuk melakukan proning adalah tengkurap di alas yang keras. Hindari tengkurap di kasur yang lembut karena akan membuat punggung semakin tidak nyaman. Posisikan kepala miring mengarah ke satu sisi.

Letakkan satu bantal di bawah perut, kaki, lengan, dan kepala untuk menyangga agar terasa nyaman. Pastkan ada orang lain yang mendampingi saat melakukan proning. Baik pasien Covid-19 atau orang yang mendampingi perlu menggunakan masker dengan baik.

Proning sebaiknya tidak dilakukan sesaat setelah makan. Jangan pula menerapkan proning pada anak di bawah usia satu tahun.

Bergerak rutin
Penderita Covid-19 ringan masih bisa merasakan gejala kelelahan meski gejala yang lain sudah membaik. Gejala kelelahan ini bisa diringankan dengan melakukan gerakan fisik secara rutin selama masa isolasi.

Gerakan sederhana yang bisa dilakukan adalah duduk di kursi dan berdiri. Ulangi gerakan ini selama satu menit atau dua menit.

Pertolongan lanjutan
Tak semua gejala Covid-19 bisa dikelola sendiri di rumah saat isoman. Bila pasien Covid-19 masih mengalami kesulitan bernapas meski sudah latihan, merasa sakit di dada, pusing, atau gejala-gejala berat lain, segera cari pertolongan medis.

Gejala Covid-19 juga bisa berlangsung lebih dari dua pekan pada sebagian orang. Kondisi ini juga sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter agar pasien bisa mendapatkan layanan rehabilitasi paru atau fisioterapi untuk meredakan keluhan.

 
Berita Terpopuler