Peristiwa Bersejarah di Bulan Rajab

Pada bulan Rajab, kaum Muslimin hijrah menuju Abyssinia

Republika.co.id
Infografis Amalan Sunnah di Bulan Rajab
Rep: Rossi Handayani Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pada bulan Rajab, kaum Muslimin hijrah menuju Abyssinia. Saat itu, umat Islam mengalami penindasan di Makkah.

Baca Juga

Dilansir dari laman About Islam pada Ahad (6/2), Serangkaian penganiayaan terhadap kaum Muslim dimulai pada akhir tahun keempat setelah Nabi Muhammad menerima pesan.

Ini dimulai secara perlahan pada awalnya, akan tetapi terus terjadi semakin cepat. Dan Itu memburuk dari hari ke hari, dan bulan ke bulan sampai situasinya menjadi begitu parah.

Pada pertengahan tahun kelima, ini diputuskan sebagai hal yang tidak dapat ditoleransi lagi. Kaum Muslim mulai serius memikirkan cara-cara yang layak untuk menghindari siksaan menyakitkan yang dijatuhkan kepada mereka.

Dalam Surat Az-Zumar, ini diturunkan menunjuk langsung terkait migrasi. Itu menyatakan bahwa bumi cukup luas dan orang-orang beriman tidak boleh menganggap diri mereka dibatasi oleh kekuatan tirani dan kejahatan.

"Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (QS Az-zumar ayat 10)

 

 

Nabi ﷺ telah mengetahui bahwa raja Abyssinia (Ethiopia) adalah seorang penguasa yang adil. Untuk itu beliau mengizinkan beberapa pengikutnya untuk mencari suaka di Abyssinia (Ethiopia).

Pada Rajab tahun kelima kenabian, sekelompok orang  dari dua belas pria dan empat wanita berangkat ke Abyssinia (Ethiopia). Di antara para muhajirin yang ikut serta yakni Utsman bin Affan dan istrinya Ruqaiyah.

Mereka menyelinap keluar dari Makkah di bawah malam yang gelap, dan menuju laut di mana dua perahu kebetulan berlayar ke Abyssinia (Ethiopia), tujuan mereka.

 

Berita kepergian mereka sampai ke telinga kaum Quraisy. Kemudian beberapa orang dikirim untuk mengejar mereka. Akan tetapi orang-orang beriman telah meninggalkan Pelabuhan Shuaibah menuju tempat persembunyian mereka yang aman. Kemudian mereka diterima dengan hangat dan diberi keramahan yang semestinya.

 
Berita Terpopuler