1 dari 5 Orang Inggris yang Kena Omicron Rasakan Gejala Ini

ZOE COVID Symptom Study mengungkap, orang Inggris mengalami gejala khas omicron.

Republika
Varian omicron menyebar (ilustrasi). Peneliti Inggris menemukan ada gejala khusus yang dialami 1 dari 5 warganya yang terinfeksi omicron.
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi terbaru yang dilakukan para ilmuwan menemukan gejala baru yang dirasakan orang yang terinfeksi varian omicron dari SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19. Mereka mengatakan, keluhan kesehatan itu memengaruhi satu dari lima mereka yang positif Covid-19.

Gejala tersebut tidak terdaftar oleh National Health Society (NHS). ZOE COVID Symptom Study telah melacak gejala SARS-CoV-2 sejak Mei 2020.

Menggunakan bantuan jutaan pengguna aplikasi, ilmuwan dapat menemukan gejala umum penyakit Covid-19 pada mereka yang dites positif. Belum lama ini, peneliti mencermati kemungkinan omicron menyebabkan gejala yang berbeda dengan infeksi delta yang dominan sebelumnya.

Infografis Gejala Omicron Muncul Setelah 48 Jam - (republika.co.id)

Setelah berminggu-minggu melihat ribuan laporan dari pasien omicron, mereka mengatakan gejala baru telah muncul. Apakah itu?

Baca Juga

"Gejala baru tersebut adalah nyeri punggung bawah. Gejala ini mempengaruhi satu dari lima (19 persen) orang yang kena omicron," ujar Prof Tim Spector, pemimpin penelitian, seperti dilansir laman The Sun, Sabtu (5/2/2022).

Ini artinya, jika Anda memiliki sakit punggung yang luar biasa, tanpa pemicu yang diketahui, bisa jadi itu adalah gejala Covid-19, terutama jika ada tanda-tanda lain. Dokter di Afrika Selatan telah memperingatkan bahwa nyeri punggung adalah gejala omicron ketika pertama kali mulai menyebar pada awal Desember 2021.

Tampaknya, laporan anekdotal sekarang telah didukung oleh salah satu studi Covid-19 terkemuka di Inggris. "Berkat laporan Anda, kami menambahkan nyeri punggung bawah sebagai salah satu gejala dan itu muncul cukup sering," ujar Prof Spector.

Sekitar 19 persen atau satu dari lima orang Inggris yang kena infeksi omicron merasakan gejala nyeri punggung. Gejala ini masuk peringkat nomor 17 dalam daftar gejala.

Ini menunjukkan, nyeri punggung bawah lebih umum daripada nyeri dada (16 persen), kehilangan nafsu makan (18 persen), dan pembengkakan kelenjar (18 persen). Bahkan, gangguan penciuman yang dianggap sebagai ciri utama Covid-19, sekarang hanya memengaruhi 21 persen pasien.

Prof Spector mengatakan, mengingat ini adalah hari-hari awal, tim di King's College London belum menambahkan nyeri punggung bawah ke dalam daftar lengkap gejala Covid-19. Peringkat lima teratas gejala Covid-19 masih pilek (74 persen), sakit kepala (68 persen), kelelahan (63 persen), sakit tenggorokan (63 persen), dan bersin (61 persen).

Serangkaian penelitian positif menunjukkan omicron lebih ringan daripada jenis lainnya, yang sebagian besar disebabkan oleh efek vaksin yang meningkatkan kekebalan. Data Inggris menunjukkan tiga dosis vaksin sangat protektif terhadap rawat inap dengan varian tersebut. Tapi dua dosis dianggap tidak cukup.

"Omicron tetap lebih buruk daripada pilek, tapi lebih baik daripada infeksi varian lainnya. Omicron lebih pendek masa sakitnya. Sepertiga kasus pulih dalam tiga hari dibandingkan dengan 15 persen dengan infeksi delta," ujar Prof Spector.

Gejala Ringan tak Lazim Pasien Omicron - (Infografis Republika.co.id)

Saat ini, 70 persen orang Inggris yang kena infeksi omicron pulih dalam seminggu. Sementara itu, hanya 44 persen dari mereka yang terinfeksi delta sembuh dalam sepekan.

Prof Spector mengatakan, beberapa gejala yang berhubungan dengan otak, seperti kehilangan penciuman dan kabut otak, tampaknya kurang umum terjadi pada kasus omicron. Gejala lain yang dikaitkan dengan omicron ialah keringat malam berlebih dan tenggorokan gatal.

 
Berita Terpopuler