Gejala Covid-19 Mulai Timbul Dua Hari Setelah Terpapar, Apa yang akan Terasa?

Gejala Covid-19 dapat muncul dalam dua hari setelah infeksi.

www.freepik.com.
Gejala Covid-19 dapat muncul pada hari kedua setelah terpapar SARS-CoV-2. Pilek termasuk gejalanya.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, rata-rata kasus Covid-19 butuh lima hingga enam hari untuk menimbulkan gejala. Namun, sebuah studi baru mengungkap bahwa gejala Covid-19 muncul hanya dalam dua hari setelah infeksi.

Para peneliti dari Imperial College London dengan sengaja menginfeksi 36 orang dengan virus corona tipe baru (SARS-CoV-2) asli. Mereka menemukan bahwa gejala dan penyebaran virus terjadi beberapa hari lebih awal yaitu dalam 42 jam atau dua hari.

"Tingkat virus manusia memuncak setelah lima hari, tetapi dapat bertahan selama 12 hari. Ini menunjukkan potensi virus untuk bereplikasi dengan sangat cepat," kata Andrew Catchpole selaku kepala petugas ilmiah di perusahaan hVivo.

Prof Christopher Chiu dari Imperial College menyebut, orang juga dapat tidak bergejala ketika positif Covid-19. Namun, orang yang tidak memiliki gejala sama sekali juga dapat menghasilkan virus dalam jumlah yang sangat besar.

Baca Juga

“Ini benar-benar menjelaskan bagaimana pandemi menyebar begitu cepat," kata Prof Chiu, dilansir The Sun, Jumat (4/2/2022).

Gejala yang dialami oleh mereka yang menjadi tidak sehat antara lain hidung tersumbat atau meler, bersin-bersin, dan sakit tenggorokan. Beberapa kelompok mengalami sakit kepala, nyeri otot/sendi, kelelahan dan demam.

Ini menunjukkan bahwa bahkan dengan varian asli virus corona, gejalanya biasanya ringan dan seperti pilek. Tanda-tanda pertama infeksi, seperti pilek, sering kali disalahartikan sebagai penyakit biasa.

Hilangnya kemampuan indra pengecap dan penciuman tidak dilaporkan oleh peserta penelitian sampai sekitar sepekan setelah gejala pernapasan muncul. Meski penelitian dilakukan dengan strain Covid-19 Wuhan, para ahli percaya bahwa temuan itu juga akan berlaku untuk varian delta dan omicron.

Data menunjukkan bahwa gejala paling umum di Inggris yang didominasi omicron antara lain pilek, sakit kepala, kelelahan, sakit tenggorokan, bersin, dan batuk terus-menerus. Data tersebut merujuk pada laporan dari aplikasi ZOE COVID Symptom Study.

Tidak hanya itu, laporan infeksi ulang atau reinfeksi juga meningkat. Kantor Statistik Nasional Inggris mengungkap, orang yang terinfeksi untuk kedua kalinya berakhir dengan lebih banyak virus di tubuh mereka daripada yang pertama kali.

Meskipun viral load-nya lebih tinggi, namun risiko keparahan penyakit ataupun kematian akibat omicron masih jauh lebih rendah. Infeksi ulang sekarang menjadi sekitar 10 persen dari semua kasus, dengan rata-rata 8.600 per hari di Inggris.

Di Inggris, infeksi ulang dimasukkan dalam penghitungan kasus harian Covid-19 baru pada Senin (31/1/2022). Sebelumnya, angka harian hanya mencakup orang yang dites positif Covid-19 untuk pertama kalinya. Dari 14,8 juta infeksi di Inggris sejak awal pandemi, sekitar 588.114 (empat persen) kemungkinan terinfeksi ulang.

Infografis Gejala Omicron Muncul Setelah 48 Jam - (republika.co.id)

"Ketika pandemi berlanjut dan lebih banyak varian muncul, kemungkinan besar orang akan terinfeksi kembali dengan Covid-19," kata Badan Kesehatan dan Keamanan Inggris.

 
Berita Terpopuler