Belarus Siap Bela Rusia Jika Diserang

Ketegangan di perbatasan Rusia-Ukraina telah membuat rakyat Belarus khawatir

Maxar Technologies via AP
Satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies menunjukkan pasukan berkumpul di tempat pelatihan di Brest, Belarusia, Sabtu (22/1/2022).
Rep: Rizky Jaramaya Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, MINSK -- Presiden Belarus Alexander Lukashenko pada Jumat (28/1/2022) mengatakan, Belarus akan membela Rusia jika diserang secara langsung. Lukashenko mengatakan, ketegangan di perbatasan Rusia-Ukraina telah membuat rakyat Belarus khawatir dengan kemungkinan terjadinya perang.
 
"(Perang) itu akan terjadi dengan dua skenario atau kasus. Pertama kasus serangan langsung atau perang panas yang dimulai melawan Belarusia. Kasus kedua adalah jika sekutu kita Rusia diserang langsung," kata Lukashenko, dilansir Anadolu Agency.

Rusia menggelar latihan militer pada Rabu (26/1/2022), dan mengerahkan lebih banyak pasukan serta jet tempur ke Belarus. Pengerahan tersebut sebagai persiapan untuk latihan militer gabungan dengan Belarus pada Februari mendatang.

Pengerahan pasukan Rusia di Belarus, yang terletak di utara Ukraina, menciptakan front baru untuk kemungkinan serangan. Secara terpisah, pasukan artileri Rusia di wilayah Rostov selatan yang berbatasan dengan Ukraina akan berlatih menembak pada Rabu malam.

Latihan tersebut sebagai bagian dari inspeksi kesiapan tempur Distrik Militer Selatan. Sementara, di ujung utara, kapal perang Rusia memasuki Laut Barents untuk berlatih melindungi jalur pelayaran utama di Kutub Utara.

Kantor berita Interfax yang mengutip Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pihaknya mengerahkan unit penerjun payung ke Belarus pada Rabu. Tepatnya sehari setelah mengerahkan pasukan artileri dan marinir menjelang latihan bersama bulan depan.  Rusia juga memindahkan jet tempur Su-35 ke Belarus untuk latihan "Allied Resolve".


Baca Juga

Sebelumnya wakil Menteri Pertahanan Rusia, Alexander Fomin, mengatakan, latihan bersama dengan Belarus akan melibatkan latihan tanggapan bersama terhadap ancaman eksternal.  Fomin mengatakan, pengerahan pasukan militer dan persenjataan ke Belarus akan memakan waktu hingga 9 Februari. Sementara latihan bersama yang diberi nama Allied Resolve 2022 akan berlangsung pada 10-20 Februari.

Fomin tidak mengatakan berapa banyak pasukan yang akan terlibat, tetapi Rusia akan mengerahkan belasan jet tempur Su-35 dan beberapa unit pertahanan udara ke Belarus. Pengerahan itu akan meningkatkan sekitar 100.000 tentara Rusia termasuk tank dan senjata berat lainnya yang sebelumnya sudah berada di dekat perbatasan Ukraina.

Fomin mengatakan, latihan di Belarus melibatkan sejumlah pasukan dari Distrik Militer Timur Rusia. Hal ini mencerminkan kebutuhan untuk berlatih dan memusatkan seluruh potensi militer negara itu di wilayah barat.

“Situasi dapat muncul ketika kekuatan dan sarana kelompok kekuatan regional tidak akan cukup untuk memastikan keamanan yang dapat diandalkan dari negara serikat, dan kita harus siap untuk memperkuatnya. Kami telah mencapai kesepahaman dengan Belarus bahwa perlu melibatkan seluruh potensi militer untuk pertahanan bersama," ujar Fomin.

 
Berita Terpopuler