Komisi VIII Pertanyakan Biaya Karantina di Asrama Haji

Komisi VIII DPR RI mempertanyakan biaya yang harus dikeluarkan jamaah umroh.

ANTARA/Teguh Prihatna
Petugas jaga berjalan di dekat gerbang masuk area Gedung Asrama Haji Batam, Kepulauan Riau, Kamis (16/12/2021). Pemerintah Kota Batam menyiapkan gedung Asrama Haji tersebut sebagai tempat karantina bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) guna mengantisipasi kepulangan 7.000 PMI yang akan datang sepanjang Desember 2021.
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Komisi VIII DPR RI mempertanyakan biaya yang harus dikeluarkan jamaah umroh untuk menjalani karantina di asrama haji. Anggota Komisi VIII, Abdul Wachid, menyebut biaya yang dikeluarkan untuk karantina di asrama haji masih terbilang mahal.

"Berdasarkan informasi yang kami terima, ternyata (karantina) di asrama haji juga mahal. Pimpinan, apakah kita perlu sidak kesana?" ujar dia dalam rapat kerja (raker) bersama Kementerian Agama (Kemenag), Senin (24/1).

Anggota dari Fraksi Gerindra ini menyebut berdasarkan data yang ia miliki, biaya yang dikeluarkan jamaah umroh untuk karantina di asrama haji berkisar di antara Rp 700.00 hingga Rp 1.500.000 per-hari.

Berdasarkan hal tersebut, ia lantas meminta agar Kementerian Agama terbuka dan menyampaikan biaya yang diperlukan selama karantina di asrama haji ini.

Hal yang sama disampaikan anggota Komisi VIII Sri Wulan. Ia juga mendapat informasi tentang tingginya biaya yang dikeluarkan untuk karantina jamaah umrah di asrama haji.

"Kemarin kita mendapat informasi dari penyelenggara umrah, asrama haji lebih mahal dan tidak ada fasilitas yang benar," ujar dia.


Baca Juga

Ketika menjalani karantina di asrama haji, jamaah atau penyelenggara umroh disebut mengurus sendiri untuk akomodasi dan katering. Sementara, jika karantina dilakukan di hotel semua hal itu sudah diatur.

"Kalau di hotel, jamaah datang, masuk dan makan. Tapi kalau di asrama, mereka mau minum saja harus ke luar. Jangan sampai hal ini menimbulkan klaster baru yang sangat meresahkan," lanjutnya.

Dalam pertemuan tersebut, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief menyebut pihaknya sudah merumuskan perihal harga karantina di asrama haji. Secara umum, harga yang diberikan akan lebih murah daripada karantina di hotel.

"Mengenai harga, kita sudah merumuskan. Secara prinsip kita akan menawarkan harga yang affordable, atau bahasanya lebih murah dari yang lain, karena tinggal di asrama," ucap Hilman Latief.

Jika mengaju pada daftar yang mereka ajukan, biaya yang ditawarkan berkisar dari Rp 2juta hingga Rp 3,5juta selama tujuh hari, termasuk makan jamaah tiga kali sehari. Perbedaan harga tersebut bergantung pada fasilitas atau jenis kamar yang ada.

Pada awal OGP, ia mengaku ada beberapa tawaran harga, termasuk untuk tes PCR. Namun, setelah diketahui harga PCR turun dan terjadi penyesuaian aspek lainnya, harga per-hari karantina di asrama haji berkisar Rp 400.000.

 
Berita Terpopuler