Soal Perkembangan Omicron di Eropa, Begini Kata WHO

WHO memperingatkan agar tidak memperlakukan Covid-19 sebagai penyakit endemik.

Pixabay
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, JENEWA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperbarui laporan perkembangan infeksi varian Omicron di Eropa. Pada laporan itu, WHO menyebut lebih dari setengah populasi Eropa terinfeksi varian Omicron.

Baca Juga

WHO juga memperingatkan agar tidak memperlakukan Covid-19 sebagai penyakit endemik seperti flu, bukan sebagai pandemi. Lembaga itu mengatakan penyebaran Omicron saat ini belum stabil.

“Kami masih memiliki sejumlah besar ketidakpastian dan virus yang berkembang cukup cepat, menimbulkan tantangan baru,” kata petugas darurat senior WHO untuk Eropa, Catherine Smallwood, mengatakan pada konferensi pers dilansir dari Aljazeraa, Selasa (11/1).

"Kami tentu belum sampai pada titik yang bisa disebut endemik,” tambahnya. 

Peringatan tersebut muncul setelah Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan mungkin sudah waktunya untuk mengubah cara dunia melacak evolusi COVID-19.  Karena tingkat kematiannya telah turun, ia berpendapat, virus corona harus dilacak sebagai cerobong asap, karenanya diperlakukan sebagai "penyakit endemik", bukan pandemi.

 

 

Sementara, lima juta penduduk di pusat kota Anyang di Cina pada Selasa memulai lock down atau penguncian baru untuk mengekang penyebaran jenis yang sangat menular, menurut media pemerintah.

Terpisah, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berada di bawah tekanan baru di tengah lonjakan kasus baru, setelah sebuah email bocor yang mengundang sekitar 100 staf untuk membawa minuman ke pesta selama penguncian pertama negara itu pada Mei 2020. 

 
Berita Terpopuler