Ada Kasus Tetanus-Difteri Anak, IDAI: Jangan Lupa Berikan Vaksin Selain Covid-19

Selain vaksin Covid-19, anak juga perlu mendapatkan vaksin untuk penyakit lainnya.

ANTARA/Fakhri Hermansyah
Petugas Puskemas (kanan) menyuntikkan vaksin Difteri Tetanus (DT) kepada anak di RPTRA Citra Permata, Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (28/9/2021). IDAI mengingatkan orang tua untuk memeriksa jadwal imunisasi agar anaknya terhindari dari berbagai macam penyakit yang masih mengintai di tengah pandemi Covid-19.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyerukan agar orang tua tidak mengabaikan pemberian vaksin untuk penyakit lainnya pada anak di tengah pandemi Covid-19. Selain vaksin Covid-19, anak juga masih memerlukan vaksin Hepatitis B, polio, difteri, tetanus, pertusis, campak, rubella, meningitis, dan tuberkulosis yang tercakup dalam program imunisasi dasar.

Baca Juga

"Jangan sampai kita karena heboh membahas pembelajaran tatap muka (PTM) dan vaksin Covid-19 lalu lupa akan vaksinasi rutin pada anak," kata Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso dalam siaran langsung bertajuk "PTM 100% Apa Dampaknya?" yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.

Piprim menuturkan, selain terlihat tren kenaikan kasus positif Covid-19 di sejumlah provinsi, beberapa penyakit, seperti tetanus maupun difteri, juga sedang banyak terjadi pada anak-anak di beberapa provinsi Indonesia. Berdasarkan laporan pada saat melakukan waktu jaga, menurut Piprim, terdapat anak yang mengalami kejang akibat terkena tetanus.

Hal itu disebabkan oleh adanya orang tua yang tidak pernah memberikan vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus) pada anak, vaksin yang tersedia gratis di puskesmas. Menurut Piprim, meski vaksin Covid-19 saat ini penting untuk diberikan pada anak karena kegiatan pembelajaran di sekolah sudah mulai berlangsung, namun imunisasi dasar lainnya tak kalah penting karena fatalitas yang bisa dicegah melalui vaksinasi tersebut lebih tinggi daripada Covid-19.

Melihat pentingnya vaksinasi bagi penyakit selain Covid-19, Piprim meminta semua orang tua untuk rajin memeriksa jadwal imunisasi dan datang ke puskesmas. Dengan begitu, generasi penerus bangsa dapat tumbuh dengan sehat dan terhindar dari berbagai macam penyakit.

"Kalau boleh saya katakan, dia lebih penting daripada vaksinasi Covid-19. Karena fatalitas dari penyakit-penyakit yang bisa dicegah oleh vaksinasi itu lebih tinggi, seperti difteri. Kalau kita lihat itu dihitung bisa 10 persen fatalitasnya," ujar dia.

Ketua Satgas Covid-19 IDAI Yogi Prawira juga meminta semua pihak memetik pelajaran dari insiden di pertengahan 2021 lalu. Saat itu, vaksinasi yang rendah menyebabkan banyak pihak meninggal dunia.

Dalam hal ini, Yogi menekankan kepada semua orang tua untuk tidak menunda pemberian vaksin Covid-19 pada anak-anak dengan tidak memilih merek vaksin yang tersedia. Hal tersebut harus segera dilakukan mengingat adanya transmisi lokal dari varian omicron yang saat ini sudah ditemukan dan mengantisipasi anak untuk tidak ikut tertular atau harus masuk ke ruang ICU untuk dirawat dalam kondisi serius.

Sama halnya untuk vaksinasi untuk penyakit lain. Guna mencegah meningkatnya angka kasus pada anak-anak yang datang ke rumah sakit baik karena Covid-19 ataupun penyakit lain, Yogi meminta kepada semua orang tua untuk tidak mengabaikan satupun tahapan dalam protokol kesehatan.

Yogi berharap, orang tua dapat belajar dari kondisi di negara lain, seperti Amerika Serikat, Inggris, Afrika Selatan, dan India. Ia mengingatkan agar para ayah dan ibu tak menunggu kasus positif bertambah terlebih dahulu di Indonesia sehingga baru mengizinkan anak untuk divaksinasi.

"Kita tetap harus berhati-hati, jangan percaya begitu saja dengan hoaks. Belum cukup bukti untuk menyatakan ini ringan dan faktanya persentase anak anak yang dirawat dan terkena varian ini ternyata lebih besar proporsinya dibandingkan sebelumnya," kata Yogi.

 
Berita Terpopuler