Malaysia Tangguhkan Perjalanan Umroh

Malaysia telah memutuskan untuk menangguhkan perjalanan umroh.

Heri Ruslan/Republika
Jamaah haji asal Malaysia selesai melakukan umrah.
Rep: Andrian Saputra Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, KUALA LUMPUR--- Pihak berwenang Malaysia telah memutuskan untuk menangguhkan perjalanan umroh karena puluhan orang yang kembali dari Arab Saudi dinyatakan positif terinfeksi Covid-l19 varian Omicron. 

Baca Juga

Seperti dilansir Iqna.ir pada Ahad (2/1) Kementerian Kesehatan Malaysia mengumumkan penghentian tanpa batas waktu untuk semua ziarah Muslim ke Arab Saudi mulai 8 Januari setelah ratusan orang yang kembali ke negara itu setelah umroh terinfeksi Covid 19. Penangguhan tersebut mempengaruhi semua pemesanan penerbangan baru untuk umroh.

Menteri Kesehatan Malaysia, Khairy Jamaluddin mengatakan ibadah melibatkan jamaah umroh dari berbagai negara selama mereka tinggal di Arab Saudi telah membuat mereka berisiko lebih tinggi terkena infeksi Covid-19, termasuk varian Omicron yang sangat menular. Menurutnya hal itu menyulitkan jamaah untuk mematuhi standar operasional prosedur (SOP) yang ditetapkan pemerintah Malaysia.

Dia mengutip total 966 dari 1077 sampel Covid-19 yang diperoleh dari pelancong internasional antara 21 Desember dan 29 Desember tahun lalu telah menunjukkan dugaan Omicron setelah disaring oleh Institute for Medical Research (IMR). Dari 966 sampel, Khairy mengatakan 750 atau 77,6 persen melibatkan sampel yang diperoleh dari pelancong yang datang dari Arab Saudi.

“Penundaan sementara kegiatan umroh ini diharapkan dapat membantu mengurangi risiko infeksi Omicron di dalam negeri dan memperlambat peningkatan kasus Covid-19. Selain itu, langkah ini juga akan memberikan kesempatan dan ruang bagi pemerintah untuk secara matang merencanakan dan mempersiapkan diri dalam pengelolaan haji umrah sebelum diperbolehkan untuk dilanjutkan kembali,” kata Jamaluddin.  

 

 

Hingga saat ini, total sembilan klaster haji umrah yang teridentifikasi, lima di antaranya terkonfirmasi sebagai kasus indeks varian Omicron. Menurut Khairy, hampir 100 persen kepastian bahwa kasus yang ditandai sebagai dugaan Omicron dari tes RT-PCR akan dikonfirmasi sebagai varian baru dari sekuensing genom.

“Seperti yang Anda lihat, itu telah menyebar di antara kontak dekat. Kami belum tahu sejauh mana hasil sebaran masyarakat,” kata Khairy.

Dia mengatakan bahwa orang yang kembali ke luar negeri yang terinfeksi telah gagal mengikuti aturan karantina rumah, alih-alih menjaga diri mereka terisolasi, mereka mengunjungi anggota keluarga atau tetangga, sehingga membuat orang lain terpapar virus.

Dia menjelaskan bahwa jemaah haji yang kembali bisa saja terinfeksi sebelum meninggalkan Arab Saudi tetapi dites negatif selama masa inkubasi virus. “Jumlah jemaah haji yang tiba, antara 800 hingga 1.000 setiap hari (menggunakan empat penerbangan khusus), juga meningkatkan risiko impor Covid-19 dan varian Omicron-nya ke negara itu,” kata Khairy.

Dia mengatakan beberapa instansi yang bertanggung jawab atas manajemen umroh mengadakan pertemuan kemarin yang dipimpin oleh Menteri Senior Pertahanan Datuk Seri Hishammuddin Husssein dan memutuskan penangguhan tersebut. 

“Saya harus menjalankan tugas saya berdasarkan data dan statistik yang telah disajikan. Tidak ada menteri Malaysia yang mau melakukan ini. Saya tahu betapa pentingnya ini, tidak ada menteri Muslim yang ingin menunda haji, tetapi ini masalah serius, ini hidup Anda, ”katanya.

 

 

Khairy mengatakan jamaah yang dijadwalkan melakukan perjalanan ke Arab Saudi hari ini hingga 7 Januari dapat melanjutkan perjalanan yang direncanakan tetapi akan dikarantina di lokasi yang ditentukan pemerintah setelah mereka kembali. 

Mereka yang kembali ke Malaysia mulai 3 Januari juga akan diminta untuk mengasingkan diri selama tujuh hari di fasilitas karantina yang ditunjuk atau di hotel.

Mereka juga harus menjalani tes RT-PCR dua hari sebelum keberangkatan dan kedatangan, tes mandiri dengan antigen rapid test jika menunjukkan gejala selama karantina, dan menjalani tes RT-PCR pada hari kelima karantina. Seseorang hanya akan dikeluarkan dari karantina pada Hari Kedelapan jika tidak ada perpanjangan karantina dan jika hasil tes RT-PCR pada Hari Kelima negatif.

 

Khairy pekan lalu mengatakan bahwa Malaysia diperkirakan akan melihat lonjakan kasus baru yang melibatkan varian Omikron Covid-19 yang sangat menular. Saat itu, kata dia, beberapa pelancong luar negeri yang diberi Home Surveillance Orders (HSO) telah menerima pengunjung di rumah dan secara tidak sengaja menyebarkan virus ke kerabat dan tetangga yang tidak menjalani karantina, dan tanpa sadar menyebabkan perkembangbiakan infeksi ketika mereka pergi ke tempat umum. 

 
Berita Terpopuler