Idap Rhinitis Alergi, Kemungkinan Kena Covid-19 Lebih Kecil

Studi mengungkap pengidap rhinitis alergi lebih kecil kemungkinannya kena Covid-19.

www.freepik.com
Penderita rhinitis alergi (ilustrasi). Hasil riset menunjukkan penderita rhinitis alergi (hay fever) dan eksim hampir 25 persen lebih kecil kemungkinannya untuk tertular Covid-19.
Rep: Rizky Suryarandika, Rr Laeny Sulistyawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Penelitian dari Queen Mary University of London, Inggris menganalisis data dari lebih dari 16 ribu orang dewasa di Inggris. Tes yang dilakukan antara Mei 2020 hingga Februari 2021 menemukan bahwa penderita rhinitis alergi (hay fever) dan eksim hampir 25 persen lebih kecil kemungkinannya untuk tertular Covid-19.

Penelitian itu diterbitkan di jurnal Thorax pada Kamis. Dalam penelitian tersebut, responden yang merupakan orang dewasa diminta untuk memberikan informasi tentang usia, tinggi badan, berat badan, gaya hidup diet mereka, dan apakah mereka sedang minum obat atau telah divaksinasi terhadap Covid-19.

Dari sekitar 16 ribu responden, sebanyak 466 di antaranya dinyatakan positif Covid-19 selama penelitian. Para peneliti menemukan di antara mereka yang memiliki penyakit atopik, seperti eksim dan dermatitis, serta mereka yang menderita rhinitis alergi memiliki risiko 23 persen lebih rendah terkena Covid-19.

Sementara itu, penderita asma memiliki risiko 38 persen lebih rendah terkena penyakit akibat infeksi virus corona tipe baru (SARS-CoV-2) itu. Risikonya tetap lebih rendah bahkan bagi mereka yang menggunakan inhaler steroid.

Baca Juga

Golongan darah

Penelitian yang dilakukan Sir Ganga Ram Hospital di India mengungkap golongan darah yang paling rentan terhadap Covid-19. Departemen Penelitian dan Departemen Kedokteran Transfusi Darah Sir Ganga Ram Hospital menyebut, golongan darah A dan B serta Rhesus + termasuk dalam kelompok berisiko tinggi terpapar Covid-19 dibandingkan dengan golongan darah O dan AB serta Rh-.

Hanya saja, faktor golongan darah tidak ada hubungannya dengan kemungkinan risiko mengalami Covid-19 parah atau kematian.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Cellular and Infection Microbiology edisi November itu dilakukan pada 2.586 pasien positif Covid-19 yang diuji dengan tes polymerase chain reaction (PCR).

Mereka dirawat di Sir Ganga Ram Hospital sejak 8 April hingga 4 Oktober 2020. Konsultan di Departemen Penelitian Sir Ganga Ram Hospital, Rashmi Rana, mengatakan, SARS-CoV-2 adalah virus baru dan belum jelas apakah golongan darah berdampak pada risiko atau berkembangnya Covid-19.

"Oleh karena itu, dalam penelitian ini kami menyelidiki hubungan golongan darah A,B, O, dan Rhesus dengan kerentanan, prognosis, waktu pemulihan, dan kematian Covid-19," ujar Rana, seperti dikutip dari laman Times Now News, Rabu (1/12).

Sementara itu, rekan penulis dan Ketua Departemen Transfusi Darah Viviek Ranjan mengatakan, para ahli menemukan bahwa pasien pria dengan golongan darah B lebih rentan terhadap terinfeksi Covid-19 dibandingkan dengan wanita. Studi juga menemukan bahwa golongan darah A dan Rh+ terkait dengan penurunan masa pemulihan dibandingkan dengan golongan darah O dan Rh-.

Hanya saja, kelompok ABO atau Rh mungkin tidak bertanggung jawab atas keterkaitan ini karena bisa juga itu terjadi akibat adanya penyakit penyerta (komorbid). Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang lebih besar dan lebih luas untuk memastikan hubungan antara Covid-19 dan golongan darah.

 
Berita Terpopuler