Putin Ikuti Uji Vaksin Covid-19 Eksperimental

Langkah Putin dilakukan saat Rusia menghadapi lonjakan infeksi Covid-19.

AP/Mikhail Metzel/Pool Sputnik Kremlin
Presiden Rusia Vladimir Putin, selama pertemuan di kediaman Novo-Ogaryovo di luar Moskow, Rusia, Rabu, 17 November 2021.
Rep: Rizky Suryandika Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin telah menerima vaksin eksperimental melalui hidung untuk melawan virus corona setelah menerima suntikan booster. Langkah Putin dilakukan saat Rusia menghadapi lonjakan infeksi Covid-19 dan kematian terburuk sejak pandemi dimulai. 

Baca Juga

Putin divaksinasi dengan Sputnik V yang merupakan vaksin Covid-19 hasil pengembangan dalam negeri Rusia, pada musim semi lalu. Lalu Putin mengatakan sudah menerima booster dari Sputnik Light atau versi satu dosis dari suntikan itu.

"Tepat enam bulan setelah vaksinasi, antibodi saya telah turun, dan spesialis merekomendasikan prosedur vaksinasi ulang, yang saya lakukan," kata Putin dilansir dari AP pada Kamis (25/11).

Putin mengambil bagian dalam pengujian versi hidung dari Sputnik V sebagai bentuk kesadaran diri. Putin mengaku tidak mengalami efek samping setelah menerima vaksin lewat hidung. 

Dalam beberapa pekan terakhir, Rusia dilanda lonjakan COVID-19 tertinggi yang pernah ada. Pemerintah Rusia secara teratur mencatat jumlah infeksi dan kematian baru yang tertinggi. Lonjakan itu terjadi di tengah tingkat vaksinasi yang rendah dan sikap masyarakat yang lemah dalam mengambil tindakan pencegahan.

 

 

Tercatat, kurang dari 40 persen dari hampir 146 juta orang Rusia telah divaksinasi lengkap, meskipun negara itu menyetujui vaksin Covid-19 yang dikembangkan di dalam negeri beberapa bulan sebelum sebagian besar dunia.

Gugus tugas virus corona negara Rusia melaporkan 33.558 infeksi baru dan 1.240 kematian pada Rabu (24/11). Secara total, gugus tugas telah melaporkan lebih dari 9,4 juta infeksi yang dikonfirmasi dan lebih dari 267.000 kematian Covid-19 atau merupakan jumlah kematian tertinggi di Eropa sejauh ini.

Beberapa ahli percaya angka sebenarnya bahkan lebih tinggi. Laporan oleh layanan statistik Rusia, Rosstat, mengungkapkan angka kematian yang jauh lebih tinggi. Mereka mengatakan 462.000 orang dengan Covid-19 meninggal antara April 2020 dan September tahun ini. 

Pejabat Rusia mengatakan gugus tugas hanya mencakup kematian yang menjadi penyebab utama Covid-19, dan menggunakan data dari fasilitas medis. Rosstat menggunakan kriteria yang lebih luas untuk menghitung kematian terkait virus dan mengambil nomornya dari kantor catatan sipil tempat pendaftaran kematian diselesaikan. Rizky Suryarandika

 
Berita Terpopuler