Dosen UI Pilih Mundur Lalu Berjualan Arem-Arem Mie

Dia sudah 12 tahun mengabdi sebagai dosen di UI lalu akhirnya memilih jadi pengusaha.

Jagalilin
Tini Ismiyani, owner Aremi Hj Ruli
Rep: Rusdy Nurdiansyah Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Bagi banyak orang pandemi Covid-19 itu musibah besar, namun tidak bagi Tini Ismiyani. Banyaknya waktu luang akibat proses pembelajaran online akhirnya dimanfaatkannya dengan membuka peluang membangun usaha kuliner yang telah lama menjadi mimpinya. 

Baca Juga

12 tahun mengabdi sebagai dosen sejarah dengan penghasilan besar serta fasilitas di universitas ternama, Universitas Indonesia (UI) tak menyurutkan langkah ibu tiga anak ini untuk memutuskan resign. Dia memilih membangun usaha kulier sembari fokus mengurus anak-anak.

Di awal keputusannya, Tini tidak didukung keluarga besar. Namun dengan keberanian dan keyakinannya untuk keluar dari zona nyaman serta mimpi besar ingin menjadi orang yang lebih bermanfaat menjadikan semangatnya kian menguat. 

Tak perlu waktu lama, puluhan ribu arem-arem kini telah dijualnya. Arem-arem mi yang dikemas cantik kini telah hadir di lima gerai modern yang berada d titik-titik strategis di Kota Depok. Sesuatu yang tak pernah terpikirkan oleh orang lain sebelumnya. 

Mau tau kisah lebih lengkapnya, simak inspirasi Tini, di channel YouTube Jaga Lilin berikut.

 

"Masalah jangan takut bermimpi, berani mencoba dan terus belajar. Jangan takut dengan kegagalan karena kegagalan kita, jatuh itu adalah cara terbaik untuk kita bisa melompat lebih tinggi," ujar Tini yang kini telah menjelma menjadi owner Aremie Hj Ruli yang berlokasi di Jalan Kelapa Dua Raya No 36, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok. 

Sebelumnya Tini berkarir 12 tahun sebagai dosen di UI. Dia memutuskan resign pada 2020. Dia mengisahkan, pukul 02.00 pagi, di saat orang masih tidur nyenyak, dia sudah berjibaku di dapur. "Resep ibu ini bisa dikembangkan. Mungkin cita-cita ibu yang dulu ingin punya usaha kuliner besar, masih belum bisa ibu wujudkan, maka sekarang bisa kami wijudkan," tuturnya.

Menurut Tini, alasan resign karena bersamaan dengan memulai usaha di rumah dan belajar memasarkan produk Arem Arem Mie secara online. Memang Tini dan suami punya cita-cita yang cukup besar yang ingin bisa bermanfaat banyak buat orang. 

"Saat di rumah itu banyak waktu lebih, ruang waktu luang itu mau ngapain ya. Salah satu kegiatan tuh masak-masak apa yang kira-kira bisa dijual. Karena saya yang sudah biasa membuat arem-arem, lalu kemudian coba terus belajar. Saya jual ke tetangga dan teman-teman dekat, ternyata responnya bagus," tuturnya.

Tini bercerita, pada awalnya yang mengerjakan hanya dia seorang. Dia pun dibantu sang suami untuk memasarkannya. Seiring perjalanan waktu, pesanannya makin banyak. Hinga akhirnya mereka memutuskan membuka gerai di rumah. "Sudah terlalu banyak pesanan, akhirnya kami memutuskan untuk membuka gerai dan kami juga fokus ke pengembangan usaha. Ini karena saya lihat usaha ini bisa bermanfaat membuka lapangan pekerjaan dan banyak kebermanfaatan lainnya apabila diseriusin dengan baik," jelasnya.

 

Dia melanjutkan, sebenarnya pada 2017 sempat juga membuka usaha dengan berjualan strudel apel dan omsetnya cukup bagus. Namun, terhenti karena kondisi dalam keadaan hamil. "Waktu itu, baru coba-coba usaha dan lumayan capek kerjanya, mulai jam dua pagi hingga jam delapan malam. Luar biasa baget kerjanya. Seperti enggak ada waktu istirahat. Kemudian berhenti karena fisik dan tenaga cukup terkuras, dan juga karena saya hamil," terangnya.

Selanjutnya, Tini kemudian bertekad dan memutuskan terjun ke dunia kuliner, dam memutuskan menjadi entrepreneur. "Ini terutama karena keluarga, anak masih butuh pendampingan. Ya harus kami bersama mereka. Jadi dengan keputusan jadi entrepreneur ini, waktu kami lebih bisa fleksibel, bisa mengatur sendiri gitu. Saya juga bisa bawa anak-anak kalau ke gerai, jadi rasanya ada waktu untuk lebih bisa bersama keluarga sambil juga bisa menjalankan usaha," jelasnya.

Arem-Arem Mie ini berupa lontong yang terbuat dari nasi dengan berbahan utama mie. Arem-Arem Mie ini cukup langka ditemukan. Hingga saat ini, belum terlalu banyak kompetitor yang serius di usaha jenis ini. Karena itu, kuliner Arem Arem Mie bermerk Aremi Hj Ruli bisa lebih eksis. "Enggak ada yang dagang ini secara serius gitu, tapi kami melihatnya peluang dan berprospek bagus," kata Tini.

 

 
Berita Terpopuler