IHSG Menguat di Tengah Kepastian Pelaksanaan Tapering Off

Penguatan IHSG ini ditopang oleh kelompok saham LQ45.

Antara/Hafidz Mubarak A
Pekerja membersihkan patung Banteng Wulung di dekat layar yang menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (ilustrasi). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan hari ini, Kamis (14/10).
Rep: Retno Wulandhari Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan hari ini, Kamis (14/10). IHSG menguat 0,23 persen ke level 6.552,21 dan terus menembus hingga ke level 6.600. 

Penguatan IHSG ini ditopang kelompok saham LQ45 yang naik signifikan hingga 1,44 persen. Beberapa diantaranya saham SMGR menguat sebesar 4,82 persen, BBCA naik 3,99 persen, BBNI naik 2,62 persen serta UNVR menguat 1,43 persen. 

Pergerakan IHSG ini juga sejalan dengan indeks saham Asia yang dibuka naik pagi ini. "Indeks saham Asia dibuka naik setelah Wall Stret bergerak datar (flat) dengan S&P 500 menghentikan penurunan selama tiga hari beruntun," tulis Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Kamis (14/10). 

Imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Notes) turun 4 bps menjadi 1,54 persen setelah rilis naskah pertemuan FOMC yang berlangsung pada 21-22 September lalu. Naskah tersebut mempertegas bank sentral AS, Federal Reserve (the Fed) akan segera memperketat kebijakan moneter.

Para pejabat the Fed sepakat penarikan (tapering) program bulanan pembelian obligasi dapat di mulai paling cepat bulan depan dan berakhir pada pertengahan 2022. The Fed juga menilai gangguan pasokan pada pasar barang jadi dan pasar tenaga kerja ternyata lebih parah dan kemungkinan akan berlangsung lebih lama dari yang sebelumnya di antisipasi.

The Fed juga mempertegas, awal dari proses tapering akan terpisah dari keputusan untuk menaikkan suku bunga jangka pendek yang mensyaratkan serangkaian pengujian yang berbeda dan lebih ketat.

Baca Juga

 

 
Berita Terpopuler